Pengertian Gerak: Ada Tiga Aspek yang terkandung dalam Definisi Gerak

Belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan Latihan atau pembekalan pengalaman yang akan menyebabkab perubahan dalam kemampuan individu untuk bisa menampilkan gerak yang terampil. Jelaskan ada tiga aspek penting yang terkandung dalam definisi tersebut!

Belajar gerak adalah hasil langsung Latihan, prilaku motorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil dari Latihan dan pengalaman. Hal ini dipertengan dengan perubahan yang terjadi seperti factor kematangan dan pertumbuhan. Factor-faktor yang menyebabkan perubahan prilaku, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar. Sama halnya dengan persoalan tersebut, peningkatan kemampuan fisik dapat menyebabkan peningkatan keterampilan seseorang dalam satu cabang olahraga sehingga dapat dibuat kesimpulan yang salah bahwa perubahan itu karena belajar.

pengertian gerak

Belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan Latihan atau pembekalan pengalaman yang akan disebabkan perubahan dalam kemampuan individu untuk bisa menampilkan gerkan trampil. Dari definisi tersebut, mengandung  tiga aspek penting yang harus dikemukaan sebagai berikut:

1. Belajar dipengaruhi Latihan atau pengalaman
Perkembangan kemampuan memang dapat terjadi tanpa berlatih, kemampuan tersebut berkembang misalnya karena pengaruh kematangan dan pertumbuhan. Perubahan kemampuan ini tentunya akan meningkatkan keterampilan, namun hanya sampai pada batas minimal. Contoh sederhana kasus ini adalah keterampilan berlari. Tanpa berlatih dalam arti sebenarnya, kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh kematangan. Siapa pun anak yang normal pasti akan dapat melakukan ini tanpa harus berlatih. Namun, perlu dipertanyakan sampai di manakan Tingkat keterampilan ini dapat berkembang jika tidak dilatih khusu.

Perubahan keterampilan karena factor kematangan, jelas tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Hal ini disebabkan perubahan tersebut bukan karena hasil Latihan. Dalam definisi diatas dikatakan bahwa perubahan yang terjadi harus melibatkan adanya Latihan atau pemberian pengalaman tertentu. Jadi, membiarkan anak berkembang keterampilannya tanpa memberinya pengalaman yang berguna, sama halnya dengan tidak memberi kesempatan pada anak untuk belajar. Anak tidak akan sampai pada keadaan “terampil” dan kemampuan yang mendasarinya tidak akan berkembang sempurna.

2. Belajar tidak langsung dapat diamati
Ketika Latihan berlangsung, terjadi banyak perubahan dalam system saraf pusat. Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan pengalaman gerak dalam system memori otak. Proses inilah yang biasanya memantapkan perubahan yang terjadi menjadi relative menetap. Proses demikian umumnya tidak bisa langsung dapat diamati. Apa yang bisa dilakukan adalah  melihat perubahan-perubahan yang terjadi lewat penampilan gerkanya. Latihan menyebabkan adanya perubahan “papan panel” di dalam otak berbentuk perbaikan program gerak sehingga gerak yang ditampilkan tampak menjadi lebih baik.

Bukti adanya perubahan inilah yang harus dijadikan pegangan oleh guru atau pelatih bahwa belajar telah terjadi. Bukti ini hendaknya menuntut guru atau pelatih agar mampu memberikan pengalaman yang lebih berarti bagi orang sedang belajar. Konsekuensi lainya adalah bahwa guru atau pelatih perlu mengetahui adanya perubahan itu dengan cara mengenali kemampuan belajar pada titik awalpembelajaran dan kemampuan yang dicapai. Dengan demikian dapat diukur penambahan atau perubahan.

3. Perubahan yang terjadi relative menetap
Perubahan yang terjadi dalam penampilan dapat dianggap sebagai hasil belajar, jika perubahan tersebut bersifat menetap. Ini perlu ditekankan karena jika hanya berpedoman pada perubahan yang terjadi dalam penampilan bisa menyesatkan. Banyak perubahan dalam penampilan yang terjadi oleh sebab lain, yang sifatnya baik sementara maupun menetap. Perubahan dalam diri individu dapat diibaratkan air dan telur. Air akan mendidih jika dipanaskan sehingga bentuknya berubah dari bentuk semula. Ketika air itu dingin Kembali, wujudnya akan berubah Kembali menjadi air. Tidak ada ciri yang bisa menandai bahwa air pernah berubah. Itulah ibarat orang yang berubah penampilannya, tetapi hanya sesaat.

Berbeda halnya dengan telur. Telur akan matang jika direbus, wujudnya sudah berubah total dari keadaannya semula. Perubahan itu sifatnya menetap, walaupun telur didinginkan Kembali. Telur itu sudah berubah dari telur mantah menjadi telur matang. Orang yang belajar mengikuti perumpamaan telur di atas. Proses belajar akan mengubah menjadi berbeda. Luarnya tetap sama, tetapi kemampuanya sudah berubah. Ke manapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia berada, kemampuan akan tetap, melekat. Contoh palingnyata dalam kasus ini adalah keterampilan bersepeda yang telah kita singgung sebelumnya. Keterampilan bersepeda tidak akan hilang sapai kapan pun jika sebelumnya sudah dikuasain dengan baik. masih banyak lagi contoh lain yang bisa dikemukaan.

Factor penting yang perlu diyakini di sini adalah Latihan akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang yang telah belajar dan akan berguna Ketika suatu waktu dibutuhkan.

Untuk menguasai suatu keterampilan gerak, seorang harus melalui bebrapa tahapan gerak, sebagai berikut:

a. Cognitive stage
Merupakan tahap di mana anak didik sedang mendapatkan informasi tenatang bentuk keterampilan gerak yang harus dilakukan. Melalui informasi inilah perencanaan bentuk gerak dibentuk dalam system memori. Oleh karena itu, tahap kognisi oleh Sebagian ahli berpendapat sebagai tahap perencanaan. Bentuk keterampilan gerak akan segera dapat terbentuk dengan baik dalam memori seseorang apabila proses penyajian informasi dilakukan dengan benar dan sederhana. Prinsipnya makin sederhana bentuk keterampilan gerak yang dapat disajikan dengan jelas akan makin cepat pula terbentuk pola gerak yang dilakukan.

b. Associative stage
Merupakan tahap di mana seseorang sedang merealisasikan pola gerak yang telah telah terbentuk dalam system memorianya. Pada awalnya realisasi gerak yang dikerjakan dilakukan dengan koordinasi gerak yang rendah. Oleh karena pelaksanaan keterampilan yang dilakukan masih tampak kaku. Pada tahap ini perlu memberikan perhatian yang professional terhadap frekuensi pengulangan, intensitas dan tempo pengulangan. Frekuensi pengulangan merujuk pada beberapa kali seorang melakukan pengulangan gerak, baik yang dihubungkan dengan satuan berapa kali gerak dilakukan dalam satuan waktu tertentu, maupun yang berhubungan dengan jumlah pengulangan belajar yang dilakukan dalam satu minggu. Pengulangan ini dapat memperkuat hubungan antara reseptor dan efektor yang secara langsung dapat meningkatkan kualitas pola gerak yang terbentuk dalam memori.

c. Autonomous
Merupakan tahap akhir dari rangkaian prose belajar gerak. Gerakan otomatis merupakan hasil dari Latihan yang dilakukan dengan efektif. Gerakan otomatisasi dapat terjadi karena telah terjadinya hubungan yang permanen antara reseptor dengan efektor. Gerakan otomatisasi dalam mekanismenya tidak lagi dikoordininasikan oleh system syaraf pusat melainkan pada alur singkat pada system syaraf otonom.

Pada dasarnya komponen gerak dasar tidak terbatas pada tubuh saja, tetapi komponen permainan merupakan dasar dari seluruh aktivitas fisik khusunya, Gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam aktivitas gerak baik itu melalui permainan kecil maupun olahraga permainan resmi yang sifatnya prestatif sekalipun.

Komponen kemampuan dasar permainan merupakan bagian dari seluruh komponen kemampuan jasmani yang merupakan dsar gerak.


Refensi:

  • Subarjah, Herman, dkk.  (2022). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.


Posting Komentar untuk "Pengertian Gerak: Ada Tiga Aspek yang terkandung dalam Definisi Gerak"