Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pembelajaran Melalui TGFU: Pengertian TGFU, Ciri-Ciri Permainan, Model dan Prinsip Pembelajaran, Pendekatan Serta Penilaiannya

Pengertian Teaching Games for Understanding (TGFU)
Proses pembelajaran yang berjalan monoton membuat peserta didik akan mudah bosan. Pengajar atau pendidik butuh model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi. Metzler (2000) mengungkapkan bahwa model pembelajaran dirancang untuk digunakan dalam keseluruhan unit pembelajaran termasuk semua fungsi perencanaan, rancangan, implementasi dan penilaian untuk unit itu. Model pembelajaran dapat memuat lebih dari satu macam metode pembelajaran, gaya mengajar maupun strategi pembelajaran. Proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat disampaikan dengan banyak model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran pendidikan jasmani salah satunya ialah model pembelajaran Teaching Game for Understanding. Menurut Mitchell & Collier (2009:46) Teaching Game for Understanding means that teacher must be effective observers of game play in order to encourage thingking processes during game play, diagnose the performance problem of participants, and identify solution. Sedangkan menurut Griffin & Patton (2005) Teaching Game for Understaning (TGFU) ialah sebuah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada permainan dan siswa, untuk membelajarkan tentang permainan yang berhubungan erat dengan olahraga dengan sifat pembelajaran yang konstruktifis. TGFU sering juga disebut sebagai sebuah pendekatan.

Teaching Games for Understanding (TGFU) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam memainkan permainan untuk meningkatkan penampilan di dalam kegiatan-kegiatan jasmani. TGFU merupakan sebuah pendekatan pembelajaran kepada siswa yang membantu perkembangan kesadaran taktik dan pembelajaran keterampilan. TGfU berusaha merangsang anak untuk memahami kesadaran taktis dari bagaimana memainkan suatu permainan untuk mendapatkan manfaatnya sehingga dapat dengan cepat mampu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Pengajaran permainan yang berpusat pada permainan adalah suatu pendekatan yang dihubungkan dengan model Teaching Games for Understanding (TGFU). TGFU menawarkan suatu cara yang memampukan siswa untuk mengapresiasi kesenangan bermain sehingga mendorong keinginan anak untuk belajar teknik bermain dan meningkatkan penampilan permainannya.

Ciri-ciri Permainan TGFU
Mitchell, Oslin dan Griffin (2006) menjelaskan bahwa TGFU memiliki ciri khas dalam pengelolaan permainannya yang setiap bentuk permainan memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri yang tentunya memberikan rasa kesenangan berbeda pada para pemainnya dan yang membedakan permainan dalam 4 klasifikasi bentuk permainan, yaitu:

  1. Target games (permainan target), yaitu permainan dimana pemain akan mendapatkan skor apabila bola atau proyektil lain yang sejenis dilempar atau dipukul dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan dan semakin sedikit pukulan menuju sasaran semakin baik.
  2. Net/wall games (permainan net), yaitu permainan yang yang dilakukang dengan memisahkan area permainan dengan dibatasi dengan net dengan tinggi yang sudah ditentukan.
  3. Striking/fielding games (permainan pukul-tangkap-lari), yaitu permainan yang dilakukan oleh tim dengan cara memukul bola atau proyektil, kemudian pemukul berlari mencari daerah yang aman yang telah ditentukan.
  4. Invasion games (permainan serangan/invasi), yaitu permainan yang dilakukan oleh tim dengan memasukan bola atau yang sejenis ke dalam gawang atau keranjang.

Model Pembelajaran TGFU
TGFU adalah sebuah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam memainkan permainan untuk meningkatkan penampilan di dalam kegiatan-kegiatan jasmani. TGFU merupakan sebuah pendekatan pembelajaran kepada siswa yang membantu perkembangan kesadaran taktik dan pembelajaran keterampilan. TGFU berusaha merangsang anak untuk memahami kesadaran taktis dari bagaimana memainkan suatu permainan untuk mendapatkan manfaatnya sehingga dapat dengan cepat mampu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

TGFU akan memberikan perhatian yang sangat luas pada domain kognitif dan psikomotor. Sebagai contoh, domain kognitif diperoleh dari ujian pada sekolah tinggi dan menengah. Pengukuran tingkah laku dilakukan untuk mengukur keefektifan dan keterlibatan dari permainan yang dikembangkan untuk memberikan sumbangan pada pengukuran
perbuatan dan keterampilan yang diukur dalam hubungannya dengan domain kognitif. Sangat sedikit sekali perhatian yang diberikan padan peneliti maupun pendidik pada domain afektif. Pengaruh kerja dan kesenangan dalam olahraga akan memberikan lebih besar pengaruh melalui pembelajaran permainan. Sebagai contoh, anak-anak, pelatih dan orang tuan semuanya harus mengetahui permainan itu dan situasi permainan.

Konsep ini juga menekankan bahwa siswa berada dalam pusat model TGFU. Oleh karena itu peneliti permainan dalam pendidikan jasmani harus mempertimbangkan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Sedangkan guru harus mempertimbangkan hubungan antara ranah perilaku, afektif, dan kognitif ketika memilih lingkungan pengajaran.
Berikut disajikan gambar model pembelajaran TGFU (Bunker&Thorpe, 1982).

Model Pemebelajaran TGFU 
Menurut Slade (2009) the TGFU model advocates the following principles to enable students to discover tactical and, to a limited extent, technicques for themselves: game, game appreciation, tactical awareness, making appreciation decisions, skill execution, and performance. TGFU adalah sebuah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam memainkan permainan untuk meningkatkan penampilan di dalam kegiatan-kegiatan jasmani. TGFU merupakan sebuah pendekatan pembelajaran kepada siswa yang membantu perkembangan kesadaran taktik dan pembelajaran keterampilan. TGFU berusaha merangsang anak untuk memahami kesadaran taktis dari bagaimana memainkan suatu permainan untuk mendapatkan manfaatnya sehingga dapat dengan cepat mampu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Prinsip pembelajaran TGFU
1. Game
Melakukan olahraga dengan aturan sesungguhnya membutuhkan waktu yang lama dalam sosialisasinya. Dengan demikian perlu memperkenalkan bentuk-bentuk olahraga permainan yang sesuai dengan usia dan pengalaman. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat berfikir secara serius tentang lapangan, jumlah pemain, dan peralatan yang ditujukan agar anak mengenal berbagai masalah yang muncul dalam permainan. Dengan demikian akan tercipta situasi permainan yang sesuai dengan karakteristik anak, pola mini-game yang dilakukan anak-anak usia 11 sampai 12 tahun bisa sangat menyerupai versi orang dewasa.

2. Game Appreciation
Memahami peraturan permainan yang akan dimainkan menjadi kunci dalam tahap ini, meskipun peraturan yang sederhana sekalipun. Sebab peraturan permainan memberikan bentuk pada permainan. Net akan memberikan bentuk permainan, sebab semakin tinggi net akan memperlambat permainan dan memperlama durasi reli permainan. Mengurangi jumlah pemain fielders (baseball) dalam striking game akan mempertinggi kesempatan membuat scoring runs. Memperbesar target akan mempermudah pemain penyerang dalam permainan invasion games dalam mencetak gol. Selain itu aturan yang ada juga akan memberikan batasan waktu dan ruang. Kesimpulannya adalah modifikasi peraturan permainan akan berimplikasi pada taktik permainan yang digunakan dalam permainan. 

3. Tactical Awareness
Pemberian informasi dan pemahaman tentang peraturan permainan sudah diberikan sejak awal maka saatnya untuk mempertimbangkan masalah taktik yang dipakai dalam permainan. Prinsip-prinsip bermain berlaku untuk semua olahraga permainan. Serta membentuk dasar bagi pendekatan taktis pada permainan. Rencana dalam permainan tidak akan selalu berjalan mulus sehingga taktik diubah sesuai kebutuhan saat itu. Selain itu kesadaran taktis harus menjadi pemahaman awal dari kelemahan lawan.

4. Decision Making
Mengambil keputusan pada sebuah permainan merupakan hal yang harus dilakukan secara mendasar. Para pemain dalam sebuah permainan yang baik hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk mengambil keputusan, mereka juga tidak lagi membedakan antara apa dan bagaimananya. Pada pendekatan bermain ini terdapat perbedaan antara keputusan berdasarkan “apa yang dilakukan?” dan “bagaimana melakukannya?” sehingga memungkinkan siswa maupun guru untuk mengenali maupun menghubungkan kekurangan-kekurangan dalam pengambilan keputusan.

a. apa yang dilakukan dalam permainan? (what to do)
Kesadaran taktis sangat diperlukan saat pengambilan keputusan, situasi permainan terus-menerus berubah di mana hal ini sangat alamiah dalam permainan. Untuk memutuskan apa yang seharusnya dilakukan di setiap situasi harus dinilai dan selanjutnya kemampuan memprediksi hasil-hasil yang mungkin terjadi, demikian juga dengan antisipasi dari berbagai macam hal kesemuannya menjadi demikian penting. Contohnya dalam permainan bolavoli adalah saat lawan akan melakukan spike apa yang dilakukan pemain depan membendung bola atau bersiap menerima tipuan.

b. bagaimana melakukannya dalam permainan? (how to do)
Keputusan mengenai apa cara terbaik melakukannya dan pemilihan respon yang tepat masih masih menjadi hal penting dalam permaianan bolavoli. Permainan bolavoli merupakan permainan reli sehingga keputusan harus diambil sepersekian detik. Sebagai contoh saat mau menyeberangkan bola ke lapangan lawan bila berhadapan dengan block dari pemain lawan apa yang akan dilakukan, bisa memukul bola atau melakukan tipuan.

5. Skill Execution
Skill execution disini digunakan untuk mendeskrepsikan hasil nyata dari gerakan yang diperlukan sebagaimana telah digambarkan oleh guru dan terlihat dalam konteks siswa itu sendiri, serta menyadari keterbatasan siswa. Hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dengan “performance”. Misalnya, seorang siswa yang sangat mahir melakukan spike bola open. Namun, jika pada saat permainan bola hasil pukulannya itu keluar, yang harus dipahami guru adalah mungkin saat memukul terlalu kuat, meskipun spike yang dilakukan masih tergolong spike yang luar biasa. Oleh karena itu skill execution selalu dipandang dalam konteks permainan dan siswa. 

6. Performance
Tahap ini merupakan hasil pengamatan dari proses-proses sebelumnya yang diukur berdasarkan kriteria yang bersifat individual dari siswa. Berdasarkan hal inilah pengklasifikasian bagus atau tidaknya siswa sesuai dengan ukuran ketepatan respon dan juga ukuran efisiensi teknik. 

Pendekatan Pemeblajaran dan Penilaian TGFU
TGfU merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mungkin bisa mencapai tiga ranah, yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Pendekatan ini mengalami banyak perkembangan setelah digagas oleh bunker dan thorpe dari segi subtansi yang disesuaikan dengan pemikiran-pemikiran berkembang saat ini. TGFU berjalan sinergis dengan prinsip pedagogi yang beracuan pada pengembangan tiga ranah domain pendidikan yang ada dalam diri siswa. TGFU sangat dimungkin untuk diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Permainan mendapatkan porsi yang banyak dalam pembelajaran Pendidikan jasmani sebagai usaha mencapai tujuan pendidikan dengan pengembangan tiga ranah domain itu.

Penilaian dalam model pembelajaran Teaching Game for Understanding menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan untuk menilai adalah Game Performance Assessment Instrument (GPAI). The Game Performance Assessment Instrument was developed to measure “game performance behaviors that demonstrate tactical understanding, as well as the player‟s ability to solve tactical problems by selecting and applying appropriate skills” (Oslin dalam Memmert & Harvey, 2008).

Pendekatan TGFU harus disosialisasikan pada para guru pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani harus mengetahui konsep dan implikasi TGFU pada pendidikan jasmani. Kendala yang selama ini terjadi yaitu terbiasanya para guru pendidikan jasmani memakai pendekatan tradisional harus diubah dengan paradima pendekatan TGFU pada pembelajaran permainan pendidikan jasmani. Penggunaan pendekatan TGFU pada pembelajaran pendidikan jasmani akan membawa siswa pada pengembangan diri yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pendidikan jasmani itu sendiri maupun tujuan pendidikan pada umumnya.

Kesimpulan
TGFU merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mungkin bisa mencapai tiga ranah, yaitu kognitif , perilaku, dan afektif. Pendekatan ini mengalami banyak perkembangan setelah digagas oleh bunker dan thorpe dari segi subtansi yang disesuaikan dengan pemikiran-pemikiran berkembang saat ini. TGFU berjalan sinergis dengan prinsip pedagogi yang beracuan pada pengembangan tiga ranah domain pendidikan yang ada dalam diri siswa. TGFU sangat dimungkin untuk diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Permainan mendapatkan porsi yang banyak dalam pembelajaran pendidikan jasmani sebagai usaha mencapai tujuan pendidikan dengan pengembangan tiga ranah domain itu. Pendekatan TGFU harus disosialisasikan pada para guru Pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani harus mengetahui konsep dan implikasi TGFU pada pendidikan jasmani. Kendala yang selama ini terjadi yaitu terbiasanya para guru pendidikan jasmani memakai pendekatan tradisional harus diubah dengan paradima pendekatan TGFU pada pembelajaran permainan pendidikan jasmani. Penggunaan pendekatan TGFU pada pembelajaran pendidikan jasmani akan membawa siswa pada pengembangan diri yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pendidikan jasmani itu sendiri maupun tujuan pendidikan pada umumnya.


Daftar Pustaka

  • Kriswanto, Erwin S. dkk. (2015). Implementasi Pengajaran Pendidikan Jasmani Pendekatan Taktik (Teacing Game For Understanding) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Proceedings Seminar Nasional Olahraga, Yogyakarta: 13 Mei 2015. Hal. 166-181.
  • Mitchell, S. & Collier, C. (2009). Observing and diagnosing student performance problem in games teaching. Journal of Physical Education, Recreation & Dance; Aug 2009; 80, 6; Research Library.
  • Mitchell, Stephen A., Oslin, Judith L., & Griffin, Linda L. (2006). Teaching sport concepts and skills. United States of America: Human Kinetics

Posting Komentar untuk "Pembelajaran Melalui TGFU: Pengertian TGFU, Ciri-Ciri Permainan, Model dan Prinsip Pembelajaran, Pendekatan Serta Penilaiannya"