Pengkuran Kebugaran Jasmani dan Keterampilan Bulu Tangkis

pengukuran kebugaran jasmani dan keterampilan bulu tangkis

Pengkuran Keterampilan Kemampuan Jasmani Siswa SD
Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmania yang mengambarkan potensi dan kemampuan jasmani untuk melakukan tugas-tugas tertetentu dengan hasil yang optimal tanpa memperlihatkan keletihan yang berarti. Pentignya kebugaran jasmani baik bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial emosional, sportivitas, dan semangat kompetensi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kesegaran jasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademis.

Pada kebugaran jasmani dapat dibagi menjadi beberapa komponen kebugaran jasmani dan dibagi menajdi dua aspek kebugaran jasmani yaitu; 1) kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health related fitness) dan 2) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (Skill related fitness). kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi; daya tahan jatung paru (kardiorespirasi), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Sedangkan yang berhudungan dengan keterampilan meliputi; kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. 

Mengkuru kemampuan jasmani anak sd menggunakan tes kebugara anak Indonesia, di dalam TKSI (tes kebugaran jasmani Indonesia) untuk siswa sekolah dasar ada tiga fase yaitu faes A kelas 1 sd 2, fase B kelas 3 sd 4, dan fase C kelas 5 sd 6, sedangkan untuk fase D siswa tingkat SMP dan fase EF untuk tingkat SMA.
Unsur-unsur yang diukur dalam tes kebugaran jasmani meliputi:
1. Daya Ledak 
2. Daya Tahan Otot  
3. Daya Tahan Jantung 
4. Kekuatan Otot 
5. Kelentukan  
6. Kelincahan  
7. Keseimbangan  
8. Kordinasi  
9. Ketepatan 
10. Waktu Reaksi  

Selain instrumen tes TKSI, terdapat juga instrumen pendamping tes kebugaran siswa Indonesia yang telah menempuh uji validitas dan reliabilitas serta dapat digunakan sebagai alternatif pilihan atau dapat dijadikan pengganti untuk kepentingan sekolah masing masing/siswa.

Untuk mengukur ketermapilan kemampuan kebugaran jasmani siswa sekolah dasar yaitu:
1. Fase A Kelas 1 s.d 2
Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item tes kebugaran siswa Indonesia bagi siswa SD/MI fase A, adalah:

a. Tes Kaku
Merupakan tes yang dilakukan dengan cara mendorong balok sejauh mungkin ke depan pada posisi duduk meluruskan dan merapatkan tungkai kedepan.
Tujuan:  Untuk mengukur tingkat kelentukan siswa.

b. Tes Lari Bolak-Balik
Merupakan tes lari 4 x 10 meter bolak balik sambil memindahkan balok kayu.
Tujuan: Untuk mengukur kelincahan siswa.

c. Tes Lambung dan Tangkap
Tes koordinasi tangan dan mata, dimana siswa melempar bola dilambungkan melewati kepala dan menangkap bola menggunakan kedua tangan selama 30 detik. Tes ini merupakan modifikasi dari tes Brian, 2015.
Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan koordinasi tangan-mata.

d. Tes Berdiri Satu Kaki
Tes keseimbangan dimana siswa akan ditempatkan berdiri statis di lantai dengan satu kaki ditekuk kebelakang membentuk sudut 90 dan mata terbuka. Tes ini merupakan modifikasi dari One-Leg Stance Test (Granada, n.d).
Tujuan: Untuk mengukur keseimbangan statis bawah dan atas.

e. Tes Jalan dan Lari
Merupakan tes kombinasi jalan dan lari yang dilakukan dengan jarak 40 (empat puluh) meter, dengan lintasan berbentuk segiempat. Ukuran lintasan adalah panjang 15 meter dan lebar 5 meter.
Tujuan: Mengukur daya tahan kardiovaskuler (jantung dan paru-paru).

2. Fase B Kelas 3 s.d 4
Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item TKSI bagi siswa SD/MI fase B, adalah:

a. V Sit and Reasch Test
Merupakan tes yang dilakukan dengan cara mendorong kedua tangan kedepan dari posisi duduk selunjur. Tes ini merupakan modifikasi dari V-Sit and Reach the Presidential Physical Fitness Test.
Tujuan:  Untuk mengukur kelentukan otot punggung bawah dan paha bagian belakang.

b.Half Up Tes
Tes pengukuran yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot perut dengan cara menekukkan perut dengan mengikuti irama setiap 3 detik. Test ini modifikasi dari Half-Up Test.
Tujuan:  Untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.

c. Hand and Eye Coordination Tes
Tes koordinasi tangan dan mata, dimana siswa melempar bola ke arah tembok dengan satu tangan dan menangkap kembali bola dengan menggunakan tangan yang sama.
Tujuan:  Untuk mengukur kemampuan sistem penglihatan siswa dalam mengkoordinasikan informasi yang diterima melalui mata dan tangan dalam mengontrol, mengatur dan mengarahkan gerakan bola pantul untuk keberhasilan menangkap bola (koordinasi tangan-mata).

d. T Tes
Tes ini merupakan gerakan lari ke depan, bergeser ke samping, dan lari mundur (Multidirectional). Tes ini merupakan adopsi dari T? Drill Test Brian McKenzie.
Tujuan:  Untuk mengukur kelincahan.

e. Tes Lari Keliling Bangku
Salah satu bentuk pengukuran daya tahan melalui aktivitas lari dengan memindahkan bola dari kursi satu ke kursi lainnya. Jarak antar kursi sejauh 15 meter. Tes ini modifikasi dari Hoosier Endurance Suttle Run AU Physical Fitness Program.
Tujuan:  Untuk mengukur dan mengetahui kapasitas daya tahan jantung paru (Cardiovascular).

3. Fase C Kelas 5 s.d 6
Instrumen Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item tes kebugaran siswa Indonesia bagi siswa SD/MI fase C, adalah:

a. Child Ball
Tes koordinasi mata dan tangan dengan cara melempar bola ke dinding menggunakan 1 tangan kemudian ditangkap dengan dua tangan, jarak lemparan ke dinding 2 m dengan ketinggian minimal 2 meter. Tes ini merupakan modifikasi dari Penelitian dengan judul Measuring Physical Fitness in Children Who Are 5 to 12 Years Old with a Test Battery That Is Functional and Easy to Administer
Tujuan:  Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan siswa.

b. Tok Tok Ball
Tes yang dilakukan dengan melempar bola dari bawah menggunakan satu tangan sebanyak 10 bola tenis ke sasaran berupa lingkaran atau keranjang dengan diameter 30 cm. Modufikasi dari Ashok, C. (2008). Test your physical fitness. Gyan Publishing House.
Tujuan:  Mengukur tingkat kemampuan akurasi siswa.

c. Shuttle Run 4x10m get ball
Tes Kelincahan (Agility) dengan cara lari bolak balik menempuh jarak 10 meter antara dua garis paralel sambil memindahkan 4 bola dilakukan secepat-cepatnya. Tes ini diadopsi dari (adopsi dari Run 4 x10 m). dapat dilihat pada link berikut : Klik 
Tujuan:  Tes ini digunakan untuk mengukur kelincahan.

d. Move The Ball
Tes Kekuatan Otot (otot perut) yang dilakukan dengan memindahkan bola yang diletakkan dalam ban motor diantara dua kaki selama 30 detik. Tes ini merupakan modifikasi dari MacKenzie, Brian. 2005. 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric Word plc.
Tujuan:  Tes ini digunakan untuk mengukur kekuatan otot perut .

e. Lari 600m
Tes lari menempuh jarak 600 m. Tes ini diadopsi dari Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk umur 10-12 Tahun. Jakarta: Puskesjasrek, Depdiknas. (2004).
Tujuan:  Tes ini digunakan untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru.

Sumber: Klik 

Pengukuran Ketrampilan Teknik Bulu Tangkis
Keterampilan bulutangkis adalah macam-macam tes bulutangkis, dimana dalam   keterampilan bulutangkis ini dengan menggunakan tes kecakapan bermain bulutangkis. Keterampilan bulutangkis bertujuan untuk memahami dan dapat mengevaluasi keterampilan bermain bulutangkis yang mencakup keterampilan Teknik pukulan, kecakapan bermain dan  bermainan menurut peraturan proses penilaian yang dilakukan.

Tes keterampilan bulutangkis ini mempunyai dua bagian yang saling berkaitan yaitu: (1) pemahaman penguasaan teori dari permainan bulutangkis, proses penilaian inim encakup  tentangp erkembangan sejarah bulutangkis peraturan permainan, peraturan fasilitas alat-alat    dan perlengkapan, peraturan mengikuti pertandingan, peraturan pelaksanaan kejuaraan  serta  aturan-aturan yang harus dipahami tentang cara melakukan kegiatan yang   berhubungan langsung dengan pemberian tugas dalam permainan  bulutangkis,  (2) menyangkut  masalah penguasaan kecakapan yang harus dikuasai baik penguasaan teknik pukulan, pola pukulan maupun cara bermain bulutangkis (Tohar 1992). Dalam penelitian ini tesketerampilan bermain    bulutangkis menggunakan penilaian yang ke dua, yaitu menyangkut masalah kecakapan yang harus dikuasai menggunakan tes kecakapan bulutangkis sebagai bahan banding menilai bermain bulutangkis, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecakapan bermain bulutangkis pada pemain  merupakan tes bateri yang terdiri dari empat macam item (Tohar 1992), yaitu:

1. Wally Volley
Terutama untuk mengukur ketang kasan shuttlecock dengan gerakan koordinasi yang mencakup unsur-unsur rekreasi, kelincahan, keluwesan dan kecepatan.

2. Servis Pendek
Terutama  digunakan untuk mengukur ketelitian dan kecepatan seseorang dalam memilih tempat pada waktu melakukan servis pendek.

3. Servis Panjang
Juga ditujukan untuk mengukur ketelitian ketepatan shuttlecock kearah sasaran terutama dengan pukulan panjang atau servis tinggi.

4.Clear Test
Digunakan untuk mengukur kekuatan memukul

Sumber: Klik 

Sumber: Hasil Diskusi Sesi 8 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)

Posting Komentar untuk "Pengkuran Kebugaran Jasmani dan Keterampilan Bulu Tangkis"