Pengertian Pengajaran Tematik: Cirikhas pengajaran Tematik, Karakteristik dan Ranbu-rambu Dalam Pengajarannya

Hallo teman-teman, sampai berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com, pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting dalam proses pengajaran yaitu metode pengajaran tematik? Pengajaran tematik di mana pengajaran yang melibatkan murid pada proses belajar secara aktif pada proses pengajaran, agara murid memperoleh pengalam secara langsung dan terlatih.

pembelajaran tematik

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian pengajaran tematik, pengajaran tematik, landasan pengajaran tematik, ciri khas pengajaran tematik, karakteristik serta rambu-rambu dalam pengajarannya.

Pengertian Pengajaran Tematik
Pengajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan murid pada proses belajar secara aktif pada proses pengajaran, sehingga murid dapat memperoleh pengalaman langsung serta terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, murid akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari serta menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pengajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pengajaran haruslah bermakna serta berorientasi pada kebutuhan serta perkembangan murid.
Pengajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambal melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar murid. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pengajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata Pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga murid akan memperoleh keutuhan serta kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pengajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu murid, karena sesuai dengan tahap perkembangannya murid yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Pengajaran Tematik
Sesuai dengan tahapan perkembangan murid, karakteristik cara murid belajar, konsep belajar serta pengajaran bermakna, maka kegiatan pengajaran bagi murid kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pengajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pengajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:

  1. Murid mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;
  2. Murid mampu mempelajari pengetahuan serta mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran pada tema yang sama;
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih menpada serta berkesan;
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi murid;
  5. Murid mampu lebih merasakan manfaat serta makna belajar karena materi disajikan pada konteks tema yang jelas;
  6. Murid lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi pada situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan pada satu mata Pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus serta diberikan pada dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Landasan Pengajaran Tematik
Landasan Pengajaran tematik mencakup:
Landasan filosofis pada pengajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat adalah: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, serta (3) humanisme. Aliran progresivisme memansertag proses pengajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), serta memperhatikan pengalaman murid. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung murid (direct experiences) sebagai kunci pada pengajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman serta lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat dipindah begitu saja dari seorang guru kepada murid, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masingmasing murid. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Keaktifan murid yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan pada perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat murid dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, serta motivasi yang dimilikinya.

Landasan psikologis pada pengajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik serta psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama pada menentukan isi/materi pengajaran tematik yang diberikan kepada murid agar tingkat keluasan serta kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi pada hal bagaimana isi/materi pengajaran tematik tersebut disampaikan kepada murid serta bagaimana pula murid harus mempelajarinya.

Cirikhas Pengajaran Tematik
  1. Pengalaman serta kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan serta kebutuhan murid usia sekolah dasar
  2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih pada pelaksanaan pengajaran tematik bertolak dari minat serta kebutuhan murid;
  3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna serta berkesan bagi murid sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
  4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir murid;
  5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui murid pada lingkungannya; serta
  6. Mengembangkan keterampilan sosial murid, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, serta tanggap terhadap gagasan orang lain.
Dengan pelaksanaan pengajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat adalah:
  1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar serta indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
  2. Murid mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pengajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
  3. Pengajaran menjadi utuh sehingga murid akan mendapat pengertian mengenai proses serta materi yang tidak terpecah-pecah,
  4. Dengan asertaya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik serta meningkat.

Karakteristik Pengajaran Tematik
Sebagai suatu model pengajaran di sekolah dasar, pengajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada murid
Pengajaran tematik berpusat pada murid (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan murid sebagai subjek belajar sesertagkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator adalah memberikan kemudahan-kemudahan kepada murid untuk melakukan aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalaman langsung
Pengajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada murid (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Pada pengajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pengajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid.

4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pengajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata Pelajaran pada suatu proses pengajaran. Dengan demikian, Murid mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu murid pada memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel
Pengajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid serta keadaan lingkungan dimana sekolah serta murid berada.

6. Hasil pengajaran sesuai dengan minat serta kebutuhan murid
Murid diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat serta kebutuhannya.

7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain serta menyenangkan
Dalam pengajaran guru harus kreatif dan inovatif seingga murid merasa nyaman dan aman dalam belajar, serta dalam pembelajaran di sisipkan game untuk pembelajaran.

Rambu-rambu Pengajaran Tematik
  1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
  2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
  3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.
  4. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
  5. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
  6. Kegiatan pengajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, serta berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
  7. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik murid, minat, lingkungan, serta daerah setempat.
Kesimpulan
Pembelajaran tematik pada proses pembelajaran adalah untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh pada peserta didik, dimana peserta didik diharapkan mampu melihat dan menyerap secara utuh berbagai materi ajar dari berbagai mata pelajaran berbeda yang diberikan dalam satu bingkai tema tertentu. Penggunaan pembelajaran tematik pada proses pembelajaran juga bertujuan untuk mengajarkan dan mesimulasikan peserta didik pada permasalahan di kehidupan nyata nantinya, dimana masalah di dunia nyata terkadang membutuhkan cara pandang yang menyeluruh.

Posting Komentar untuk "Pengertian Pengajaran Tematik: Cirikhas pengajaran Tematik, Karakteristik dan Ranbu-rambu Dalam Pengajarannya"