Tujuan Dari Organisasi Pendidikan

Tujuan dari Organisasi Pendidikan

Salah satu ciri manusia modern adalah keanggotaannya dalarn berbagai organisasi yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan pribadinya, baik dalam arti peningkatan taraf hidup di bidang material maupun status sosial yaitu dapat mencapai karir di tempat kerja secara maksimal. Alasan lain untuk menggabungkan semakin kompleksnya kebutuhan yang tidak mungkin dapat dipenuhi tanpa melalui organisasi.

Tujuan Organisasi pendidikan

Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.
Formulasi pendidikan selanjutnya seperti yang diajukan oleh tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Pendidikan tidak hanya bersifat pelaku pembangunan tetapi merupakan perjuangan. Pendidikan berarti memelihara hidup tumbuh kearah kemajuan. Pendidikan adalah usaha kebudayaan, berazaz peradaban, yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan.
Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Definisi Organisasi
Organisasi merupakan sesuatu yang telah melekat dalam kehidupan kita, karena kita adalah makhluk sosial. Kita hidup di dunia tidaklah sendirian, melainkan sebagai manifestasi makhluk sosial, kita hidup berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Organisasi yang selama ini kita kenal merupakan sesuatu yang tidak berwujud atau abstrak yang sulit dilihat tetapi bisa kita rasakan manfaatnya. Keberadaan organisasi dalam kehidupan bermasyarakat dapat kita rasakan, walaupun organisasinya sendiri tidak bisa kita lihat maupun kita raba. Organisasi ditinjau dari segi dinamikanya dapat diartikan sebagai proses kerja sama yang serasi, sistematis diantara orang-orang di dalam suatu ikatan yang bersifat formal dan hirarkhis serta bertindak sesuai ketentuan yang disepakati untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efisien dan efektif (Robbins, 1994; Siagian, 1996). Organisasi sebagai wadah tentu bersifat pasif, namun denyut organisasi terlihat pada aktivitas anggota dalam mereal isasikan tujuan. Dalam upaya mencapai tujuan, organisasi dihadapkan berbagai tantangan antara lain, (1) secara terus menerus bersaing untuk mempertahankan eksistensinya, (2) kebutuhan untuk bertumbuh dan berkembang, (3) dihadapkan pula kepada ancaman kematian, (4) sumber daya manusia yang berkualitas, dan (5) penguasaan information technology.
Untuk menghadapi tantangan dimaksud diperlukan sinergi setiap unsur organisasi termasuk memanfaatkan stakeholders. Peranan stakeholders bukan saja terbatas dalam menentukan kebijakan dan mengel uarkan berbagai peraturan perundangan untuk mengarahkan aktivitas organisasi, akan tetapi dapat memberikan masukan yang berharga bagi perbaikan jasa layanan suatu institusi pendidikan terutama dalam era desentralisasi manajemen pendidikan.
Strategi manajemen pendidikan antara efisiensi sistem pendidikan  melalui penggunaan sumber-sumber yang efisien serta optimalisasi pembiayaan pendidikan dengan cara memobilisasi sumber daya pendidikan  dengan penyertaan pattisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Kata manajemen tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan itu, maka ada baiknya kita memahami pengertian dari organisasi, Menurut Griffin (2002), organisasi adalah a group of people working together in a structured and coordinatd fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapaian serangkaian tujuan teflentu. Atau dengan kata lain dapat didefinisikan bahwa organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dalam upaya mewujudkan tujuannya melalui kerja sama.

Tujuan Dari Organisasi
Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik misalnya, dapat memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik  tertentu. Dalam organisasi pendidikan berbeda dengan organisasi perusahaan yang memproduksi barang. Salah satu perbedaan yang mendasar adalah bahwa dalam organisasi pendidikan yang menjadi masukan adalah manusia, yang melakukan proses pendidikan manusia dan hasil luaran yang diharapkan juga manusia. Karena itu dalam organisasi pendidikan perlu diciptakan suasana kerja sama diantara orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan. Sebuah universitas adalah juga sebuah  organisasi, di dalamnya ada sekumpulan orang-orang mulai dari dosen,  karyawan (pegawai tata usaha/administrasi), mahasiswa, serta ada tujuan yang ingin dicapai oleh universitas. Misalnya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tertentu sehingga dapat menjadi insan yang berguna di masyarakat.

Pengelolaan Sumber Daya Dalam Organisasi
Bagaimana kesel uruhan sumber daya tersebut dapat dikelola melalui  kerja sama dari orang-orang yang berbeda sehingga tujuan organisasi dapat dicapai? Di sinilah peran dari manajemen diperlukan. Manajemen diperlukan ketika terdapat sekumpulan orang-orang dan sejumlah sumber  daya yang harus dikelolah agar tujuan sebuah organisasi dapat tercapai.
Dengan demikian dalam upaya mencari jalan terbaik untuk mencapai tujuan pendidikan yang semakin bermutu, relevan, efektif dan efisien diperlukan pendekatan desentralisasi manajemen pendidikan yang pendelegasian pengambilan keputusan lebih besar pada tingkat manajemen yang lebih rendah yakni sekolah atau madrasah. Dalam  organisasi pendidikan yang produktif, seluruh keputusan dan tindakan harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan ilmiah, dan keahlian bukan oleh kekuasaan.

Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan. Sebuah organisasi Pendidikan dikatakan produktif yaitu di mana setiap keputusan tidak sertamerta berdasarkan keptusan kekuasaan melaikan berdasarkan pertimbangan ilmiah dan keahlian di masing-masing bidangnya dan akhirnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan tidak terletak pada sistematiknya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab; juga tidak pada tersedianya anggaran, juga tidak terletak pada rapihnya uraian tugas dan lengkapnya aturan permainan dalam bentuk prosedur dan hubungan kerja, akan tetapi terletak pada personil yang kompeten dalam arti mampu melaksanakan tugas yang dibebankan.



Referensi:

  • Hasanah. Nur. Model Organisasi Dinas Pendidikan Dalam Pengelolaan Pendidikan Anak Secara Efektif: Studi Kasus Daerah Pasca Konflik Kota Ambon. (Online) https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/raheema/article/download/148/119
  • Paturisi. A. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: RINEKA CIPTA.


Posting Komentar untuk "Tujuan Dari Organisasi Pendidikan"