ALIRAN FILSAFAT NATURALISME PENDIDIKAN JASMANI

Filsafat Naturalisme Pendidikan Jasmani

Adapun sejumlah aliran filsafat yang telah berkembang yang  mempengaruhi pemikiran mengenai pendidikan. Aliran yang akan dibicarakan selanjutnya adalah naturalisme yang dikaitkan dengan pendidikan dan  pendidikan jasmani dan olahraga.

Naturalisme

Naturalisme, pragmatisme dan realisme memiliki konsep yang sama, walaupun naturalisme sebagai satu filsafat adalah yang tertua yang dikenal di dunia Barat. Naturalisme sering dianggap sebagai satu filsafat materialistic, karena ia menyatakan bahwa sesuatu yang sesungguhnya ada secara fisik adalah sesuatu yang memiliki nilai.

aliran filsafat naturalisme

Realitas apapun yang ada, ia ada hanya dalam lingkungan fisik dari alam. Bagi naturalis, dunia fisik merupakan kunci bagi kehidupan. Ia mengandung apa yang kita lihat, amati, dan pikirkan, termasuk kecantikan atau kejelekan sebuah pohon dan rumitnya fisika nuklir. Alam fisik dipandang berada dalam keadaan selalu berkembang dan berubah, tetapi ia dianggap sebagai tenaga yang dapat diramal dan dipercayai. Karena alam fisik merupakan kunci dari hidup, naturalis tidak mengakui keberadaan Tuhan atau keberadaan lain yang tinggi. Filsafat naturalisme menyatakan bahwa metode ilmiah adalah cara terbaik untuk memperoleh pengetahuan tentang alam.

Alam adalah sumber dari nilai. Karena alam itu mahakuasa, maka sesuatu yang bernilai hanya ada dalam alam itu sendiri dan dinyatakan oleh alam; nilai tidak dapat terpisah dari alam dalam bentuk apapun. Seperti pragmatis, sesuatu itu bernilai bila dapat digunakan. Individu lebih penting daripada masyarakat. Namun naturalis menyetujui bahwa demokrasi datang dari proses masyarakat, tetapi ia menganggap bahwa tiap individu lebih penting daripada kelompok sebagai satu kesatuan. Masyarakat memperoleh keuntungan dari interaksi individu dan alam.

Orang-orang yang mula-mula menetapkan filsafat naturalisme sangat sepakat, bahwa segala sesuatu berasal dari alam, termasuk pembejaran. pandangan ini secara khusus didukung oleh Democritus, Leucippus, Epicurus & Comnius. Dalam abab kedelapan belas, Rousseau, Basdow dan Pestalozzi meletakkan dasar dari proses naturalistik dalam pendidikan. Rousseau adalah sumber utama dari tujuan pendidikan berdasarkan naturalistik. Herbert Spencer lebih lanjut mendefinisikan pendidikan berdasarkan naturalisme dan ia terutama bertanggung jawab bagi pemikiran  pendidikan modern di antara naturalis.

Naturalisme dan Pendidikan Jasmani

Aktivitas jasmani bukan hanya bersifat jasmani tetapi lebih dari itu. Naturalis sepakat bahwa aktivitas jasmani berbuat lebih banyak daripada hanya mengembangkan kekuatan dan kesegaran. Naturalis yakin bahwa aktivitas merupakan sumber utama bagi perkembangan individu. Dengan pendidikan jasmani dan olahraga, siswa belajar menjadi onggota kelompok yang memberikan sumbangan, mengembangkan standar moral yang tinggi, belajar mengekspresikan diri sendiri dengan cara yang dapat diterima, dan menjadi individu yang hampir mencapai potensi sepenuhnya.

Pembelajaran dapat dicapai melalui aktivitas diri. Naturalis menyatakan bahwa aktivitas jasmani merupakan sumber utama dari perkembangan kemampuan tertentu yang dibawa dari lahir. Keamanan dan pengakuan merupakan kemampuan yang dikembangkan dengan aktivitas diri. Naturalis memberikan berbagai ragam aktivitas agar siswa nanti mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Naturalis dapat menerima semua aktivitas jasmani termasuk olahraga beregu dan perorangan serta pendidikan luar sekolah. Guru pendidikan jasmani dan olahraga mengenalkan aktivitas baru hanya bila siswa telah siap untuk itu dan siswa membutuhkan serta berminat pula. Natural is menekakan bahwa siswa hanya dapat belajar bila ia telah siap secara fisiologis, psikologik dan sosiologik.

Permainan adalah bagian penting dari proses pendidikan. Guru pendidikan jasmani dan olahraga naturalis yakin bahwa bermain adalah  akibat langsung dari perhatian anak yang merupakan titik awal untuk mengajarkan perilaku sosial yang diinginkan. Melalui bermain, anak mengenal lingkungannya, yang memungkinkan guru memperkenalkan banyak hal-hal esensial tentang hubungan sosial. Dalam program guru pendidikan jasani dan olahraga naturalis, siswa berinteraksi satu dengan yang lain dalam aktivitas permainan dan mengembangkan kebiasaan sosial  yang akan terbukti menguntungkan bagi dirinya bila ia meninggalkan lingkungan sekolah.

Unjuk-kerja yang bersifat kompetitiftingkat tinggi antara siswa tidak dianjurkan. Dalam program pendidikan jasmani dan olahraga naturalis perbaikan diri didukung dan evaluasi dilakukan secara terus menerus. Titik berat evaluasi diletakkan pada unjuk kerja siswa sendiri. Naturalis tidak menyetujui kompetisi yang tinggi antara kelompok siswa harus berkompetisi dengan dirinya sendiri agar unjuk kerja lebih baik dan untuk memperbaiki unjuk kerja bila dibandingkan dengan unjuk kerja sebelumnya.

Pendidikan jasmani mencakup individu seutuhnya. Menurut guru pendidikan jasmani dan olahraga naturalis, pendidikan jasmani mempunyai aspek mental. Dalam tiap aktivitas jasmani proses kemauan sendiri yang bekerja. Dalam olahraga yang kompleks seperti bola basket, agar sukses siswa terus menerus berfikir dan mengembangkan tindakan yang betul. Namun, naturalis tidak yakin membuat siswa segar secara mental dengan tidak menghiraukan kesegaran jasmani. Pendidikan adalah untuk tubuh dan juga mental. Aktivitas pendidikan jasmani dan olahraga menghasilkan perkembangan jasmani dan mental yang mempersiapkan siswa untuk berfungsi dengan baik dalam masyarakat.


Daftar Pustaka:

  • Paturusi, Achmad. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Rineka Cipta.

Posting Komentar untuk "ALIRAN FILSAFAT NATURALISME PENDIDIKAN JASMANI"