Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

HAKIKAT PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

 Hakikat penelitian

Istilah penelitian dan peneliti oleh Sebagian orang digambarkan terlalu angker. Penelitian digambarkan sebagai proses misterius di ruang-ruang laboratorium. Peneliti digambarkan sebagai manusia aneh (kurus kering dan berkacamata tebal) yang mengungsikan dirinya di laboratorium, menghadapi percobaan-percobaan dengan berbagai peralatan yang khusus. Gambaran tadi tidak sepenuhnya benar. Penelitian disamping dilakukan di laboratorium juga banyak yang dilakukan di luar laboratorium misalnya di pabrik-pabrik, sekolah, dan masyarakat. Para peneliti juga tergolong orang normal-normal saja. Best (1982: 28) memberikan analisis perbedaan antara penelitian dengan metode ilmiah. Suatu penelitian menuntut obyektifitas baik dalam proses/ pengukuran maupun penganalisaan/ penyimpulan hasil-hasilnya. Penelitian juga memerlukan proses yang insentif, sistematik, terfokus dan lebih formal. Disamping itu penelitian dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan bangunan pengetahuan (pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, teori-teori) yang memiliki kekuatan deskripsi dan atau prediktif.

hakikat peneliat menurut para ahli

Sedangkan dalam metode ilmiah aspek yang dipentingkan adalah aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam pemecahan masalah. Dalam hubungan ini, bisa terjadi metode ilmiah mengikiti proses identifikaasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi, menganalisis kemudian menyimpulkannya. Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-hari dan belum tentu bisa disebut sebagai suatu penelitian.

Beberapa definisi berikut akan membantu memperjelas pengertian tentang penelitian:

  1. Research is a systematic attempt to provide answers to questions (Truckman, 1992:1). Jawaban tersebut dapat berupa jawaban yang masih abstrak dan bersifat umum yang biasanya disebut dengan penelitian dasar (basic reseach) maupun jawaban yang bersifatnya kongkrit dan spesifik yang disebut penelitian terapan (applied research), dalam kedua penelitian tersebut selalu dimulai dari pengumpulan data kemudian memformulasikan untuk disimpulkan berdasarkan analisis data tersebut.
  2. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi dengan metode keilmuan yang merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris (Suriasumantri, 1978). Pendekatan rasional memberikan krangka berpikir yang koheran dan logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. Dengan cara ilmiah diharapkan data yang akan didapatkan adalah data yang objektif, valid, dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. Valid berarti adanya adanya ketepatan antara data yang sesungguhnya, reliabel berarti adanya ketepatan atau keajegan data yang di dapat dari waktu-kewaktu.
  3. Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian teori, pengujian teori, atau pemecahan masalah. Hal ini berarti masalah tersebut telah ada dan telah diketahui bahwa pemecahan masalah tersebut sangat diperlukan. Masalah tersebut bukanlah sesuatu yang biasa dalam artian pemecahannya bisa didapatkan secara langsung.
  4. Penelitian ilmiah terdiri atas usaha memperoleh informasi melalui pengamatan-pengamatan empiris yang dapat digunakan untuk pengembangan secara sisematis dan menetapkan dalil-dalil yang berkaitan secara logis untuk menetapkan hubungan sebab akibat diantara variable-variabel (Rose, 1965).
  5. Penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah (Champion, 2001: 3). Ini adalah cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang berarti melalui penerapan prosedur ilmiah. Suatu penyelidikan harus melibatkan metode ilmiah agar dapat digolongkan sebagai penelitian. Penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan objektif untuk mencarai pengetahuan yang dapat dipercaya.
  6. Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan penyelidikan kritis dari proposisi-proposisi tentang hubungan yang diperkirakan antara gejala alam (Kerligger, 1973). Penelitian sistematis bila mengikuti Langkah-langkah atau tahapan yang dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang ada, mengumpulkan data, menganalisis dan mengiterprestasi data, menarik kesimpulan, dan menghubungkan kesimpulan-kesimpulan tersebut ke dalam jajaran khasanah pengetahuan Penelitian ilmiah merupakan proses pemecahan maslah yang terkontrol, tidak seperti maslah-maslah biasa yang mungkin hanya dipecahkan secara sepintas. Dalam penelitian ilmiah setiap langkahdemikian terencana sehingga dugaan-dugaan tidak  terdapat di dalamnya. Misalahnya  dijelaskan dengan cermat dan rinci, variabelnya diidentifikasi dan diseleksi, instrumennya diseleksi atau dikonstruksi secara cermat dan kesimpulannya ditarik dari data yang telah terkumpul. Dengan demikian rekomendasi yang diberikan didasarkan atas penemuan dan kesimpulan. Ketika data terkumpul, bukti-bukti empiris sekarang sudah diperoleh untuk kemudian mendukung atau menolak hipotesis-hipotesis yang dirumuskan sebelunmya. Data empiris tersebut digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.

Berdasarkan beberapan pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penelitian dapat dirumuskan sebagai cara ilmiah yang sistematis, terkontrol, dan empiris untuk mendapatkan data yang objektif, valid, reliabel dengan tujuan dapat menemukan (mendeskripsikan), memprediksi, menguji dan mengontrol fenomena-fenomena social dengan harapan dapat memahami, mengatisipasi dan memecahkan masalah-masalah dalam bidang yang diteliti.


Referensi:

  • Champion, D.J .(2001). Basic Statistic for Social Research. New York: Millan Publishing. Co.
  • Kerligger, Fred, N. (1973). Founddation of behavioral Reseach. New York: Holt Rinehard.
  • Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implemtasi). Yogayakarta: Deepublish.


Posting Komentar untuk "HAKIKAT PENELITIAN MENURUT PARA AHLI"