Etnografi: Memahami Etnografi, Karakteristi dan Langkah-langkah Penelitianya

etnografi

Pengertian Etnografi
Dalam Bahasa Yunani etnografi terdiri dari dua kata, yaitu ethnos yang memiliki arti orang serta graphein yang memiliki arti tulisan. Maka pengertian secara harfiah dari etnografi ialah sebagai tulisan atau laporan mengenai suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropologi dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan. Pinasti (2007) menyatakan bahwa etnografi adalah suatu deskripsi dan Analisa mengenai suatu masyarakat yang didasarkan pada penelitian lapangan sebagai data dalam penelitian, etnografi menyajikan data-data yang bersifat hakiki pada semua penelitian antropologi budaya.
 
Etnografi adalah perpaduan dari kata ethno (bangsa) dan graphy (menguraikan/menggambarkan). Dapat disimpulkan etnografi adalah usaha untuk menguraikan atau menggambarkan kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan (Meleong,1990). Etnografi juga diartikan sebagai suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan. Spradley,1980, Atkinson 1992, Wolcott 1997, etnografi adalah  penjelasan tentang budaya dengan maksud untuk mempelajari dan memahami tentang kehidupan individu. Etnografi berarti belajar dari orang, yang menjelaskan secara langsung dari kultur dan subkultur individu tersebut.
 
Wolcott (1977) menjelaskan, etnografi adalah suatu metode khusus atau satu set metode yang didalamnya terdapat berbagai bentuk yang mempunyai karakteristik tertentu, termasuk partisipasi etnografer, memahami dan mengikuti kehidupan sehari-hari dari seseorang dalam periode yang lama, melihat apa yang terjadi, mendengarkan apa yang dikatakan, bertanya kepada mereka, dan pada kenyataannya mengumpulkan data apa saja yang ada.
Dalam sebuah pendapat mengatakan bahwa etnografi tidak dapat digunakan dengan cara yang berat sebelah dikarenakan adanya beberapa pendapat yang berbeda, seperti halnya tentang apa yang layak diamati dan apa yang tidak (Atkinson and Hammersley, 1994). Etnografi adalah penelitian dengan kekhasan yang melibatkan etnografer untuk berpartisipasi sebagai pengamat, baik dilakukan secara terang-terangan maupun secara diam-diam dengan tujuan mengamati apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (Bate, 1997).
 
Dalam perkembangannya, bidang praktek etnografis mengalami perubahan yang semakin jelas.   Etnografi   tidak   cukup   didefinisikan   hanya   sebagai   sebuah   metode   atau   teknik pengumpulan data. Bukan sekedar sebagai disiplin penelitian berdasarkan budaya, melainkan sebagai gabungan konsep pengorganisasian antara observasi dan teknik wawancara untuk merekam dinamika perilaku masyarakat (Mariampolski, 1999).
 
Lebih lanjut, penelitian yang mengekplorasi dunia digital diberi istilah netnografi (Kozinets, 2002). Netnografi merupakan penelitian   terbaru komunikasi dan perilaku konsumen yang menggunakan media komputer, memberi sumbangsih dalam perdebatan mengenai definisi etnografi di internet. Sementara pemberian istilah berbeda diberikan oleh Christine Hine. Etnografi di dunia maya bertujuan untuk memberikan pemahaman yang khas dari signifikansi dan implikasi dari penggunaan Internet dan dinamai etnografi virtual (Hine, 2000). Menurutnya dengan metode antropologi sosial budaya yang diterapka dengan tepat, dapat memberikan emahaman teoritis dan membantu menentukan kelancaran dinamika hubungan di dunia online (daring). Etnografi di internet sebagai metode penelitian kualitatif yang baru dengan melakukan adaptasi beberapa fitur pada etnografi tradisional untuk mempelajari budaya dan praktek-praktek budaya yang muncul dalam komunikasi berbasis teks melalui media komputer (Kozinets, 2009).
 
Inti dari etnografi adalah upaya untuk memahami kebudayaan manusia dengan memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna tersebut terekspresikan dalam bahasa. Oleh karena itu, studi bahasa suatu masyarakat adalah titik masuk, sekaligus aspek utama dalam etnografi. Pendekatan apapun yang digunakan sang etnografer seperti pengamatan terlibat, wawancara etnografis, mengumpulkan kisah-kisah kehidupan atau strategi lainnya, bahasa akan selalu muncul pada setiap fase dalam proses penelitian.
 
Karakteristik Etnografi
Karakteristik yang terkandung dalam etnografi adalah sebagai berikut.
  1. Menggali atau meneliti fenomena sosial yang ada dengan mengkaji kejadian atau peristiwa apa yang terdapat di masyarakat.
  2. Data yang tidak terstruktur. Masyarakat sebagai objek penelitian sosial tidak memiliki ukuran kepastian, hal tersebut dikarenakan data tersebut adalah data empiris yang cenderung berbeda dalam persepsi interpersonal dan kelompok sosial.
  3. Kasus atau sampel yang ada sedikit. Pendekatan dalam penelitian etnografi ini menggunakan pendekatan induktif, artinya kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hal yang khusus menjadi umum.
  4. Dilakukan analisis data dan interpretasi data mengenai arti dan Tindakan manusia (human action). Hal yang paling menarik dari etnografi ialah dengan menarik kesimpulan atas sikap dan perilaku sosial suatu masyarakat.
Langkah-langkah penelitian etnografi
Urutan langkah-langkah yang membentuk metodologi penelitian etnografi menurut James P. Spradley (1997), diantaranya.

a. Menetapkan Seorang Informan
Dalam menetapkan informan, terdapat syarat-syarat yang dikemukakan, yaitu. 
  1. Enkulturasi penuh, yaitu bagaimana cara mengetahui serta menyerap budaya dengan baik.
  2. Keterlibatan langsung, yaitu dimana seorang peneliti melihat kejadian yang terjadi secara langsung secara cermat.
  3. Suasana budaya yang tidak dikenal, dimana kebanyakan dari etnografer melakukan studi etnografinya berbeda dari kebudayaan yang dimilikinya.
  4. Cukup waktu, adanya ketersediaan waktu yang cukup dalam melakukan wawancara dari seorang informan.
  5. Non analitik, pentingnya memiliki kemampuan analisis yang memadai untuk menjadi etnografer, agar etnografer dapat mengetahui hubungan dan pola yang tersembunyi yang diberikan informan.
b. Melakukan Wawancara
Dalam melakukan wawancara etnografis percakapan yang dilakukan menggunakan percakapan persahabatan di dalamnya dan dijadikan sebagai sebuah alat agar informasi yang dibutuhkan oleh peneliti diperoleh dengan lebih mudah, namun tidak semua unsur dalam percakapan persahabatan dapat digunakan.

c. Membuat Catatan Etnografis
Pembuatan catatan etnografi memerlukan alat perekam dan catatan ringkas agar informasi yang didapat ketika wawancara dilakukan tidak ada yang terlupakan. Penulis juga perlu menulis jam dimulai dan jam berakhir, tanggal, serta lokasi penelitian dilakukan. Peneliti juga perlu memerhatikan prinsip identifikasi Bahasa serta prinsip harfiah dalam mebuat catatan etnografis.
 
d. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif
Terdapat dua proses berbeda dalam melakukan wawancara etnografis tetapi tetap saling melengkapi, di antaranya dengan mengembangkan hubungan, dimana seorang informan didorong untuk menceritakan budaya yang dimilikinya, selanjutnya dengan memperoleh informasi, dimana hal tersebut membantu dalam pengembangan hubungan. Dalam mengajukan pertanyaan deskriptif terdapat proses hubungan yang baik, yaitu dengan tahapan keprihatinan, penjajagan, Kerjasama, dan partisipasi.
 
e. Melakukan Analisis Wawancara
Tahapan dalam melakukan analisis penelitian etnografis, yaitu.
  1. Memilih masalah. Semua etnografi dimulai dengan permasalahan umum yang sama: Apa makna budaya yang digunakan oleh masyarakat untuk mengatur tingkah laku dan menginterpretasikan pengalaman mereka.
  2. Mengumpulkan Data Kebudayaan. Dimulai sebelum hipotesis diformulasikan. Etnografer mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan melakukan observasi umum, mencatatat semua ini dalam catatan lapangan.
  3. Menganalisis Data Kebudayaan. Analisis ini meliputi pemeriksaan ulang catatan lapangan untuk mencari simbol-simbol budaya, serta mencari hubungan antar simbol-simbol itu.
  4. Memformulasikan Hipotesis Etnografis. Hipotesis etnografis mengusulkan hubungan yang harus diuji dengan cara memeriksa hal-hal yang diketahui oleh informan.
  5. Menulis Etnografi. Menulis dilakukan untuk suatu perbaikan proses analisis.
f. Membuat Analisis Domain
Langkah-langkah dalam melakukan analisis domain:
  1. Langkah Satu: Memilih satu hubungan semantik tunggal. Dalam upaya mempermudah proses penemuan, maka paling baik jika penelitian dimulai dari hubungan semantik universal.
  2. Langkah Dua: Mempersiapkan satu lembar kerja analisis domain. Gunakan lembar kerja yang terpisah sehingga membantu dalam visualisasi masing-masing domain. Masing-masing kertas kerja analisis domain menuntut untuk memasukkan informasi tertentu sebelum memulai pencarian: (1) hubungan semantic yang dipilih; (2) statemen dalam bentuk yang diekspresikan; (3) contoh kalimat dari budaya yang memiliki istilah tercakup.
  3. Langkah ketiga: Memilih satu sampel dari statemen informan.
  4. Langkah Empat: Mencari istilah pencakup dan istilah tercakup yang memungkinkan dan sesuai dengan hubungan semantik.
  5. Langkah lima: Memformulasikan pertanyaan-pertanyaan struktural untuk masing-masing domain.
  6. Langkah enam: Membuat daftar untuk semua domain yang dihipotesiskan.
g. Mengajukan Pertanyaan Struktural
Pertannyaan Strukural adalah salah satu pertanyaan yang diajukan ketika melakukan wawancara. Pertanyaan ini bertujuan untuk mendalami data yang telah didapat, baik data berupa istilah, maupun data terkait bahasa asli. Dengan menggunakan pertanyaan struktural, peneliti tidak perlu membuat kategori analitis untuk mengorganisir data dari wawancara pengamatan terlibat.

h. Membuat Analisis Taksonomik
Taksonomi bahasa penduduk asli adalah serangkaian kategori yang diorganisir atas dasar satu hubungan semantik tunggal. Taksonomi menunjukkan hubungan diantara semua istilah bahasa asli dalam sebuah domain. Untuk mendapatkan taksonomi dapat digunakan pertanyaan struktural. Langkah dalam analisis taksonomik merupakan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebagian bagian dalam sebuah domain dan berbagai hubungan diantara berbagai bagian itu. Terdapat delapan Langkah, yaitu.
  1. Memilih sebuah domain untuk analisis taksonomik.
  2. Mengidentifikasi kerangka subtitusi yang tepat untuk analisis.
  3. Mencari subset yang memungkinkan diantara beberapa istilah tercakup.
  4. Mencari domain yang lebih besar, lebih inklusif yang dapat masuk sebagai sebuah subset yang sedang dianalisis.
  5. Membuat sebuah taksonomi sementara.
  6. Formulasikan pertanyaan struktural untuk membuktikan berbagai istilah baru.
  7. Melakukan wawancara struktural tambahan.
  8. Membuat sebuah taksnomi lengkap.
i. Mengajukan Pertanyaan Kontras
Pertanyaan kontras adalah pertanyaan yang dapat mendorong penemuan banyak hubungan tambahan diantara objek yang diteliti. Pertanyaan kontras yang bisa dilakukan contohnya seperti pertanyaan pembuktian perbedaan, pertanyaan perbedaan langsung, pertanyaan perbedaan diadik atau triadik, pertanyaan yang memilih rangkaian kontras, pertanyaan dua puluh pertanyaan, juga bisa dengan melakukan pertanyaan rating.

j. Membuat Analisis Komponen
Analisis komponen merupakan suatu pencarian sistematik berbagai atribut (komponen makna) yang berhubungan dengan simbol-simbol budaya. Apabila seorang etnografer menemukan berbagai kontras di antara anggita suatu katogeri maka hal yang terbaik adalah jika kontras ini dianggap sebagai antribut komponen makna dari suatu istilah. Setiap kali seorang etnografer menemukan perbedaan di antara anggota suatu kategori, perbedaan ini dianggap paling baik sebagai atribut atau komponen makna untuk setiap istilah. Kita dapat mendefinisikan atribut sebagai elemen informasi apa saja yang teratur terkait dengan simbol. Atribut selalu terkait dengan istilah rakyat dengan hubungan semantik tambahan.

k. Menemukan Tema-Tema Budaya
Penentuan tema budaya ini boleh dikatakan merupakan puncak analisis etnografi. Keberhasilan seorang peneltii dalam menciptakan tema budaya, berarti keberhasilan dalam penelitian. Penentuan tema budaya akan lebih baik jika peneliti mampu mengungkap tema-tema yang orisinal dan bukan tema-tema yang telah banyak dikemukakan oleh peneliti sebelumnya.

l. Menulis Etnografi
Menulis etnografi sebaiknya dilakukan secara deskriftif, dengan bahasa yang cair dan lancar. Jika kemungkinan harus berceritera tentang suatu fenomena, sebaiknya dilukiskan yang enak dan tidak membosankan pembaca. Penentuan informan kunci juga penting dalam penelitian etnografi. Informan kunci dapat ditentukan menurut konsep Benard (1994), yaitu orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan, dan dengan gembira memberikan informasi kepada peneliti.

Kesimpulan
Etnografi ditinjau secara harfiah dapat berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang menyeluruh dan terpadu (holistic-integratif), deskripsi yang kaya (thick description) dan analisa kualitatif dalam rangka mendapatkan cara pandang pemilik kebudayaan (native’s point of view). Karakteristik dari etnografi yaitu menggali informasi, data yang tidak tersetruktur, sampel yang ada sedikit, dapat dilakukannya analisis. Langkah-langkah dalam penelitiannya yaitu: menetapkan seorang informan, Melakukan Wawancara, Membuat Catatan Etnografis. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif, Melakukan Analisis Wawancara, Membuat Analisis Domain, Mengajukan Pertanyaan Struktural, Membuat Analisis Taksonomik, Mengajukan Pertanyaan Kontras, Membuat Analisis Komponen, Menemukan Tema-Tema Budaya, Menulis Etnografi.
 
Daftar Pustaka
  • Achmad, Z. A., & Ida, R. (2018). Etnografi Virtual sebagai Teknik Pengumpulan Data dan Metode Penelitian. Surabaya: The Journal of Society & Media.
  • https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat/article/view/11471
  • Siddiq, M., & Salama, H. (2019). Etnografi sebagai Teori dan Metode. Jakarta.

Posting Komentar untuk "Etnografi: Memahami Etnografi, Karakteristi dan Langkah-langkah Penelitianya"