MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

 KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Menurut Husdarta (2009), bahwa pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak. Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjasor memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mental nya.

Dalam konsep dasar manajemen pendidikan jasmani dan olahraga, akan di pahami bersama tentang beberapa pengertian istilah makna pendidikan jasmani dan olahraga, tujuan pendidikan jasmani dan olahraga, yang secara bersama akan diuraikan berikut ini.

Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Arti Manajemen

Manajemen menurut Parker Follet (1997), adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (management is the art of getting things done through people). Menurut Hasibuan (2001) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Meskipun banyak definisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing, namun tidak satu pun yang memuaskan. Walaupun demikian, esensi manajemen dapat dipandang, baik sebagai proses (fungsi) maupun sebagai tugas (task). Olehnya manajemen sebagaimana dikemukakan Nickels and McHugh dalam Sule dan Saefullah (2005), bahwa manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orangorang serta sumber daya organisasi lainnya.

Dari urain di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut terdapattiga faktor yang terlibat; (1) Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Menurut Griffin (2002), sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi, (2) Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan, (3) Adanya seni dalam menyelesaian pekerjan.

Arti Pendidikan

Ilmu pendidikan disebut pedagogik yang merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris yaitu “pedagogics”. Pedagogics sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu “pais” yang ahlinya anak dan "again” yang artinya membimbing. Dari arti tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan mengandung pengertian bimbingan yang diberikan kepada anak. Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbing atau “pedagog”. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan (pedagogy) berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab, baik mengenai aspek jasmaniahnya maupun aspek rohaniahnya menuju ketingkat kedewasaan anak.

Ditinjau dari sudut hukum, definisi pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sikdiknas, Pasal 1 ayat (1), yaitu “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Arti Manajemen Pendidikan

Pendidikan nasional haruslah dikelolah secara tepat agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Karena itu, untuk pengelolaan pendidikan diperlukan administrator yang dapat berkinerja secara maksimal guna meningkatkan kualitas lulusan yang diharapkan oleh masyarakat. Manajemen pendidikan oleh Knezevich (1984) diartikan sebagai sekumpulan fungsi untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepimimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan. Tidak berbeda dengan pendapat di atas, Mulyasa (2004) mengartikan manajemen pendidikan merupakan suatu sistem pengelolaan dan penataan sumberdaya pendidikan; tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat,  kurikulum, dana, sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.  

Engkoswara (2001 ) berpendapat bahwa manajemen pendidikan dalam arti luas adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang kondusif bagi manusia yang terlibat di dalam mencapai tujuan yang telah disepakati. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penataan mengandung makna mengatur, memimpin, mengelola suberdaya. Sedangkan sumberdaya terdiri dari sumberdaya manusia (peserta didik, pendidik, dan pemakai jasa kependidikan), sumber belajar dan kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan), serta fasilitas (peralatan, barang, dan keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan dapat tercapai  dilihat dari indikator efektivitas dan efisiensi.

Arti Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga dapat didefinisikan sebagai berikut. Pendidikan jasmani dan olahraga (Penjasor) adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari pengertian ini, mengukuhkan bahwa Pendidikan jasmani dan olaraga merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Menurut Husdarta (2009), bahwa pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak.

Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga dapat didefinisikan sebagai berikut; pendidikan jasmani dan olahraga adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan (Agus Mahendra, 2004). Definisi tersebut, sekali lagi mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan umum. Dengan demikian pendidikan jasmani dan olahraga dapat diartikan suatu kegiatan mendidik anak dengan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga dengan mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Arti Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien, atau dengan kata lain manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Manajemen pendidikan dapat pula diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendal ian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien, mandiri, dan akuntabel (Husaini Usman, 2008).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/pengawasan sumber daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.


Daftar Pustaka:

  • Engkosara. (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan, Menyongsong Otonomi Daerah. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.
  • Husdarta, H.J.S. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabet.
  • Mahendra, Agus. (2004). Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Pendidikan Dasar & Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
  • Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Usman, Husaini. (2008). Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksa.




Posting Komentar untuk "MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA"