Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

HAKIKAT TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA

 Pengertian Tes dan Pengukuran

Pengertian tes secara umum adalah suatu alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh anak didik sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku. Dalam pelaksanaan pendidikan tes dan pengukuran perlu ditempatkan pada tempat yang wajar, artinya memerlukan suatu perhatian yang khusus sehingga keberhasilan dalam pendidikan dapat tercapai. Melalui tes pendidik mendapatkan informasi yang tepat mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada kemampuan yang rendah, sedang atau tinggi.

Hakikat Tes dan Pengkuran Olahraga

Suatu tes adalah alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau objek. Dengan suatu tes pendidik dapat memperoleh data-data yang tepat, misalnya mengenai tingkat kebugaran jasmani siswa, kamampuan passing, shooting ataupun dribbling bola basket, sehingga akan memudahkan untuk mendiagnosis kesalahan-kesalahan dan kelebihan-kelebihan apa saja yang dimiliki oleh siswa, baik secara klasikal ataupun individual. Disamping dapat membantu mendiagnosa kelebihan dan kekurangan yang dilakukan para siswa, juga akan memudahkan proses belajar mengajar yang diberikan. Karena sudah diketahui kelemahankelamahan dan kelebihan-kelebihan dari setiap siswa, sehingga memudahkan mengevaluasinya dan akan memperlancar jalannya materi pelajaran yang diberikan, serta memudahkan untuk pengamatan pada siswa tersebut. Melakukan tes adalah bukan hal yang sulit karena tes merupakan sebuah proses. Dengan kata lain, tes dan pengukuran berevolusi selama beberapa masa dan menjdi sebuah investigasi ilmiah yang terus menerus yang dilakukan tidak hanya oleh individual, tapi juga kelompok kelompok individual .

Tes dan pengukuran merupakan kesatuan yang dapat dijadikan suatu bahasan lebih lengkap. Kata pengukuran memiliki banyak arti dan berbeda-beda penerapannya dalam pendidikan jasmani/olahraga, menurut Verducci pengukuran memiliki arti yang berguna untuk menentukan informasi tentang suatu objek secara tepat. Sedangkan Kinkendall berpendapat bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang suatu objek atau individu.

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berani mengukur apa yang seharusnya diukur dan haruslah terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif yang berasal dari tes. Evaluasi adalah proses menempatkan nilai pada pengukuran tersebut. Hal ini melibatkan atau membandingkan skor dengan skala dan nilai yang ditanamkan.  Evaluasi mungkin menggunakan skala normatif (relative) yang berasal dari skor grup-grup berpasangan atau dari skala standar (absolut) yang membutuhkan partisipan untuk tampil pada level standar dari hasil yang sudah ditetapkan. Penilaian adalah proses menyatukan semua pelaksanaan yang disebutkan sebelumnya  memilih tes, mengukur skor dan kemudian mengevaluasinya berdasarkan skala perbandingan.

Tes dan pengukuran adalah suatu alat untuk mengumpulkan data atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai. Pengukuran dalam proses evaluasi menunjukkan hal yang bersifat tepat, objektif, kuantitatif, dan hasilnya dapat diolah secara statistik, karena datanya merupakan bilangan. Hasil pengukuran itu sendiri belum berarti dan baru berarti setelah diolah dan diinterpretasikan berdasarkan data yang ada.

Apakah tes itu penting

Sangat disayangkan masih terdapatnya para pedidik ada beberapa poin yang dinyatakan bahwa mereka tidak melakukan prosedur penilaian terhadap muridnya karena hal tersebut dinilai terlalu sulit atau tidak menghasilkan hasil yang berharga. Pernyataan ini tidak ada bedanya dengan menyatakan seseorang tidak menggunakan Peta ketika bepergian ke tempat tujuan baru. Sebelum seseorang memulai perjalanan ke lokasi manapun mereka harus mengetahui lebih dahulu dimanakah mereka berada. Ini mungkin adalah aspek terpenting dari pengujian yang mengijinkan pengajar dan pembelajar untuk mengetahui keadaan yang sekarang atau saat ini. Ini memunculkan titik awal untuk perjalanan dengan membuat detail terhadap atribut fisik apa yang dimiliki oleh pembelajar dan apa yang perlu diajarkan oleh pengajar. Bagaimanapun juga, pengetahuan dari kesiapan seseorang adalah penting mengingat kemampuan dan keahlian di masa mendatang di perkirakan atas apa yang sebelumnya sudah ada. Hal penting yang harus diperhatikan adalah titik awal diadakan untuk membandingkan performa di masa mendatang.

Apa yang harus dinilai

Ada dua aspek penting dari lingkungan olahraga yang harus dinilai. Yang pertama adalah aktivitas itu sendiri. Hal ini mungkin bukanlah kegiatan olahraga yang dilakukan dengan usaha keras tapi mungkin menyangkut kegiatan di kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut harus dinilai untuk kebutuhan khusus yang diperlukan di lingkungan tersebut. Hal ini mungkin termasuk kebutuhan energi, durasi waktu, otot dan lengan. Tenaga yang dibutuhkan, karakteristik pergerakan, kontak fisik dengan yang Iain dan jangkauan gerakan yang dibutuhkan untuk menyebutkan beberapa hal. Informasi ini penting untuk menentukan tujuan program berdasarkan kebutuhan individual atau kelompok.

Kedua adalah siswa itu sendiri atau atlet. Mengetahui kondisi peserta didik mengenai : kekuatan Otot, kecepatan, keseimbangan, ketangkasan, fleksibilitas, lemak tubuh, tingkat kesadaran jantung dan pernapasan untuk mengetahui bagaimana keselarasannya. Ketika semua persyaratan dari aktivitas dan peserta didik diketahui, evaluasi dapat dilakukan untuk menentukan dimana keduanya cocok dan seberapa besar kebutuhannya. Ini adalah jantung dari tes dan pengukuran, menyocokkan kebutuhan individual dengan kebutuhan aktivitas. Tanpa pengertian yang jelas dari keduanya maka tidak akan ada kemajuan kepada tujuan yang akan dicapai. Sekali lagi, seseorang harus mengetahui dimana mereka sebelum berada dan kapan pembelajaran dimulai yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar antara pendidik dan peserta didik.

Ketidak teraturan atau keteraturan? Tidak boleh dihilangakan dari pikiran pembaca bahwa manusia adalah makhluk kompleks yang melambangkan perbedaan latar belakang dan pengalaman yang membutuhkan penangan secara individual. Sistem ini tidak ada bedanya dengan pengalaman sulit yang dialami oleh ahli cuaca untuk memperkirakan ketidakpastian cuaca. Terlalu banyak variabel yang terlibat dalam proses untuk membuat ramalan cuaca, Itu adalah ketidakaturan yang dapat diperkirakan seperti "Efek kupu-kupu" atau "kebergantungan sensitif terhadap kondisi awal", yang menyatakan jika seekor kupu-kupu mengepakkan sayapnya di Brazil dapat menyebabkan tornado di Texas. Cuaca dapat diperkirakan secara sempurna jika seseorang mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang semua varibel yang berhubungan dengan cuaca. Bagaimanapun juga, tidak ada yang mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang sesuatu tapi kita harus terus berusaha untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan yang kita bisa sebelum membuat keputusan berhubungan dengan strategi mengajar atau program pelatihan. Sebagai kesimpulan, adalah suatu hal yang vital untuk menyebutkan bahwa keputusan yang paling penting dari setiap pengajar putuskan adalah keputusan mengenai hidup orang lain.

Untuk tes keterampilan pada cabang-cabang olahraga (spon skil/ test) dan tes kesegaran jasmani (physica/ fitness test) adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui domain psykomotor dan domain fisiknya. Dengan pelaksanaan berolahraga tidak dalam waktu singkat dapat dipelajari akan tetapi memerlukan waktu untuk dapat memiliki keterampilan secara bajk. Diperiukannya tes-tes untuk melihat dan memberi informesi apakah sudah dapat dikatakan mampu atau dapat melaksanakannya.

Tes-tes yang dilaksanakan dalam memberikan nilai keterampilan akan banyak membantu para pendidik dalam menganalisis gerakangerakan yang benar dan gerakan yang salah. Dengan memasukkan unsur tes dan pengukuran pada tempat yang seharusnya ditempatkan, memungkinkan kemajuan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dapat lebih efisien.

Pengukuran yang dilakukan dalam keolahragaan atau pendidikan olahraga berdasarkan hal-hal:

  1. Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang semestinya diukur, sesuai dengan luas sempitnya tujuan yang kita ukur atau capai.
  2. Pengukuran dalam bidang keolahragaan yang bersifat ilmiah berhubungan erat dengan kemajuan keolahragaan itu sendiri. Metode pengukuran dalam olahraga tidak hanya terbatas dengan tes lapangan. Karena tes lapangan hanya merupakan salah satu bagian dari pengukuran. Kenyataan menunjukkan masih banyak hal-hal dalam keolahragaan yang belum dapat diukur secara langsung.
  3. Nilai-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum dilakukan pengukuran tersebut.
  4. Pengukuran dalam keolahragaan sangat diperlukan untuk memperbaiki program.
  5. Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas yang telah terlatih dan berpengalaman dalam lapangan tersebut.



Referensi:

Widiastuti. (2011). Tes dan pengukuran olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya


Posting Komentar untuk "HAKIKAT TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA"