Pembelajaran: Hakikat, Desain Pembelajaran, Pendekatan dan Prinsisp dalam Pemebelajaran
Hallo teman-teman, berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting yaitu tentang Hakikat, Desain Pembelajaran, Pendekatan dan Prinsisp dalam Pemebelajaran. Jadi Simak samapai akhir Ya teman-teman.
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara terartur dan merupakan suatu keseluruhan. Pengertian sistem tidak lain adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran. Jadi, pembelajaran sebagai suatu sistem adalah proses interaksi yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu dengan susunan, dan terjadi umpan balik diantara keduanya. Berikut Merupakan komponen pembelajaran sebagai suatu sistem:
- Kurikulum: semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kurukulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan, karena berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan yang dicapai.
- Peserta didik: orang/ komponen manusiawi yang melakukan proses pembelajaran.
- Pengajar: guru, dosen, sumber belajar.
- Sarana dan prasarana: bagian atau alat yang harus dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran.
- Materi: bahan ajar yang digunakan pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik dan disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
- Metode: cara/ strategi yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik pada saat mengajar.
- Media: alat bantu yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
- Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk sejagat ini.
- Pengalaman, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.
- Pembiasaan, memberikan kesempatan kepaada peserta didik untuk membiasakan sikap dan perilaku baik yang sesuai dengan Ajaran Islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.
- Rasional, usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar materi serta kaitannyadengan perilaku yang baik dengan perilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi.
- Emosional, upaya mengunggah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa.
- Fungsional, menyajikan bentuk semua standar materi (Al- Qur’an, keimanan, Ahklak, Fiqih/ ibadah dan Tarikh), segi manfaatnya bagi peserta dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas sesuai dengat tingkat perkembangannya.
- Keteladanan, yaitu menjadikan figur guru agama dan non-agama serta petugas sekolah lainnya maupun orangtua peserta didik, sebagai cermin manusia berkepribadian agama.
- Motivasi, segala ucapan Rasulullah mempunyai kekuatan yang dapat menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Kebutuhan akan pengakuan sosial mendorong seseorang untuk melakukan berbagai upaya kegiatan sosial. Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu.
- Fokus, ucapannya ringkas, langsung pada inti pembicaraan tanpa ada kata yang memalingkan dari ucapannya, sehingga mudah dipahami.
- Pembicaraannya tidak terlalu cepat sehingga dapat memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk menguasainya.
- Repetisi; senantiasa melakukan tiga kali pengulangan pada kalimat-kalimatnya supaya dapat diingat atau dihafal.
- Analogi langsung; seperti pada contoh perumpamaan orang beriman dengan pohon kurma, sehingga dapat memberikan motivasi, hasrat ingin tahu, memuji dan mencela, dan mengasah otak untuk menggerakkan potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakkur.
- Memperhatikan keragaman anak; sehingga dapat melahirkan pemahaman yang berbeda dan tidak terbatas satu pemahan saja, dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar tanpa dihinggapi perasaan jemu.
- Memperhatikan tiga tujuan moral yaitu; kognitif, emosional dan kinetik.
- Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pebelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth).
- Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
- Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul (Seels & Richey).
- Diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan dengan adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang ditujukan kepada pencapain tujuan.
- Dapat dilakukan suatu perkiraan (fore casting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui, mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, juga tentang hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi.
- Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik (the best alternatif) atau kesempatan memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination).
- Dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih urutan- urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
- Ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan.
Posting Komentar untuk "Pembelajaran: Hakikat, Desain Pembelajaran, Pendekatan dan Prinsisp dalam Pemebelajaran"