tag:blogger.com,1999:blog-16311277298168911672024-03-12T11:52:33.012+07:00Ublik PendidikanUblik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.comBlogger130125tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-56850070177026555622024-03-05T10:40:00.003+07:002024-03-05T10:56:39.201+07:00Manfaat Jalan Pagi Bagi Kesehatan Anda<h2 style="height: 0px; text-align: left;"><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">10 Manfaat Jalan Pagi Bagi Kesehatan </span></div><span style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Ada banyak cara untuk menjalani gaya hidup sehat dalam menjaga Kesehatan fisik dan mental. Banyak jenis Latihan atau olahraga dapat anda jadikan rutinitas agar tetap tubuh tetap sehat, berjalan kaki adalah salah satu yang mudah dan paling efektif, di artikel ini akan saya bahas 10 manfaat berjalan kaki untuk Kesehatan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqPSbk1hxLXlCEc9blvBFc5QJS1tFzc1U4Z4b8LEYgKVGqDTa5Q3uyuM6NXxZa36qXDlY39jVQD8UAugPW2SRDG9qvkbzzDtNoChhD_W0kyplg_LxdA2L55mmugmWCRKP9IvAy9aux5OxEzdGWZYmsw2E51jNPqM821mQaw4c61vJax7hnqV9aHvvMnE8/s733/gambar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="manfaat jalan pagi" border="0" data-original-height="645" data-original-width="733" height="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqPSbk1hxLXlCEc9blvBFc5QJS1tFzc1U4Z4b8LEYgKVGqDTa5Q3uyuM6NXxZa36qXDlY39jVQD8UAugPW2SRDG9qvkbzzDtNoChhD_W0kyplg_LxdA2L55mmugmWCRKP9IvAy9aux5OxEzdGWZYmsw2E51jNPqM821mQaw4c61vJax7hnqV9aHvvMnE8/w400-h353/gambar.jpg" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><span style="font-weight: normal;"><br /></span></div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Berjalan pada pagi hari memiliki manfaat yang mungkin tidak terpikirkan oleh anda, berikut saya samapaikan 10 manfaatnya yaitu:</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Meditasi</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Jika anda waktu, dengan musik favorit anda dan berjalanlah. Berjalan dengan mendengankan musik favorit ini bisa menjadi metode meditasi yang efektif. Berjalan di taman dekat rumah atau jalan setapak dengan pemandangan yang indah.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Bersosialisasai Dengan Lingkungan Sekitar</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Berjalan kaki di pagi hari juga merupakan cara yang ideal untuk kita bersosialisasi. Saat anda berjalan di pagi hari, anda bisa bertemu dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Berjalan kaki di pagi hari, anda dapat juga bersosisalisasi dengan tetangga dan mengetahui hal yang baru. Ini sangat bagus untuk ikatan terutama jika anda baru tinggal atau mengenal lingkungan di sekitar anda.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Peningkatan Engeri yang Alami</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Berjalan kaki di tangga terbukti lebih berenergi daripada minum secangkir kopi. Selain itu, orang yang berjalan kaki selama 20 menit di luar ruangan menujukkan tingkat vitalitas yang lebih tinggi dari pada mereka yang berjalan di dalam ruangan.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Dapat Perbaikan Mental</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Mengikat tali sepatu anda di pagi hari adalah cara terbaik untuk menerapkan mentalitas (lakukan sekarang), dengan car aini anda dapat menghilangkan penundaan tidak hanya dalam rutinitas olehraga anda, tetapi juga dalam berbagai aktivitas dan tugas lainya, setiap harinya. Meningkatkan kemauan adalah cara yang bagus untuk meningkatkan Kesehatan anda, terutama menghentikan kebiasaan buruk dan dapat mengembangkan kebiasaan baik yang baru.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. Meningkatkan Kualitas Tidur di Malam Hari</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Orang-orang yang berjalan di pagi hari dapat dibandingkan dengan mereka yang tidak, orang yang berjalan pagi hari tidur lebih cepat dan memiliki kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan. Ini karena anda mengekspos tubuh anda ke matahari dipagi hari.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">6. Lebih sedikit Paparan Panas</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Di banyak kota, suhu sangat ekstrem di musim panas dan bahkan di musim lain sepanjang tahun. Bagun pagi-pagi sebelum matahari terbit dapat membantu menghidari panas. Ingat untuk membawa botol air dan tetap terhidrasi.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">7. Meningkatkan Kesehatn Jantung</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Jaln cepat dapat mengurasi berbagi serangan penyakit terutama penyakit jantung. Jalan cepat di pagi hari sejauh 3 sampai 4 mil dapat mengurangi kemungkinan anda dari menderita penyakit jantung hingga 40%. Jika anda orang yang berjuang untuk mengurangi tekanan darah tinggi, jalan pagi juga dapat menurunkan tekanan darah anda sebesar 10%.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">8. Membakar Kalori dan Menurukan Berat Badan</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki sebelum sarapan dapat menyebabkan pembakaran lemak. Tubuh kita menginsumsi kalori dan karbohidrat yang sudah ada di tubuh dan tubuh kita mumulai metabolismemya. Jalan kaki 30 hingga 40 menit di pagi hafri dapat meningkatkan detak jantung dan membakar kalori, yang membantu menurunkan berat badan.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">9. Lebih Sedikit Polusi di Udara</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Berjalan di pagi hari di bandingkan malam hari memiliki manfaat besar karena tidak terkena emisi C02 dalam jumlah besar. Tidak hanya menghidari udara yang tedak sehat, tetapi mendapatkan manfaat dari kurangnya polusi dari kendaraan bermontor.</div></span><div style="font-weight: normal; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">10. Keluar dari Runah Lebih Awal</div><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">Ketika anda pulang dari sekolah atau kerja, sering kali sulit untuk meluangakan waktu, jalan kaki di pagi hari sebelum menjalankan rutinitas dapat mengurangi kelelahan dan stress seharian.</div></span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, ini lah 10 manfaat dari jalan kaki di pagi hari, dapat mengurangi stes di sepanjang hari, menghidari polusi udara, dapat mengintrol berat badan, meningkatkan tekanan darah dan jatung, memperbaiki kulaitas tidur di malam hari, meningkatkan mentalitas, menambah energi alami serta dapat bersosialisasi di lingkungan sekitar. </div></span></span><p></p></h2>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-30618193448746540842024-01-03T13:28:00.002+07:002024-03-05T11:13:11.156+07:00Jenis Olahraga Yang Efektif Untuk menurunkan Berat Badan<p style="text-align: justify;">6 jenis Latihan sangat efektif untuk menunurnkan berat badan</p><p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Latihan Olahraga</b><br />Latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang sistematis dalam waktu Panjang, di tingkatkan secara bertahap dan perorangan yang bertujuan membentuk manusia yang berfungsi fisoologis dan psikologis nya untuk memenuhi tuntutan tugas. Definisi lain mengungkapkan bahwa Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis dilakukan secara berulang-ulang dan beban Latihan kian hari kian bertambah. Jadi Latihan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk mencapai hasil yang kita inginkan secara maksimal, dalam artikel ini akan membahas Latihan untuk menurunkan berat badan, yuk simak sampai selesai!</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtGWtidhW_0EtBG73MAf2vc9oRy3zFUnKvGJ-DPVFtyUGtRJxxZEBGVipu9xXcR4Pv4mNPVA2SFzQA_jHdPfcVv-MUcCXMSa37_Bow7QluI0z1O8Ap48HWorCbJauL5yaeZDCOpoZuzDvYlaic7-TGjZCf5wsBmNqpUmT0PM0wwc2_SD4OApvLZ2EF3M/s1133/olahraga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="olahraga" border="0" data-original-height="691" data-original-width="1133" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtGWtidhW_0EtBG73MAf2vc9oRy3zFUnKvGJ-DPVFtyUGtRJxxZEBGVipu9xXcR4Pv4mNPVA2SFzQA_jHdPfcVv-MUcCXMSa37_Bow7QluI0z1O8Ap48HWorCbJauL5yaeZDCOpoZuzDvYlaic7-TGjZCf5wsBmNqpUmT0PM0wwc2_SD4OApvLZ2EF3M/w400-h244/olahraga.jpg" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b>Menurunkan Berat Badan</b><br />Orang yang berat bedan berlebih dapat mengalami resiko terhadap serangan berbagai penyakit terutama penyakit degenerative atau noninfeksi seperti: tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah otak, kencing manis, jantung coroner, batu empedu, penyakit sendi dan darah tinggi. Dengan pertimbangan orang yang kegemukan memiliki resiko bessar untuk terserang berbagai penyakit, banyak yang berupaya melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan antara lain dengan diet, mengunakan obat-obatan, apikuntur, dengan pembedahan, sedot lemak dan melakukan olahraga.</p><p style="text-align: justify;">Latihan fisik atau olahraga merupakan sebagai pilihan yang aman untuk menjawab masalah penurunan berat badan, dikarenakan resiko ganguan terhadap kesehatn relative kecil (sangat rendah) dan memperoleh hasil yang sangat positif. Latihan olahraga sangat efektif untuk membakar lemak dari simpanan jaringan adiposis dan membakarnya untuk energi, aktivitas fisik yang teratur akan membakar lemak dan dapat membantu mempertahankan berat badan yang dinginkan. Dalam artikel ini akan di bahas mengenai enam olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan, untuk anda!</p><p style="text-align: justify;"><b>Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan</b><br />Ada enam jenis olahraga yang efektif untuk menuunkan berat badan atau untuk membakar lemak anda, yaitu olahraga berjalan, angkat beban, berenang, bersepeda, Latihan skipping dan lari atau berjalan di tangga, mari kita simak sampai selesai karena akan di bahas satu persatu tentang olahraga yang sangat efektif untuk menurunkan berat badan berlebih.</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Berjalan</b><br />Berjalan adalah hal yang paling mudah dilakukan oleh anda, tinggal membuka pintu lalu pergi ke depan. Dengan berjalan anda akan menjadi lebih sehat, dan dapat membantu dalam mencegah penyakit seperti diabetes tipe 2, ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa ketka anda berjalan 150 menit atau sekitar 2,5 jam perminggu hasilnya dapat mengurangi dari resiko penyakit diabetes. Olahraga jalan cepat juga sangat efektif untuk membakar lemak dalam tubuh anda, jadi jangan mulai sekarang Yuk berjalan karna banyak sekali manfaatnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Olahraga Angkat Beban</b><br />Olahraga angkat beban termasuk jenis olahraga yang di gemari oleh masyarakat khusunya anak muda, karena dengan olahraga ini otot bertambah besar dan badan menjadi kekar. Angkat beban tidak harus dilakukan di tempat kebugaran atau gym, tetapi anda bisa lakukan di rumah dengan alat seadanya. Olahraga angkat beban juga sering dilakukan untuk program penurunan berat badan. Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa olahraga angkat beban selama 1 sampai 2 jam perminggu dapat menguragi resiko terkjadinya obesitas (berat badan berlebih). Olahraga angkat beban ini sangat penting untuk siapa saja termasuk anda karena membakar lemak lebih banyak.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Berenang</b><br />Olahraga renang merupakan olahraga dengan keterampilan gerak yang dilakukan di air, baik air tawar maupun air asin/laut. Olahraga ini dapat dilakukan mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua, baik pria maupun Wanita, olahraga ini sangat berguna untuk Pendidikan, rekreasi, menanamkan keberanian, percaya diri dan untuk program menurunkan berat badan. Saat benerang kita mengabungkan kardio dengan Latihan kekuatan jadi sangat banyak membakar kalori, Saat kita berenang air menjadi lawan kita, jadi memaksa anda untuk mengunakan hamper setiap kelompok otot untuk bergerak secara efesian dan memaksa anda untuk mengunakan oksigen dengn baik. Dalam sebuah penelitian mengungkapkan Ketika anda megikuti program Latihan renang secara kontinyu maka anda akan mengalami penurunan berat badan.</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Bersepeda</b><br />bersepeda merupakan hal yang menarik dan mendari tern untuk masyarakat di dunia khusunya Indonesia, bukanya hanya dilakukan oleh kalangan orang tua, muda tapi juga remaja dan anak-anak. Dengan olahraga sepeda bukan hanya kegembiraan yang kita dapatkan akan tetapi juga dapat membakar lemak jahat dalam tubuh kita. Sebuah studi mengungkapkan bahwa bersepeda selama 30-60 menit, dilakukan 3 kali dalam seminggu hasilnya sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Jadi tunggu apalagi yang bersepeda!</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Latihan Skipping</b><br />Skipping merupakan bagian dari Latihan plyometrik, olahraga ini dapat di mainkan di mana saja tanpa harus menyiapkan tempat yang luas. Latihan skpping atau lompat tali ini sangat efektif dan efesian untuk membakar lemak dalam tubuh anda, karena Latihan skiping ini membuat tubuh kita bergerak dan melibatkan banyak otot dan banyak membakar kalori dalam tubuh anda. Latihan skipping dengan kecepatan sedang kira-kira sama dengan lari 8 menit per mil. Sebuah penlitian mengungkapkan bahwa Latihan skipping selama 10 menit dalam sehari sama seperti 30 menit melakukan jogging dalam sehari untuk meingkatkan Kesehatan jantung anda. Jadi tunggu apalagi yuk mulai dari sekang kita latiha skipping.</p><p style="text-align: justify;"><b>6. Berjalan atau Berlari di Tangga</b><br />Berjalan atau berlari di tangga menajadi tren sekarang untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan, tetapi saat sedang melakukan di pelukan kosentrasi agar tidak terpleset dan menimbulkan cedera. Latihan berjalan atau berlari di tangga buka hanya meningkatkan kecepatan dan kekuatan tetapi kelincahan dan Kesehatan jantung anda, Latihan ini juga efektif untuk program penurunan berat badan karena Latihan naik turun tangga Latihan dengan instensitas tinggi. Latihan naik turun tangga selama 5 menit dilakukan 2 kali dalam sehari selama seminggu hasilnya sangat efektif untuk menurunkan berat badan anda.</p><p style="text-align: justify;"><b>Kesimpulan</b><br />Banyak cara atau jenis olahraga yang bisa kita gunakan untuk program penurunan berat badan, tidak memererlukan biaya yang mahal dan tempat yang luas. Untuk menjadi bugar dan sehat kita bisa berjalan di depan rumah atau keliling di sekitar lingkukang dan besosialiasi. Ada enam jenis olahraga yang saya bahas dalam artikel ini untuk anda yang masih bingung mencari jenis olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu: berjalan, angkat beban, berenang, bersepeda, skipping dan berjalan atau berlari di tangga. Dari ke enam ini silakan anda coba! Jadi tunggu apalagi?</p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-37308632523600603292024-01-03T10:32:00.007+07:002024-03-05T11:22:04.195+07:0010 MakananTerbaik Untuk Kesehatan Sendi Tulang<h4 style="height: 0px; text-align: left;"><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">10 makanan terbaik untuk Kesehatan sendi tulang anda</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 400;">Siapa yang menderita radang sendi, kalia pasti tau perjuangan sangat luar baisa menahan rasa sakit. </span><span style="font-weight: 400;">Memilih diet yang tepat dapat mengurangi rasa sakit karena dengan berkurangnya berat badan dapat juga mengurangi beban sendi anda. Mengonsumsi makanan yang berlemak dapat menyebabkan berat badan dan memberikan tekanan pada persendian yang akan meningkatkan rasakit dan tidak nyaman pada sendi anda. Tetep sederhana dengan banyak mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Dalam buku ReSYNC Your Life menulis 10 makanan dan nutris untuk mengobati radang sendi dan Kesehatan anda. Apa saja 10 makan itu yuk simak artikel ini.</span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieoiGk5V8rvgkPdNHraZIUyvVQWgIx_5nyyryLFVopRaJlWLBfwkxdA2JTWR96Jb3nEEg39IEDFKvNn4IS6-J94v7W9_REkaSf_vBXoGysskEr2zsR6gN_OSU8UrMwdOHwue7jmssW4x7y3wY4m3BlH45Prm7yHIe4rYgc5LpRqMNYTHkbIy4EpsCAIOU/s759/makanan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="makanan sehat" border="0" data-original-height="689" data-original-width="759" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieoiGk5V8rvgkPdNHraZIUyvVQWgIx_5nyyryLFVopRaJlWLBfwkxdA2JTWR96Jb3nEEg39IEDFKvNn4IS6-J94v7W9_REkaSf_vBXoGysskEr2zsR6gN_OSU8UrMwdOHwue7jmssW4x7y3wY4m3BlH45Prm7yHIe4rYgc5LpRqMNYTHkbIy4EpsCAIOU/w400-h363/makanan.jpg" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">1. Makanan yang kaya kalsium<span style="font-weight: 400;">: anda tahu bagaimana dulu sewaktu kecil ibu memberitahu bahwa jika tidak minum susu, tulang akan mudah patah atau keropos? Ada benarnya juga yang dikatakan! </span><span style="font-weight: 400;">Produk susu yang rendah lemak dan mengandung kalsium dan vitamin D seperti Yogurt, yang dapat membantu mengingkatkan kepadadatan, kekuatan pada tulang dan sendi anda. Jika anda alergi dengan laktosa bisa coba dengan makanan yang kaya akan vitamin D lainya, seprti sayuran yang berdaun hijau.</span></p><div style="text-align: justify;"><div>2. Vitamin C</div><div><span style="font-weight: normal;">Vitamin C penting dalam membantu memperlambat perkembangan osteoaritis, sesuatu yang bisa kita bisa lakukan dengan seiring bertambahnya usia. Jika ingin menambah vitamin C akan tetapi dalam keadaan diet, coba makan buah-buahan seperti stroberi, nanas, atau jeruk.</span></div><div><span style="font-weight: normal;"><br /></span></div><div><div>3. Brokoli</div><div><span style="font-weight: 400;">Brokoli merupakan makanan lain yang kaya akan vitamin C, brokoli adalah pilih yang tepat untuk persendian anda. Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa yang dapat membantu pencegahan dan memperlambat osteoporosis. Brokoli juga kaya kalsium, jadi tidak perlu memikirkan lagi menu sayur apa untuk di makan.</span></div><div><span style="font-weight: 400;"><br /></span></div><div><div>4. Bawang Putih</div><div style="font-weight: 400;">Bawang putih mengandung diallyl disulfide, senyawa yang dapat membantu meringankan radang sendi. Anda dapat memasukan bawang putih ke dalam makanan dengan menambah beebrapa daging ayam atau pasta dengan sedikit keju. Anda juga bisa memakannya langsung 2 atau 3 siung bawang putih.</div><div style="font-weight: 400;"><br /></div></div><div><div>5. Ikan</div><div style="font-weight: normal;">Ikan mengandung penuh asam lemak omega 3 yang dapat melawan peradangan, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada persendian dan meredakan rasa sakit. Anda bisa coba makan setidaknya 3 hingga 4 ons ikan sebanyak dua kali dalam semimggu unuk hasil yang maksimal dalam penanganan peradangan sendi. Anda juga bisa makan sandwich tuna untuk makan siang dan salmon, ketang untuk makan malam yang sehat dan enak!</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><div>6. Kedelai</div><div style="font-weight: normal;">Seperti ikan, kedelai juga mengandung anti-inflammatory dari asam lemak omega-3 akan tetapi tidak memiliki bau/rasa amis yang sama dengan ikan. Jika anda tidak ingin makan ikan, cobalah makan kedelai yang secukupnya. Kedelai rendah lemak dengan banyak protein dan serat.</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><div>7. Ceri Asam</div><div style="font-weight: normal;">Jika anda menderita radang sendi, coba mengkonsusmsi ceri asam untuk merdakan nyerinya. Buah ceri mengandung bahan yang disebut anthocyanin yang memberikan warna merah pada buah, dan dapat membantu megurangi rasa sakit pada persendian yang sakit. Anda dapat menemukan suplemen ceri di toko bahan makanan atau dapat memakan ceri yang sebenarnya sendiri dari kebun.</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><div>8. The Hijau</div><div style="font-weight: normal;">Teh hijau banyak mengandung polyphenols (antioksida yang mengurangi peradangan), mengkonsumsi the hijau adalah cara mudah lainya untuk kesehatn sendi anda. Penelitian menujukan bahwa antioksida dalam the hijau bermanfaat bagi sendi. Mengkonsusmsi teh hijau dapat mencegah molekul yang dating untuk merusak pesendian.</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><div>9. Jeruk</div><div style="font-weight: normal;">Buah-buahan seperti citrus atau jeruk kaya akan vitamin C, yang kita tahu adalah cawan suci untuk mengobati peradangan pada sendi anda. Cobalah makan jeruk atau grapefruit untuk menjaga Kesehatan sendi dan mencegah osteoarthritis.</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><div>10. Biji-bijian atau Grains</div><div style="font-weight: normal;">Biji-bijian akan menjadi saahabat baru anda, karena dalam biji-bijian ada protein yang disebut CRP yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi resiko rheumatoid arthritis. Makan sarapan seperti sereal gandum adalah cara yang bagus untuk mendaptkan nutrisi tanapa mengurangi rasa.</div><div style="font-weight: normal;"><br /></div><div><span style="font-weight: 400;">Nah, demikian lah 10 makan yang anda wajib coba apabila anda mengalami sakit pada persendian ataupun untuk pencegahan terjadinya peradangan pada sendi, apabila sakit berlebihan anda bisa hubungi dokter spesialis tulang terdekat didaerah anda!</span></div></div></div></div></div></div></div></div><div><br /></div></div></h4>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-14823809373610014382023-12-01T10:12:00.006+07:002023-12-01T10:29:38.069+07:008 Tips Dalam Menjaga Kesehatan Tulang <p style="height: 0px; text-align: left;"></p><p style="height: 0px; text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><b>Cara
menjaga Kesehatan tulang </b><br /></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-size: 12pt; text-align: left;">Tulang
merupakan organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk kerangka manusia
dan perlu kita jaga karena renta keropos jika tidak dijaga, tulang yang lemah
dan keropos akan lebih mudah mengalami retak bahkan patah, terlebih bila
terjadi cedara pada tulang.</span></span></div><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Fungsi
tulang sangat banyak tidak hanya untuk bergerak tetapi tulang juga berperan
dalam pembentukan struktur tubuh, melindungi organ tubuh dan menyimpan kalsium,
jadi kita harus menjaga kesehtan tulang dan mempertahankan kekuatan dengan cara
lakukan dengan gaya hidup sehat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVkgEnMGVRe7yvSJKdqfOZA7ssLk69TzFkHO-f3XCawFkpqcKLaTX9jlyuNZUVpLpbrGWI18vWy67vaJhobvx-Li_L_kKtr6XmxAV1S5bGk_lIKH4XfDpF7etTNoPIc3LEGYH6Aclj6uXV2LCYJ_T-BXSVAl7Sulgg-vN2blU44bcYNsfNIfRVq9q0fg/s960/8%20tips%20dalam%20menjaga%20kesehatan%20tulang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="8 tips dalam menjaga kesehatan tulang" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVkgEnMGVRe7yvSJKdqfOZA7ssLk69TzFkHO-f3XCawFkpqcKLaTX9jlyuNZUVpLpbrGWI18vWy67vaJhobvx-Li_L_kKtr6XmxAV1S5bGk_lIKH4XfDpF7etTNoPIc3LEGYH6Aclj6uXV2LCYJ_T-BXSVAl7Sulgg-vN2blU44bcYNsfNIfRVq9q0fg/w400-h300/8%20tips%20dalam%20menjaga%20kesehatan%20tulang.jpg" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><br /></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><i><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Apa
yang perlu dilakukan untuk menjaga Kesehatan tulang?</span></i></b></div></b><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam
menjaga Kesehatan tulang perlu kita perhatikan bahwa agar tulang tetap sehat
dan kuat , penting bagi kita dalam menjaga Kesehatan tulang sejak dini.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berikut
ini adalah beberapa cara dalam menjaga Kesehatan tulang yang mudah untuk kita
lakukan, yaitu dengan berolahraga, tidak melewati sarapan, berjemur dibawah
sinar matahari pagi, membatasi</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">konsumsi
minuman beralkohol dan merokok, kurangi konsumsi kafein, menginsumsi suplemen,
jaga berat badan ideal dan batasi asupan garam</span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></b></div></b><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Berolahraga
secara rutin</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;">Kesehatan
merupakan bagian penting dari kehidupan seseorang. Menjaga Kesehatan dapat
dilakukan dengan berolahraga, karena sudah terbukti dapat menyehatkan</span><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"> </span><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;">badan. Seseorang yang kurang berolahraga
dapat membuat otot dan tulang menjadi lemah. Beberapa peneliti mengungkapkan
bahwa seseorang yang jarang berolahraga lebih renta mengalami masalah pada
tulang misalnnya, osteoporosis.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Olahraga
dengan intensitas ringan sampai sedang dapat meingkatkan kandungan mineral
tulang. Olahraga yang baik untuk meningkatkan Kesehatan tulang selain lari,
senam, jalan santai adalah olahraga dengan intensitas tinggi dan repitisi
rendah seperti olahraga menggunakan beban.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Tidak
melawati sarapan</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mungkin
masih banyak dari kita yang sering melewatkan sarapan. Sarapan pagi merupakan
kegiatan yang peting, agar tubuh kita medapat nutrisi dan energi agara dapat
melakukan kegiatan atau kativitas sehari-hari. Sarapan pagi yang baik harus
mengandung karbohdrat, protein (nabati atau hewani), vitamin dan mineral.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam
menjaga Kesehatan tulang, kita harus memilih menu yang mengandung banyak
kalsium dan vitamin D. Sumber makanan berkalsium tinggi seperti
kacang-kacangan, biji-bijian, kacang tanah, kedelai, keju, susu, yoghurt serta
sereal yang yang diperkaya dengan Kalsium. Semtara, vintami D dapat kita
peroleh melalui telur, miyak ikan, ikan salmon dan jamur. Serta lengkapi dengan
pola makanan sehat bergizi seimbang, dengan memperbanyak mengkonsumsi buah dan
sayur untuk menjaga Kesehatan dan kekuatan tulang kita.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">3.</span><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Berjemur
di bawah sinar mata hari pagi</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sinar
matahari pagi merupakan sumber vitamin D alami yang diperlukan tubuh untuk
membantu penyerapan kalsium. Jika seseorang kekurangan vitamin D, orang itu
renta mengalami kekurangan kalsium seingga tulangnya akan mudah keropos.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Paparan
sinar matahari pagi mensintesa lemak menjadi Vitamin D yang akan membantu
penyerapan kalsium dalam usus serta membantu transfer kalsium melintasi
membrane sel sehingga memperkuat tulang.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berjemur
tepat sebelum jam 9 pagi</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">selama 10-15
menit dapat menghasilkan jumlah vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Cobalan
mulai dari sekarang untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi
setidaknya 2-3 kali dalam seminggu.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">4.</span><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan merokok</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebiasaan
gaya hidup yang kurang sehat, seperti sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan
merokok. Kebiasaan seperti mengkonsumsi alkohol dapat mengurangi Kesehatan
serta dapat meningkatkan risiko osteoporosis, dan kebiasaan merokok juga dapat
memicu terjadinya osteoporosis. Seseorang yang merokok jika mengalami patah
tulang maka butuh lebih lama untuk proses sembuh atau nyambung pada tulang.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Merokok
selain berdampak buruk bagi Kesehatan jantung dan paru-paru, merokok juga dapat
menyebabkan osteoporosis, karna zat-zat yang terkadung di dalam rokok seperti
nikotin dapat menghambat produksi sel pembentukan tulang.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebiasaan
tersebut juga dapat membuat tubuh lebih renta mengalami kekurangan vitamin D
dan Kalsium sehingga tulang akan lebih rapuh. Jadi dalam menjaga Kesehatan
tulang, kita disarankan untuk menjahui minuman yang beralkohol dan menghetikan
kebiasan merokok.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">5.</span><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Kurangi
konsumsi kafein</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gaya
hidup yang kurang sehat menjadi salah satu faktor terjadinya kurang baik
terhadap Kesehatan tulang kita. Kandungan kafein dalam kopi dapat mengurangi
penyerapan Kembali kalsium di dalam ginjal, seihingga kalsium keluar Bersama
urin. Berberapa studi mengatakan bahwa seseorang dengan kebiasaan minum kopi
tiap hari lebih tinggi terhadap resiko osteoporosis.</span></div></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-fareast-font-family: Arial;">6.</span><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Menginsumsi
suplemen</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak
hanya mengonsumsi makanan yang bergizi, kita juga bisa memenuhi asupan Kalsium
dan Vitamin D dengan mengkonsumsi suplemen untuk menjaga Kesehatan dan Kepadata
tulang. Suplemen juga baik dikonsumsi oleh Wanita yang telah mengalami
menopause, Karena mengalami perubahan hormone di masa tersebut bisa menyebabkan
struktur jaringan tulang menjadi lemah.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada
orang yang sudah dewasa membutuhkan asupan kalsium antara 1.000 – 1.200
milligram per hari, sedangkan untuk asupan vitamin D sebanyak 12-20 mokrogram
sekitar 600-800 IU perhari.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi,
dalam menentukan dosis suplemen kalsium dan Vitamin D agar sesuai kebutuhan,
kita dapat bertanya kepada ahli gizi atau dokter tulang terlebih dulu.</span></div></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-fareast-font-family: Arial;">7.</span><span style="line-height: 107%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Jaga
berat badan ideal</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Berat
badan ideal itu peting untuk di jaga guna mempertahankan kekuatan dan Kesehatan
tulang. Orang dengan berat badan berlebih berisiko besar terhadap serangan
berbagai penyakit terutama penyakit degeratif atau noninfeksi. Beberapa studi
orang yang berat badan berlebihan (overweight), obisitas atau kurang berat
badan ikut berperan dalam resiko terjadinya kerusakan dan cedera pada tulang.
Jadi kita disarankan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal guna melindungi
Kesehatan tulang.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><b><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-fareast-font-family: Arial;">8. </span><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Batasi
asupan garam</span></b></div></b><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;">Terlalu
banyak dalam mengonsumsi garam juga dapat berakibat fatal yaitu mengakibatkan
penyakit tulang yakni osteopososis. Mengkonsusmsi garam yang berlebihan akan meningkatkan
system kerja ginjal untuk mengeluarkan kalsium melalui urine. Ginjal yang
kehilangan mineral kalsium pada tubuh untuk dikeluarkan</span><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;"> </span><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: 12pt;">akan menggatinya dari kalsium yang berada
pada tulang, jadi lama kelamaan massa tulang akan berkurang sehingga tulang
menjadi mudah keropos.</span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></div></span><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa
cara di atas dapat kita lakukan untuk menjaga Kesehatan tulang, dan konsumsi
makanan yang bergizi seimbang serta pola hidup yang sehat merupakan kunci utama
untuk menjaga Kesehatan, kekuatan dan kepadatan tulang kita hingga usia lanjut.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p><p></p>
Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-20848378847669577282023-10-27T10:09:00.001+07:002023-10-27T10:09:00.138+07:00Senam Lantai dan Senam Artistik Serta Penjelasannya<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6p6h9crpF-pQaYY1y2P6Pho8PpAVGY7ssNA2v-KqKTO9FS2dImdkJz5lXYaag2U-VcpElweqmLascG16oakugHVRrDmos8MTKHuj6gXZcTjhjYc_Vebe1pu7ULoDMsDGWP3xuGV57fJMtEIDhoITC09S7s9rk88uFErkrB89AfMCn4lvRWY4Jh6lpNhw/s960/Senam%20Lantai%20dan%20Senam%20Artistik%20Serta%20Penjelasannya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Senam Lantai dan Senam Artistik Serta Penjelasannya" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6p6h9crpF-pQaYY1y2P6Pho8PpAVGY7ssNA2v-KqKTO9FS2dImdkJz5lXYaag2U-VcpElweqmLascG16oakugHVRrDmos8MTKHuj6gXZcTjhjYc_Vebe1pu7ULoDMsDGWP3xuGV57fJMtEIDhoITC09S7s9rk88uFErkrB89AfMCn4lvRWY4Jh6lpNhw/w400-h300/Senam%20Lantai%20dan%20Senam%20Artistik%20Serta%20Penjelasannya.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Dalam senam dibutuhkan kualitas fisik dan motoric. Jelaskan mekanisme kualitas fisik dan motorik tersebut! </b><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Kualitas fisik dalam senam sangat diperlukan karena kualitas fisik, seperti kelentukan, kekuatan, power, daya tahan merupakan factor penting yang harus dimiliki oleh pesenam untuk dapat berhasil dalam menguasasi senam. Hal tersebut mengandung arti bahwa tanpa adanya factor di atas maka prestasi senam seseorang akan terhambat.<br /></span><span style="font-weight: normal;">Kualitas fisik yang dimaksud perlu dibedakan antara kualitas fisik pembawaan <i>(nature)</i> dan kualitas fisik yang berkembang oleh Latihan <i>(murture)</i>. Dalam senam sangat diperlukannya factor-faktor di atas secara inheren, maka keterlibatan seseorang dalam olahraga senam secara intens akan mampu meningkatkan kualitas fisik. Berikut merupakan mekanisme kualitas fisik dan motoric dalam senam meliputi:</span></p><p style="text-align: justify;"><b>a. Kelentukan <i>(Flexibility)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">kelentukan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam kaitannya dengan prestasi senam. Dalam Bahasa inggris, istilah flexibility sering juga disamakan dengan suppleness dan join mobility, yang artinya adalah jarak kemungkinan gerak dari suatu perssendian atau kelompok sendi. Artinya, seberapa besar jarak yang dicapai, semakin baik kelentukan dari sendi.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>b. Kekuatan <i>(Strength)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Kekuatan merupakan sejumlah daya yang dapat dihasilkan oleh suatu otot Ketika otot itu berkontraksi. Kekuatan dapat ditingkatkan dengan menambah beban yang bisa diatasi otot secara progresif sehingga otot tersebut menyesuaikan kekuatannya pada beban itu dengan cara menambah ukuran yang diistilahkan dengan hypertrophy. Dengan pengertian tersebut tidak digunakannya otot untuk masa tertentu bisa berarti penurunan ukuran otot yang bersangkutan, yang umumnya disebut dengan istilah <i>antropy</i>.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>c. Daya ledak <i>(power)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Power merupakan kombinasi dari kekuatan dan kecepatan. Kekuatan mengukur kemampuan untuk mengangkat bebannya dan kecepatan mengukur kecepatan mengangkat beban. Untuk menampilkan sejumlah kerja berat secara cepat memerlukan power. Pentingnya power adalah suatu atribut fisik yang paling dominan yang diperlukan dalam senam. Keterampilan senam bergantung pada kualitas fisik yang satu ini adalah hal bahwa persenam harus menggerakkan tubuhnya atau bagian tubuh secara cepat sehingga memerlukan kekuatan dan kecaptan secara simultan.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>d. Daya tahan <i>(endurance)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Dalam senam, dayat tahan otot tidak begitu penting dalam keterampilan senam, ia hanya penting untuk bisa bertahan dalam kegiatan senam, baik Latihan maupun pertandingan yang memakan waktu lama. Ketika melakukan keterampilan seseorang harus melakukan banyak ulangan dan terus-menerus. Dengan daya tahan otot yang baik, waktu Latihan yang labih lama akan dapat ditempuh dan sedikit waktu istirahan yang diperlukan.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>e. Keseimbangan <i>(Balance)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Keseimbangan adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan kemampuan atau ketidakmampuan seseorang untuk memlihara equilibrium, baikyang bersifat statis, seperti dalam posisi diam, bisa juga bersifat dinamis. Pentingnya keseimbangan dalam senam, yaitu sangat bergantung pada kualitas keseimbangan yag pada hakikatnya beberapa peralatan senam pun membuat pelaksanaan gerakannya sangat ditentukan oleh kemampuan keseimbangan yang di atas rata-rata.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Dalam senam lantai ada tiga gerakan dominan, yaitu posisi statis, putaran, dan lompatan. Jelaskan cara melakukan ketiga gerakan tersebut!</b><span style="font-weight: normal;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Keterampilan senam dalam senam lantai banyak dibangun oleh berbagai macam pola gerak domain, diantaranya, yaitu posisi statis, lompatan, layangan, putaran dan pendaratan. Dalam senam lantai ada tiga gerakan dominan, yaitu posisi statis, putaran, dan lompatan.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>a. Posisi Statis</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Posisi statis memberikan jalan masuk yang cocok ke dalam berbagai keterampilan senam lantai yang berbasiskan akrobatik, terutama keseimbangan. Posisi statis mengembangkan kekuatan, kelentukan, pelurusan postur tubuh yang baik, kesadaran tubuh umum dan pengaturan tubuh. Macam-macam posisi satatis dasar, yaitu duduk dalam jongkok, duduk dengan benatuk V, bertumpu depan, tumpu belakang, kayang dengan kaki lebih tinggi, sikap lilin, headstand, handstand. Contoh cara melakukan Gerakan kayang yaitu: (1) sikap pemula berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul, (2) kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala dilipat kebelakang, (3) kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan, (4) posisi badan melengkung Bagai busur.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>b. Putaran</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Putaran merupakan dasar dari Gerakan tumbling dan akrobatik. Putaran dalam senam digolongkan dalam tiga jenis putaran, yaitu (1) putaran yang berporos transversal, contoh guling depan, salto, (2) putaran yang berporos longitudinal, contoh guling samping badan lurus, (3) putaran yang berporos medial atau berporos anterior, contoh baling-baling. Contoh dari gerkan putaran: Gerakan Guling ke dapan (forward roll) yaitu: (1) sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu, (2) kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada, (3) mengguling ke depan dengan mendaratkan teguk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada, (4) kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun, (5) Kembali berusaha bangun.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>c. Lompatan </i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Lompat merupakan sebuah seri keterampilan yang digabung secara berangkai untuk menghasilkan sebuah hasil akhir dalam sebuah rangkaian. Sebagaimana halnya sebuah rangkaian, hasil akhir pun lebih banyak ditentukan oleh bagian-bagian yang membangunnya. Keuntungannya adalah bahwa manyoritas elemen keterampilan dalam rangkaian merupakan elemen yang sangat umum terdapat dalam rangkaian lompatan lain. Karena keterampilan tersebut akan dipelajari secara terus-menerus dan akan bersifat alamiah. Adapun keterampilan-keterampilan dalam rangkaian lompatan yaitu sebagai berikut: lari awalan, persiapan menolak, tolakan pada papan tolakan, layangan pertama, tolakan tangan pada badan kuda, layangan kedua, pendaratan.</span></p><p style="text-align: justify;"><b>3. Senam alat atau artistik yang sering diperlombakan yaitu senam gelang-gelang, kuda lompat, kuda pelana, palang sejajar, palang bertingkat, dan palang tunggal. Jelaskan keenam senam alat tersebut!</b><span style="font-weight: normal;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Senam artistic adalah senam Gerakan yang cepat dan ekplosif, pada umumnya menojolkan kelentukan dan keseimbangan dan dilakukan dengan Gerakan yang agak lambat, dilaksanakan secara terkontrol yang mampu memberikan pengaruh mengejutkan dan mengundang rasa keidahan. Berikut ini merupakan senam artistic yang sering diperlombakan yaitu:</span><span style="font-weight: normal;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>a. Senam gelan-gelang (Ring)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Gelang-gelang adalah alat berupa dua buah lingkaran seperti gelang Dimana pesenam dapat menggantung kepadanya. Kedua lingkaran ini dihubungkan dengan dua ulas tali sehingga memungkinkan alat ini menggantung dan mengayun. Gerakan pada gelang-gelang sebagain besar dibentuk oleh dua jenis gerkan mengayun dan bertumpu.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>b. Kuda lompat (Vaulting Table)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Kuda lompat merupakan alat bantu yang digunakan pesenam dalam melakukan gerkan lompat jongkok, lompat kangkang, lompat menyudut <i>(stop vault)</i>, lompat lurus <i>(hect valut)</i>, lompat lenting lengan <i>(handspring vault)</i></span></p><p style="text-align: justify;"><i><b>c. Kuda pelana</b></i><br /><span style="font-weight: normal;">Merupakan nomor tersulit dalam senam artistic putra. Walaupun sensasinya kalah jauh dibandingkan dengan dua alat pertama. Rangkaian Gerakan dalam kuda pelana dirancang dari Gerakan melingkar di sekitar bagian kuda, baik pada pelananya maupun pada kulitnya <i>(leather).</i> Gerakan melingkar terdiri dari dua macam yaitu: flank atau double leg circle dan Thomas flair.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>d. Palang Sejajar (Pararel Bar)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Palang sejajar adalah suatu alat yang fleksibel yang dapat distel dalam berbagai cara. Untuk suatu kejuaraan, alat ini mempunyai panajng 330 cm , tinggi 175 cm, dan mempunyai kelebaran antara kedua palangnya sekitar 40-50 cm. palang sejajar digunakan oleh pesenam laki-laki.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>e. Palang Bertingkat </i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Palang bertingkat adalah suatu alat yang fleksibel yang dapat distel dalam berbagai cara. Untuk kejuaraan, alat ini digunakan untuk pesenam putri, mempunyai Panjang 330 cm, tinggi palang pertama antara 175-205 cm, dan palang kedua lebih rendah antara 135-175 cm, di antara dua palang ini mempunyai kelebaran dengan jarak 90 cm.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><i>f. Palang Tunggal (Horozontal Bar)</i></b><br /><span style="font-weight: normal;">Gerakan dalam palang Tunggal merupakan Gerakan yang menantang dan sangat atraktif. Alatnya berupa sebilah palang yang dipasang dalam ketinggian, maka diperlukan keberanian untuk melakukannya. Gerkan yang dapat ditampilkan Ketika kejuaraan dunia adalah Gerakan-gerakan yang komplesk, yang hanya diperbolehkan tanpa adanya sentuhan dari bagian badan lain, kecuali kedua tangan yang memengang palang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></p><h4 style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Referensi:<br /></span><p></p><ul><li><span style="font-weight: normal;">Subarjah, Herman, dkk. (2022). <i>Pendidikan Jasmani dan Olahraga</i>. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.</span></li></ul><p></p></h4>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-35235396883549465972023-10-25T14:07:00.001+07:002023-10-25T14:07:00.140+07:00Pengertian Bahan Ajar: Karakteristik, Pengelolaan Materi, Deskripsi Materi Kognitif, Psikomotorik dan Afektif Dalam Pembelajaran<p style="text-align: justify;">Pengertian Bahan Ajar: Karakteristik, Pengelolaan Materi, Deskripsi Materi Kognitif, Psikomotorik dan Afektif Dalam Pembelajaran</p><p style="text-align: justify;">Hallo teman-teman, selamat pagi berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com. pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting dalam proses pengajaran yaitu mengenai bahan ajar dalam pembelajaran? Pengertian bahan ajar? Ciri atau karakteristik bahan ajar? Pengelolaan bahan ajar?. Mari kita bahas satu persatu. Jadi Simak samapai akhir Ya teman-teman.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcGnrm_jO-PkQLeYlpyjuGwNy9rpifBt23Ds0FMp2jxUHisT1XNbhCESWMFRyCYDQwLqPuED1yDGIQm50vsDp5Vi2GAvCvfM2Fe0yBMtntyG-i5CyK-O6zjRotA9tQ1zQuMBJNWQN1yxfDoms8FXGj5SGG-bQC5VDzBGsDmimn_ez1R6PGFB9mA3p6VU/s1280/bahan%20ajar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pengertian bahan ajar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcGnrm_jO-PkQLeYlpyjuGwNy9rpifBt23Ds0FMp2jxUHisT1XNbhCESWMFRyCYDQwLqPuED1yDGIQm50vsDp5Vi2GAvCvfM2Fe0yBMtntyG-i5CyK-O6zjRotA9tQ1zQuMBJNWQN1yxfDoms8FXGj5SGG-bQC5VDzBGsDmimn_ez1R6PGFB9mA3p6VU/w400-h225/bahan%20ajar.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Bahan ajar<br /></b>Materi adalah segala sesuatu yang akan dipelajari dan dikuasai siswa-siswi, baik berupapengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui kegiatan pengajaran. Bahan ajar merupakan sesuatu yang diberikan guru untuk diolah dan dipahami oleh siswa-siswi pada rangka mencapai target-target instruksional yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, bahan ajar merupakan salah satu unsur atau unsur yang penting untuk mencapai target-target pengajaran yang berupa fakta, konsep, generalisasi, hukum/aturan, dan sebagainya yang terkandung pada mata Pelajaran (Ibrahim, B. 2003).</p><p style="text-align: justify;">Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan pada bentuk konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai, kemampuan, dan keterampilan. Materi yang dirancang guru akannya mengacu pada kurikulum atau terdapat pada silabus yang penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan siswa-siswi. Materi pokok merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar (Muhibin Syah, 2007).</p><p style="text-align: justify;"><b>Bahan ajar memiliki beberapa ciri atau karakteristik</b></p><ol><li>Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum.</li><li>Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir, bertindak, dan sebagainya.</li><li>Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama dari orang, benda, proses atau aktivitas.</li><li>Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang dihubungkan dengan suatu kejadian.</li><li>Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian.</li><li>Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan:</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Dialami Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakan-gerakan perkembangan dari suatu benda atau manusia</li><li>Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan, dan diharapkan oleh masyarakat.</li><li>Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan sesuatu secara jasmaniah maupun rohaniah.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;">Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada menetapkan bahan ajar menurut Ibrahim (2003), antara lain: (1) adanya kesesuaian dengan pencapaian target instruksional, (2) adanya kesesuaian dengan tingkat pendidikan/perkembangan siswa-siswi pada umumnya, (3) adanya pengorganisasian materi secara sistemik dan berkesinambungan, dan (4) adanya cakupan hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual. Langkah pengembangan materi ditujukan untuk menentukan keluasan dan kedalaman materi sehingga dapat dijadikan acuan bagi guru pada merancang pengajaran, memberi input (masukan) kepada siswa-siswi mengenai pokok-pokok utama keilmuan, maupun mengembangkan alat evaluasi.</p><p style="text-align: justify;"><b>Pemantapan dan Pengelolaan Materi<br /></b>Materi yang terkandung pada standar kompetensi dan kompetensi dasar harus dirancang oleh guru. Pengembangan materi oleh guru adalah memperluas serta menekankan target penguasaan materi yang harus dikuasai oleh siswa-siswi pada bentuk tingkah laku. Penekanan pada pencapaian tingkah laku dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk memperkaya materi dapat dilihat pada beberapa buku teks. Dari telaah buku teks guru dapat mengembangkan materi pada kegiatan pengajaran, baik materi pokok yang hams benar-benar dikuasai oleh siswa-siswi (materi esensial) maupun materi yang merupakan bahan pengayaan untuk pengembangan wawasan berfikir serta informasi tambahan kepada siswa-siswi (Muhibin Syah, 2007).</p><p style="text-align: justify;">Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemantapan dan pengelolaan materi, antara lain: (1) materi berisi pokok-pokok isi materi, (2) rincian dan uraian batasan ruang lingkup, baik aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, (3) penguasaan materi melalui pola kegiatan belajar di pada kelas, dan (4) penilaian kesesuain materi dengan hasil belajar perlu dilakukan Memilih dan mengatur target belajar memerlukan pemahaman tentang cara menyusun isi informasi dan cara mendapatkan urutan logis. Gagne (1977) dikutip Muhibin Syah (2007) memberikan suatu metode yang berguna untuk menyusun dan mengurutkan isi informasi yang ditinjau dari segi hasil belajar. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tingkat belajar yang paling rendah disebut informasi verbal. Tingkat ini hanya menuntut hafalan, mengingat kembali, atau kemampuan menentukan berbagai fakta khusus.</p><p style="text-align: justify;">Untuk melakukan sebuah analisis bahan ajar, diperlukan informasi yang terbaik karena tidak saja mengenal secara rinci tentang materi, tetapi juga pengalaman praktis pada keterampilan tersebut. Sumber lain yang bisa digunakan untuk melengkapi atau membenarkan pengetahuan atau keterampilan adalah: (1) buku teks dan buku bacaan/referensi, (2) laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, (3) film atau video dan bahan pandang-dengar lain tentang berkenaan dengan materi, dan (4) hasil kunjungan ke tempat praktek.</p><p style="text-align: justify;"><b>Membuat Deskripsi materi</b><br />Deskripsi materi yang disusun secara rinci akan dimasukkan ke pada Rencana Pelaksanaan Pengajaran. Deskripsi materi tersebut berfungsi sebagai bahan acuan proses dan isi pengajaran yang paling operasional. Semakin rinci deskripsi materi semakin mudah pula guru pada menjalankan proses pengajaran karena memiliki petunjuk pembatas keluasan dan kedalaman isi pengajaran.</p><p style="text-align: justify;">Deskripsi materi pengajaran dilakukan dengan cara menguraikan setiap judul materi/pokok-pokok materi yang disusun pada langkah sebelumnya. Tidak ada batasan yang ketat sampai sejauh mana deskripsi harus dilakukan, kecuali bahwa deskripsi tersebut telah dipandang sudah memadai sebagai persiapan mengajar oleh guru. Bagi guru baru, memungkinkan menyusun deskripsi sangat rinci (bahkan sampai ke kalimat yang hendak diucapkan pada mengajar). Namun bagi guru yang sudah berpengalaman, deskripsi sejauh itu tentu tidak diperlukan. Yang jelas, materi esensial harus tercermin pada deskripsi tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><b>Deskripsi Materi Kognitif</b><br />Pada umumnya guru tidak mengalami hambatan atau masalah pada mendeskripsikan materi kognitif, karena materi pengajaran secara teoritik bisa didapatkan dari berbagai sumber belajar. Dengan kata lain kognitif adalah materi pengajaran secara teoritik.</p><p style="text-align: justify;"><b>Deskripsi materi psikomotorik</b><br />Deskripsi materi psikomotorik merupakan pengarahan yang diberikan guru sebelum siswa melakukan kegiatan yang diperintahkan. Oleh sebab itu, deskripsi materi pengajaran untuk indikator psikomotorik sering berupa petunjuk cara-cara atau langkah-langkah pada melakukan sesuatu.</p><p style="text-align: justify;"><b>Deskripsi materi afektif</b><br />Sikap hanya dapat dikenali dari konsistensi perilaku yang ditampilkan seorang siswa. Oleh karena itu, mendeskripsikan sikap sama dengan mendiskripsikan perilaku-perilaku yang diharapkan menjadi kebiasaan sehingga menjadi ciri pribadi siswa. Sekalipun rumusan deskripsi sikap seolah-olah bersifat kognitif, tetap harus diingat bahwa itu hanyalah aspek kognitif dari sikap tertentu.</p><p style="text-align: justify;"><b>Kesimpulan</b></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum</li><li>Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir, bertindak, dan sebagainya.</li><li>Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama dari orang, benda, proses atau aktivitas.</li><li>Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna yang dihubungkan dengan suatu kejadian.</li><li>Data adalah keterangan yang dapat dijadikan bahan kajian.</li><li>Fakta adalah sesuatu keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan/dialami dan benar adanya.</li><li>Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakan-gerakan perkembangan dari suatu benda atau manusia.</li><li>Nilai adalah sesuatu yang diharapkan, diinginkan dan dicitakan oleh Masyarakat.</li><li>Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan sesuatu secara jasmaniah maupun rohaniah</li></ul><p></p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-60382735298563457152023-10-17T11:51:00.002+07:002023-10-17T11:55:52.663+07:00Bloom: Tiga Domain Kemampuan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani Menurut Bloom<p style="text-align: justify;">Menurut Bloom ada tiga ranah kemampuan dalam pendidikan yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik. Menurut Anda bagaimana pendidikan jasmani melatih tiga kemampuan tersebut dalam proses pembelajaran?</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrK3BJ_yxvXnLNo9lvBMS10rACAsuvTSGZMpgUDUXLjiHLJVTJXfgevSfpjSu66hX-PYm3JUWpd73atLeauLIYe-66cqp0U4H9sm5_ZUS2El4BIAI8x5przwVP6m1ZdM8TNfcLM4FjlLQqJSAnmxfBcshU6iGQBP6i1INrarKBHFuY4hhfRUuBIlYOi2Q/s960/Tiga%20domain%20menurut%20bloom%20dalam%20pendidikan%20jasmani.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tiga domain" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrK3BJ_yxvXnLNo9lvBMS10rACAsuvTSGZMpgUDUXLjiHLJVTJXfgevSfpjSu66hX-PYm3JUWpd73atLeauLIYe-66cqp0U4H9sm5_ZUS2El4BIAI8x5przwVP6m1ZdM8TNfcLM4FjlLQqJSAnmxfBcshU6iGQBP6i1INrarKBHFuY4hhfRUuBIlYOi2Q/w400-h300/Tiga%20domain%20menurut%20bloom%20dalam%20pendidikan%20jasmani.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/10/bloom-tiga-domain-kemampuan-intelektual.html" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani adalah proses Pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan Pendidikan ini oleh Bloom dibagi menajdi menjadi tiga bagian ranah/domain kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yang diadopsi dalam Pendidikan jasmani, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik termasuk pula dalam pembelajaran Pendidikan jasmani.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Ranah kognitif</b><br />Tujuan kognitif atau ranah kognitif adalah rana yang mencakup kegiatan mental (otak). Aktivitas Pendidikan jasmani tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan mental, siswa yang mengikuti Pendidikan jasmani harus memberikan kontribusi terhadap kecerdasannya. Menurut Bloom, segala Upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi yang meliputi 6 tingkatan, anatar lain:<br /><br /></p><p style="text-align: justify;">Pengetahuan <i>(knowledge)</i> pada level atau tingkatan terendah ini dimaksudkan sebagai kemampuan mengingat Kembali materi yang dipelajari, misalnya pengetahuan konsep gerak. Pemahaman <i>(comprehension)</i> pada level atau tingkatan kedua ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan memahami materi tertentu; arti gerak. Penerapan <i>(application)</i>, pada level atau tingkatan ketiga ini, aplikasi dimasudkan sebagai kemampuan untuk menerapkan informasi dalam situasi nyata atau kemampuan menggunakan konsep dalam praktik atau situasi yang baru. Analisis <i>(analysis)</i>, analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya dengan cara berpikir kritis.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Ranah efektif </b><br />Ranah efektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari prilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks dalam aktivitas Pendidikan jasmani, yang meliputi: penerimaan, responsive, nilai yang dianut, mengorganisasi, karakteristik.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. Ranah psikomotorik</b><br />Ranah psikomotori meliputi Gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motoric dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya, terdiri dari peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan pengalamiahan. Kategori dalam ranah psikomor ini memulai dari tingkatan yang sederhana hingga Tingkat yang rumit. Untuk mempelajari suatu gerak tertentu dalam kativitas fisik, siswa terlebih dahulu melihat dan meniru gerak tertentu yang dipelajarinya.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;">Pada tataran apliaksi Pendidikan jasmani di sekolah dasar sangat erat kaitanya dengan bermain, karena sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar yang membutuhkan pendekatan yang spesifik, maka proses Pendidikan jasmani di sekolah dasar hendaknya dilakukan melalui bermain. Bermain menurut Johan Huizinga memiliki ciri-ciri, yaitu <i>pertama</i>, bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan sukarela. <i>Kedua</i> bermain bukanlah kehidupan biasa atau yang nyata. <i>Ketiga</i>, bermain berbeda dengan kehidupan sehari-hari terutama dalam tempat dan waktu. Bermain selalu bermula dan berakhir dan dilakukan di tempat tertentu, ada arena atau bahkan gelanggang yang lebih luas tempat pelasanaannya. <i>Keempat,</i> bermain merupakan kegiatan yang memiliki tujuan. Diharapkan dengan proses bermain dalam Pendidikan jasmani memungkinkan anak merasa senang dan gembira dalam melakukan aktivitas jasmani dan menajdi alat yang paling efektif dalam mengatarkan tujuan Pendidikan keseluruhan.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;">Referensi:</p><ul><li style="text-align: justify;">Subarjah, Herman, dkk. (2022). <i>Pendidikan Jasmani dan Olahraga.</i> Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.</li></ul><p></p><p></p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-91037710811005248302023-10-16T10:35:00.004+07:002023-10-16T10:35:00.138+07:00Tujuan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar<p style="text-align: justify;">Ada orang beranggapan bahwa pendidikan jasmani hanyalah kegiatan bersenang-senang atau bergembira saja. Padahal dengan melakukan kegiatan pendidikan jasmani di sekolah perlu dirancang dengan menargetkan tujuan-tujuan.Bagaiman pendapat Anda tentang hal tersebut? (materi diskusi sesi 1)</p><p style="text-align: justify;">Saya kurang sependapat dengan hal itu karena kita harus memahami dulu mengenai definisi penjas itu sendiri serta tujuan yang ingin dicapai dan program dari Pendidikan jasmani itu sendiri.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIAhOVe2vEZGkjc-FiLydQjPpRzgpjbOQr-BP-yuTvYzPVN3glBzF6ctv46PQb-rw64iZg3xiAIYtcLnt6C2bek_Dnw0Z9WJG5XRxjOzbiqJRbQdzlLjkxIACbs323XsRwDHlFBbrUmdQ2kVd4lHJ2vS9tRxd8atQ7VWRs0QrDL13tlv_a5hUWTsxk1c/s960/Tujuan%20Penjas.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tujuan pendidikan jasmani" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIAhOVe2vEZGkjc-FiLydQjPpRzgpjbOQr-BP-yuTvYzPVN3glBzF6ctv46PQb-rw64iZg3xiAIYtcLnt6C2bek_Dnw0Z9WJG5XRxjOzbiqJRbQdzlLjkxIACbs323XsRwDHlFBbrUmdQ2kVd4lHJ2vS9tRxd8atQ7VWRs0QrDL13tlv_a5hUWTsxk1c/w400-h300/Tujuan%20Penjas.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses Pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk mengahasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam perubahan fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, bukan hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Tujuan Pendidikan jasmani sesungguhnya terdapat pada Pendidikan jasmani itu sendiri, di mana yang membedakan tujuan Pendidikan jasmani anatar jenis Pendidikan yang satu dengan yang lainnya adalah pelaku yang memainkan Pendidikan tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan pengeloalaan diri dalam Upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, dan banyak lagi tujuannya. Secara sederhana, Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li>Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.</li><li>Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghasilkan keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.</li><li>Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.</li><li>Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui pertisipasi dalam pendidikan jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.</li><li>Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.</li><li>Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permaianan olahraga.</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Sehubungan dengan pembelajaran Pendidikan jasmani, Lutan (2001) mengelompokan tujuan pembelajaran Pendidikan jasmani yaitu pengembangan keterampilan gerak dan kebugaran dan Kesehatan.</p><div><br /></div><div>Referensi:</div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Subarjah, Herman, dkk. (2022). <i>Pendidikan Jasmani dan Olahraga.</i> Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.</li></ul></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-14816418288668495402023-10-15T14:10:00.002+07:002023-10-16T07:32:07.985+07:00Pengertian Gerak: Ada Tiga Aspek yang terkandung dalam Definisi Gerak<p style="text-align: justify;">Belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan Latihan atau pembekalan pengalaman yang akan menyebabkab perubahan dalam kemampuan individu untuk bisa menampilkan gerak yang terampil. Jelaskan ada tiga aspek penting yang terkandung dalam definisi tersebut!</p><p style="text-align: justify;">Belajar gerak adalah hasil langsung Latihan, prilaku motorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil dari Latihan dan pengalaman. Hal ini dipertengan dengan perubahan yang terjadi seperti factor kematangan dan pertumbuhan. Factor-faktor yang menyebabkan perubahan prilaku, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar. Sama halnya dengan persoalan tersebut, peningkatan kemampuan fisik dapat menyebabkan peningkatan keterampilan seseorang dalam satu cabang olahraga sehingga dapat dibuat kesimpulan yang salah bahwa perubahan itu karena belajar.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsP0XyqiOFk3AQ1gAtFqVdftkxd2oW2zyCnNNbpzOqJfa02XuhEBYVPb673U60cpNmuatU5J9N5MhVkQl1pBpA0sq05WsApCYkwSWSjn_F1rPKizJBDCo8qDnVeJTaFTZcbgxivvbbdfDE9X2e-BWEjWTx4QJL-W1SUFSLYn8X1EgKtcvGXOqz1NjcQk/s960/pengertian%20gerak.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pengertian gerak" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsP0XyqiOFk3AQ1gAtFqVdftkxd2oW2zyCnNNbpzOqJfa02XuhEBYVPb673U60cpNmuatU5J9N5MhVkQl1pBpA0sq05WsApCYkwSWSjn_F1rPKizJBDCo8qDnVeJTaFTZcbgxivvbbdfDE9X2e-BWEjWTx4QJL-W1SUFSLYn8X1EgKtcvGXOqz1NjcQk/w400-h300/pengertian%20gerak.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan Latihan atau pembekalan pengalaman yang akan disebabkan perubahan dalam kemampuan individu untuk bisa menampilkan gerkan trampil. Dari definisi tersebut, mengandung tiga aspek penting yang harus dikemukaan sebagai berikut:</p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>1. Belajar dipengaruhi Latihan atau pengalaman</b></div><div style="text-align: justify;">Perkembangan kemampuan memang dapat terjadi tanpa berlatih, kemampuan tersebut berkembang misalnya karena pengaruh kematangan dan pertumbuhan. Perubahan kemampuan ini tentunya akan meningkatkan keterampilan, namun hanya sampai pada batas minimal. Contoh sederhana kasus ini adalah keterampilan berlari. Tanpa berlatih dalam arti sebenarnya, kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh kematangan. Siapa pun anak yang normal pasti akan dapat melakukan ini tanpa harus berlatih. Namun, perlu dipertanyakan sampai di manakan Tingkat keterampilan ini dapat berkembang jika tidak dilatih khusu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perubahan keterampilan karena factor kematangan, jelas tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Hal ini disebabkan perubahan tersebut bukan karena hasil Latihan. Dalam definisi diatas dikatakan bahwa perubahan yang terjadi harus melibatkan adanya Latihan atau pemberian pengalaman tertentu. Jadi, membiarkan anak berkembang keterampilannya tanpa memberinya pengalaman yang berguna, sama halnya dengan tidak memberi kesempatan pada anak untuk belajar. Anak tidak akan sampai pada keadaan “terampil” dan kemampuan yang mendasarinya tidak akan berkembang sempurna.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Belajar tidak langsung dapat diamati</b></div><div style="text-align: justify;">Ketika Latihan berlangsung, terjadi banyak perubahan dalam system saraf pusat. Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan pengalaman gerak dalam system memori otak. Proses inilah yang biasanya memantapkan perubahan yang terjadi menjadi relative menetap. Proses demikian umumnya tidak bisa langsung dapat diamati. Apa yang bisa dilakukan adalah melihat perubahan-perubahan yang terjadi lewat penampilan gerkanya. Latihan menyebabkan adanya perubahan “papan panel” di dalam otak berbentuk perbaikan program gerak sehingga gerak yang ditampilkan tampak menjadi lebih baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bukti adanya perubahan inilah yang harus dijadikan pegangan oleh guru atau pelatih bahwa belajar telah terjadi. Bukti ini hendaknya menuntut guru atau pelatih agar mampu memberikan pengalaman yang lebih berarti bagi orang sedang belajar. Konsekuensi lainya adalah bahwa guru atau pelatih perlu mengetahui adanya perubahan itu dengan cara mengenali kemampuan belajar pada titik awalpembelajaran dan kemampuan yang dicapai. Dengan demikian dapat diukur penambahan atau perubahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Perubahan yang terjadi relative menetap</b></div><div style="text-align: justify;">Perubahan yang terjadi dalam penampilan dapat dianggap sebagai hasil belajar, jika perubahan tersebut bersifat menetap. Ini perlu ditekankan karena jika hanya berpedoman pada perubahan yang terjadi dalam penampilan bisa menyesatkan. Banyak perubahan dalam penampilan yang terjadi oleh sebab lain, yang sifatnya baik sementara maupun menetap. Perubahan dalam diri individu dapat diibaratkan air dan telur. Air akan mendidih jika dipanaskan sehingga bentuknya berubah dari bentuk semula. Ketika air itu dingin Kembali, wujudnya akan berubah Kembali menjadi air. Tidak ada ciri yang bisa menandai bahwa air pernah berubah. Itulah ibarat orang yang berubah penampilannya, tetapi hanya sesaat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berbeda halnya dengan telur. Telur akan matang jika direbus, wujudnya sudah berubah total dari keadaannya semula. Perubahan itu sifatnya menetap, walaupun telur didinginkan Kembali. Telur itu sudah berubah dari telur mantah menjadi telur matang. Orang yang belajar mengikuti perumpamaan telur di atas. Proses belajar akan mengubah menjadi berbeda. Luarnya tetap sama, tetapi kemampuanya sudah berubah. Ke manapun orang itu pergi, dalam kondisi apapun ia berada, kemampuan akan tetap, melekat. Contoh palingnyata dalam kasus ini adalah keterampilan bersepeda yang telah kita singgung sebelumnya. Keterampilan bersepeda tidak akan hilang sapai kapan pun jika sebelumnya sudah dikuasain dengan baik. masih banyak lagi contoh lain yang bisa dikemukaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Factor penting yang perlu diyakini di sini adalah Latihan akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang yang telah belajar dan akan berguna Ketika suatu waktu dibutuhkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk menguasai suatu keterampilan gerak, seorang harus melalui bebrapa tahapan gerak, sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>a. Cognitive stage</i></b></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tahap di mana anak didik sedang mendapatkan informasi tenatang bentuk keterampilan gerak yang harus dilakukan. Melalui informasi inilah perencanaan bentuk gerak dibentuk dalam system memori. Oleh karena itu, tahap kognisi oleh Sebagian ahli berpendapat sebagai tahap perencanaan. Bentuk keterampilan gerak akan segera dapat terbentuk dengan baik dalam memori seseorang apabila proses penyajian informasi dilakukan dengan benar dan sederhana. Prinsipnya makin sederhana bentuk keterampilan gerak yang dapat disajikan dengan jelas akan makin cepat pula terbentuk pola gerak yang dilakukan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>b. Associative stage</b></i></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tahap di mana seseorang sedang merealisasikan pola gerak yang telah telah terbentuk dalam system memorianya. Pada awalnya realisasi gerak yang dikerjakan dilakukan dengan koordinasi gerak yang rendah. Oleh karena pelaksanaan keterampilan yang dilakukan masih tampak kaku. Pada tahap ini perlu memberikan perhatian yang professional terhadap frekuensi pengulangan, intensitas dan tempo pengulangan. Frekuensi pengulangan merujuk pada beberapa kali seorang melakukan pengulangan gerak, baik yang dihubungkan dengan satuan berapa kali gerak dilakukan dalam satuan waktu tertentu, maupun yang berhubungan dengan jumlah pengulangan belajar yang dilakukan dalam satu minggu. Pengulangan ini dapat memperkuat hubungan antara reseptor dan efektor yang secara langsung dapat meningkatkan kualitas pola gerak yang terbentuk dalam memori.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>c. Autonomous</b></i></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tahap akhir dari rangkaian prose belajar gerak. Gerakan otomatis merupakan hasil dari Latihan yang dilakukan dengan efektif. Gerakan otomatisasi dapat terjadi karena telah terjadinya hubungan yang permanen antara reseptor dengan efektor. Gerakan otomatisasi dalam mekanismenya tidak lagi dikoordininasikan oleh system syaraf pusat melainkan pada alur singkat pada system syaraf otonom.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya komponen gerak dasar tidak terbatas pada tubuh saja, tetapi komponen permainan merupakan dasar dari seluruh aktivitas fisik khusunya, Gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam aktivitas gerak baik itu melalui permainan kecil maupun olahraga permainan resmi yang sifatnya prestatif sekalipun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Komponen kemampuan dasar permainan merupakan bagian dari seluruh komponen kemampuan jasmani yang merupakan dsar gerak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Refensi:</div><p></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Subarjah, Herman, dkk. (2022). <i>Pendidikan Jasmani dan Olahraga</i>. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.</li></ul><p></p><div><br /></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-12803008136619322482023-10-10T20:44:00.003+07:002023-10-10T20:59:01.232+07:00Pendidikan Jasmani Untuk Perkembangan Fisik dan Intelektual<p>Pendidikan Jasmani Di Sekolah Sebagai Upaya Untuk Perkembangan Fisik dan Intelektual</p><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses Pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan menyeluruh, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Secara sederhana bahwa Pendidikan jasmani itu merupakan proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Selain belajar dan mendidik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pengalaman itu terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Selanjutnya, pelaksaan pengajaran Pendidikan Pendidikan jasmani diarahkan pada pemberian kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan gerak dengan harapan siswa dapat aktif dan pada gilirannya membantu perkembangan kebugaran jasmaninya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzFMGeXccuNHHdhCQDg3_lcAOvQojh2-hgfn2NHb3TpYsR4kc4P0kWfEnwqhSaE2yarBINMEJ8mdHqB8GJnTuO2eqRqJ7FFNnyQi-nxQNpAcGVePULoVN5YYS8bv-MaMSi1f4laOgfa8_f-og0l9fZTQpKQ8pXlOWSaXPzeVsKDu5aIgsMDw8fQIqOpWA/s960/Pendidikan%20Jasmani%20Untuk%20Perkembangan%20Fisik%20dan%20Non%20Fisik.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pendidikan Jasmani Untuk Perkembangan Fisik dan Non Fisik" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzFMGeXccuNHHdhCQDg3_lcAOvQojh2-hgfn2NHb3TpYsR4kc4P0kWfEnwqhSaE2yarBINMEJ8mdHqB8GJnTuO2eqRqJ7FFNnyQi-nxQNpAcGVePULoVN5YYS8bv-MaMSi1f4laOgfa8_f-og0l9fZTQpKQ8pXlOWSaXPzeVsKDu5aIgsMDw8fQIqOpWA/w400-h300/Pendidikan%20Jasmani%20Untuk%20Perkembangan%20Fisik%20dan%20Non%20Fisik.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/10/pendidikan-jasmani-untuk-perkembangan.html" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Proses Pendidikan jasmani mencakup kegiatan Latihan atau pelasanaan tugas-tugas pembelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan demikian anak akan mampu menggunakan tubuhnya secara efisien, bahkan didasarkan pada pemahaman. Sedangkan dampak lebih labih lanjut adalah anak memiliki kebiasaan dan ketrerampilan untuk mengisi waktu luangnya dan kelak dengan keterampilan yang dimilikinya diharapkan dapat dilakukan sepanjang hayatnya.</p><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani merupakan Pendidikan yag dapat di uraikan sebagai berikut:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Satu-satunya mata Pelajaran di sekolah yang fokusnya dalah pada badan, aktivitas jasmani, dan perkembangan fisik.</li><li style="text-align: justify;">Membantu anak untuk mengembangkan respek terhadap badanya, baik yang dimilikinya maupun orang lain.</li><li style="text-align: justify;">Mengembangkan anak kebiasaan aktif yang penting bagi perkembangan Kesehatan dan menjadi landasan bagi gaya hidup sehat setelah dewasa.</li><li style="text-align: justify;">Mengembangkan pemahaman tentang peranan aktivitas jasmani aerobic dan anaerobic untuk meningkatkan Kesehatan.</li><li style="text-align: justify;">Memberikan sumbangan bagi perkembangan kepercayaan diri self esteem pada anak.</li><li style="text-align: justify;">Mendorong perkembangan kognitif dan sosil, memberikan sumbangan bagi pengembang keterampilan Pendidikan yang findamental, seperti baca, tulis, dan prestasi akademik.</li><li style="text-align: justify;">Merupakan satu-satunya alat (kesempatan) yang disediakan kepada semua anak apapun kemampuannya, jenis kelamin, usia, budanya, agama atau latar belakang sosial mereka dengan ketermapilan, pengetahuan dan pemahaman untuk berpartisipasi dalam Pendidikan jasmani dan olahraga sepanjang hayat.</li><li style="text-align: justify;">Mempersiapkan anak untuk dapat mengatasi kompetisi-kompetisi, kemenangan atau kekalahan, kooperasi dan kolaborasi.</li><li style="text-align: justify;">Merupakan kontribusi yang bermakna bagi pengembangan keterampilan sosial dan terhadap perkembangan moral serta setetika.</li><li style="text-align: justify;">Memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan professional dan dikemudian hari dalam olahraga, kativitas jasmani, rekreasi dan waktu senggang, sebuah wilayah dari kesempatan vokasi yang semakin berkembang. </li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Berdasarkan beberapa uraian tentang Pendidikan jasmani yang dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan proses Pendidikan yang didalamnya terdapat aktivitas fisik melalui program pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan menyeluruh yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada dasarnya Pendidikan jasmani memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan siswa, terutama pada kebugaran jasmani, perubahan sikap, dan perubahan pada kemampuan memahami dalam aspek kognitif. Oleh sebab itu, dalam kaitannya dengan pengertian yang mendalam, terdapat tiga kunci definisi secara umum Pendidikan jasmani, yaitu (1) Pendidikan, (2) pengetahuan dam keterampilan, (3) bergerak.</p><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani adalah proses Pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan Pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemempuan intelektual (intellectual behaviors) yang diadopsi dalam Pendidikan jasmani, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik termasuk pula dalam pembelajaran Pendidikan jasmani.</p><p><br /></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Subarjah, Herman, dkk. (2022). <i>Pendidikan Jasmani dan Olahraga</i>. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.</li></ul><p></p><div><br /></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-36665372941277472302023-10-09T20:25:00.003+07:002023-10-09T20:42:27.100+07:00Pendidikan Jasmani Dalam Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional<p style="text-align: justify;">Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8GjHjn_QZdeYA2VFhtoVzlqEAP9mWjDHHHcVGBiBbTTgzgouZLsewkLztjuhbM8zTHouBdSQEcC3fEaoViJeEfCj2y_Tu1YNsOuSQ2E9jMNBi3wqLQ54iWT5CG_KasrpAtrgdQlZ1V0MLqkJot6D32T5QtmeoXn9MU8sm1XEuQ7By87IZTs5GaSvctpM/s960/Peran%20Pendidikan%20Jamsani%20dalam%20mewujudkan%20pendidikan%20nasional.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Peranan pendidikan jasmani" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8GjHjn_QZdeYA2VFhtoVzlqEAP9mWjDHHHcVGBiBbTTgzgouZLsewkLztjuhbM8zTHouBdSQEcC3fEaoViJeEfCj2y_Tu1YNsOuSQ2E9jMNBi3wqLQ54iWT5CG_KasrpAtrgdQlZ1V0MLqkJot6D32T5QtmeoXn9MU8sm1XEuQ7By87IZTs5GaSvctpM/w400-h300/Peran%20Pendidikan%20Jamsani%20dalam%20mewujudkan%20pendidikan%20nasional.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/10/pendidikan-jasmani-dalam-mewujudkan.html" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Apakah menurut Anda peran pendidikan jasmani dan olahraga dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional?</p><p style="text-align: justify;">Di Indonesia tujuan pendidikan nasional yaitu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam mewujudkan hal tersebut pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan di tingkat pendidikan dasar dan menengah memegang peranan penting. Sebab ada yang mengemukakan dalam kegiatan belajar pendidikan jasmani adalah dengan gerakan yang terampil dari para siswa yang membuat perubahan intelektual, emosional, fisik dan adaptasi terhadap perilaku dan kepribadian (Nixon & Jewett, 1980). Selain itu ada yang berpendapat pendidikan jasmani sebagai ‘pendidikan untuk hidup’ adalah tujuan inti dari konsep ini telah disarankan oleh profesional lain yang berkomitmen untuk pendidikan melalui fisik yaitu didalamnya terdapat pembangunan sosial, pengembangan moral, pengembangan kerjasama, pengayaan hidup, pengembangan citra diri, dan pengembangan sportivitas (Pestolesi & Baker, 1990).</p><p style="text-align: justify;">Pendidikan Jasmani pada dasarnya memiliki tujuan utama dalam tiga domain yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat dicapai melalui pembelajaran gerak dan aktivitas fisik yang mengadopsi gerakan olahraga (Masgumelar & Mustafa, 2021). Adapun mata pelajaran pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, (2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, (3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, (4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, (5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, <span style="text-align: left;">bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis, (6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, (7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah).</span></p><p style="text-align: justify;">Pendidikan jasmani mengacu pada unsur kesehatan, latihan fisik, olahraga, atletik, rekreasi, dan bidang terkait lainnya, sehingga dapat didefinisikan sebagai proses yang menggunakan aktivitas fisik untuk mengembangkan dan memperkaya kemampuan fisik, kognitif, sosial, dan emosional seseorang. tujuan untuk meningkatkan pencarian seseorang akan kesejahteraan total (Buck et al., 2004). Ada yang memaparkan hubungan antara pendidikan umum dan pendidikan jasmani di lingkup keseluruhan pendidikan umum memberi kontribusi pada perkembangan <span style="text-align: left;">fisik, mental, emosional, dan sosial siswa (Bucher & Koenig, 1983) Pendidikan jasmani juga bersifat fleksibel, maksudnya setiap peserta didik berhak mendapatkan pelayanan dari pendidikan jasmani, hal tersebut diperkuat oleh pernyataan yaitu dalam pendidikan jasmani berperan untuk memungkinkan semua siswa, apa pun kemampuan mereka, untuk mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan belajar yang peduli, terarah dan mendukung dan untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan nilai untuk kehidupan </span><span style="text-align: left;">dewasa yang sukses (Penney dkk, 2005:189). Hasil dari pendidikan jasmani yaitu mengajarkan kepada siswa bagaimana meningkatkan kesehatan mereka sendiri, keselamatan, kesejahteraan dan partisipasi aktivitas fisik dalam konteks yang bervariasi dan berdasarkan perubahan (Lynch, 2016).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsungseumur hidup, pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas yang terpilih yang dilakukan secara sistematis (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006:512). Selanjutnya melalui pelaksanaan program pendidikan jasmani yang teratur, perkembangan hidup siswa akan semakin tumbuh sempurna, bukan hanya pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya saja, melainkan juga keadaan emosi, mental, dan hubungan sosialnya menjadi lebih baik karena mampu berinteraksi melalui sikap dan perilaku yang direstui masyarakat (Lutan, 2001). Pendidikan jasmani digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan (Dwiyogo, 2010). Selain itu melalui Pendidikan jasmani dapat mendorong seseorang untuk bertumbuh kembang dengan maksimal menyangkut aspek fisik, keterampilan gerak, pengetahuan, dan sikap sosial mencapai tujuan pendidikan (Siedentop et al., 2011).</span></p><p style="text-align: justify;">Dari uraian yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan jasmani berperan penting dalam mewujudkan tujuan Pendidikan nasional. Hal tersebut terbukti bahwa hasil dari pembelajaran pendidikan jasmani selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang pada intinya bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur. Nilai pendidikan yang ditanamkan dapat dilakukan melalui gerak. Selain itu pendidikan jasmani juga cocok diterapkan dalam berbagai kondisi peserta didik agar mereka mampu berkembang sesuai fitrah manusia seutuhnya.</p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;">Sumber:<br />Mustafa, P. (2022). Peran Pendidikan Jasmani untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. <i>Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(9), 68-80.</i></p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-31183111548416803972023-09-18T06:30:00.001+07:002023-09-18T06:57:54.549+07:00Pengertian Pengajaran Tematik: Cirikhas pengajaran Tematik, Karakteristik dan Ranbu-rambu Dalam Pengajarannya<p style="text-align: justify;">Hallo teman-teman, sampai berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com, pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting dalam proses pengajaran yaitu metode pengajaran tematik? Pengajaran tematik di mana pengajaran yang melibatkan murid pada proses belajar secara aktif pada proses pengajaran, agara murid memperoleh pengalam secara langsung dan terlatih.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRnDa3ByvPWdy2PVLuKIefYNTRUEQmtn_GOiXSLkkxEdEo1umCqiowM2tiArordc_xI8z3qI3lRAXhHST8xwFMZjZrwWco7Q2Ty-x82ap-qeFnXCS_ZK6At8g4uv8sEl1mnwcvleZOkNED-1f3wLShTZJ8mFgeZPb3WGumoJlTNsyMtbC-JGCxrT8HxLo/s960/pengajaran%20tematik.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pembelajaran tematik" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRnDa3ByvPWdy2PVLuKIefYNTRUEQmtn_GOiXSLkkxEdEo1umCqiowM2tiArordc_xI8z3qI3lRAXhHST8xwFMZjZrwWco7Q2Ty-x82ap-qeFnXCS_ZK6At8g4uv8sEl1mnwcvleZOkNED-1f3wLShTZJ8mFgeZPb3WGumoJlTNsyMtbC-JGCxrT8HxLo/w400-h300/pengajaran%20tematik.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian pengajaran tematik, pengajaran tematik, landasan pengajaran tematik, ciri khas pengajaran tematik, karakteristik serta rambu-rambu dalam pengajarannya.</p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Pengajaran Tematik</b></div><div style="text-align: justify;">Pengajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan murid pada proses belajar secara aktif pada proses pengajaran, sehingga murid dapat memperoleh pengalaman langsung serta terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, murid akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari serta menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pengajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pengajaran haruslah bermakna serta berorientasi pada kebutuhan serta perkembangan murid.</div><div style="text-align: justify;">Pengajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambal melakukan sesuatu <i>(learning by doing)</i>. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar murid. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pengajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata Pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga murid akan memperoleh keutuhan serta kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pengajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu murid, karena sesuai dengan tahap perkembangannya murid yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).</div><p></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengajaran Tematik</b></div><div style="text-align: justify;"><div>Sesuai dengan tahapan perkembangan murid, karakteristik cara murid belajar, konsep belajar serta pengajaran bermakna, maka kegiatan pengajaran bagi murid kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pengajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pengajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:</div><div><br /></div><div><ol><li>Murid mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;</li><li>Murid mampu mempelajari pengetahuan serta mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran pada tema yang sama;</li><li>Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih menpada serta berkesan;</li><li>Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi murid;</li><li>Murid mampu lebih merasakan manfaat serta makna belajar karena materi disajikan pada konteks tema yang jelas;</li><li>Murid lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi pada situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan pada satu mata Pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain</li><li>Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus serta diberikan pada dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.</li></ol></div><div><div><b>Landasan Pengajaran Tematik</b></div><div>Landasan Pengajaran tematik mencakup:</div><div>Landasan filosofis pada pengajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat adalah: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, serta (3) humanisme. Aliran progresivisme memansertag proses pengajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), serta memperhatikan pengalaman murid. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung murid <i>(direct experiences)</i> sebagai kunci pada pengajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman serta lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat dipindah begitu saja dari seorang guru kepada murid, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masingmasing murid. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Keaktifan murid yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan pada perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat murid dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, serta motivasi yang dimilikinya.</div><div><br /></div><div>Landasan psikologis pada pengajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik serta psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama pada menentukan isi/materi pengajaran tematik yang diberikan kepada murid agar tingkat keluasan serta kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi pada hal bagaimana isi/materi pengajaran tematik tersebut disampaikan kepada murid serta bagaimana pula murid harus mempelajarinya.</div></div><div><br /></div><div><div><b>Cirikhas Pengajaran Tematik</b></div><div><ol><li>Pengalaman serta kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan serta kebutuhan murid usia sekolah dasar</li><li>Kegiatan-kegiatan yang dipilih pada pelaksanaan pengajaran tematik bertolak dari minat serta kebutuhan murid;</li><li>Kegiatan belajar akan lebih bermakna serta berkesan bagi murid sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;</li><li>Membantu mengembangkan keterampilan berpikir murid;</li><li>Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui murid pada lingkungannya; serta</li><li>Mengembangkan keterampilan sosial murid, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, serta tanggap terhadap gagasan orang lain.</li></ol></div><div>Dengan pelaksanaan pengajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat adalah:</div><div><ol><li>Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar serta indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,</li><li>Murid mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pengajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,</li><li>Pengajaran menjadi utuh sehingga murid akan mendapat pengertian mengenai proses serta materi yang tidak terpecah-pecah,</li><li>Dengan asertaya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik serta meningkat.</li></ol></div></div><div><div><b><br /></b></div><div><b>Karakteristik Pengajaran Tematik</b></div><div>Sebagai suatu model pengajaran di sekolah dasar, pengajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:</div><div><i><b><br /></b></i></div><div><i><b>1. Berpusat pada murid</b></i></div><div>Pengajaran tematik berpusat pada murid (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan murid sebagai subjek belajar sesertagkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator adalah memberikan kemudahan-kemudahan kepada murid untuk melakukan aktivitas belajar.</div><div><br /></div><div><b><i>2. Memberikan pengalaman langsung</i></b></div><div>Pengajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada murid <i>(direct experiences)</i>. Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.</div><div><br /></div><div><b><i>3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas</i></b></div><div>Pada pengajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pengajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid.</div><div><br /></div><div><b><i>4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran</i></b></div><div>Pengajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata Pelajaran pada suatu proses pengajaran. Dengan demikian, Murid mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu murid pada memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari.</div><div><br /></div><div><b><i>5. Bersifat fleksibel</i></b></div><div>Pengajaran tematik bersifat luwes <i>(fleksibel)</i> dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid serta keadaan lingkungan dimana sekolah serta murid berada.</div><div><br /></div><div><b><i>6. Hasil pengajaran sesuai dengan minat serta kebutuhan murid</i></b></div><div>Murid diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat serta kebutuhannya.</div><div><br /></div><div><b><i>7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain serta menyenangkan</i></b></div><div>Dalam pengajaran guru harus kreatif dan inovatif seingga murid merasa nyaman dan aman dalam belajar, serta dalam pembelajaran di sisipkan game untuk pembelajaran.</div><div><br /></div><div><b>Rambu-rambu Pengajaran Tematik</b></div><div><ol><li>Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.</li><li>Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.</li><li>Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.</li><li>Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.</li><li>Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.</li><li>Kegiatan pengajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, serta berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.</li><li>Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik murid, minat, lingkungan, serta daerah setempat.</li></ol></div></div><div><b>Kesimpulan</b></div><div><div>Pembelajaran tematik pada proses pembelajaran adalah untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh pada peserta didik, dimana peserta didik diharapkan mampu melihat dan menyerap secara utuh berbagai materi ajar dari berbagai mata pelajaran berbeda yang diberikan dalam satu bingkai tema tertentu. Penggunaan pembelajaran tematik pada proses pembelajaran juga bertujuan untuk mengajarkan dan mesimulasikan peserta didik pada permasalahan di kehidupan nyata nantinya, dimana masalah di dunia nyata terkadang membutuhkan cara pandang yang menyeluruh.</div></div></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-59377551398041706202023-09-13T10:02:00.001+07:002023-09-13T10:04:50.456+07:00Pengkuran Kebugaran Jasmani dan Keterampilan Bulu Tangkis<p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG_eqCIn8XHqydc_nw8du10Ax1GFWSnDNJfVug2mo9RDpT1pCKX0WHgT7ha7b_nvqN-Lzy68zHcM6tvYTm-gMneWZXXDgeY_qfHiScsiJZPjHgCmFgjdoboUpqRm7Y8nnpiS88B4fG9fKeO6OVZWryItXhShGrF2TE_xi-GLtlEOGnuSYSqYFftjjPMrE/s960/Pengkuran%20Keterampilan%20Kebugaran%20dan%20Bulu%20Tangkis.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pengukuran kebugaran jasmani dan keterampilan bulu tangkis" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG_eqCIn8XHqydc_nw8du10Ax1GFWSnDNJfVug2mo9RDpT1pCKX0WHgT7ha7b_nvqN-Lzy68zHcM6tvYTm-gMneWZXXDgeY_qfHiScsiJZPjHgCmFgjdoboUpqRm7Y8nnpiS88B4fG9fKeO6OVZWryItXhShGrF2TE_xi-GLtlEOGnuSYSqYFftjjPMrE/w400-h300/Pengkuran%20Keterampilan%20Kebugaran%20dan%20Bulu%20Tangkis.jpg" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengkuran Keterampilan Kemampuan Jasmani Siswa SD</b></div><div style="text-align: justify;">Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmania yang mengambarkan potensi dan kemampuan jasmani untuk melakukan tugas-tugas tertetentu dengan hasil yang optimal tanpa memperlihatkan keletihan yang berarti. Pentignya kebugaran jasmani baik bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial emosional, sportivitas, dan semangat kompetensi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kesegaran jasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada kebugaran jasmani dapat dibagi menjadi beberapa komponen kebugaran jasmani dan dibagi menajdi dua aspek kebugaran jasmani yaitu; 1) kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan <i>(Health related fitness)</i> dan 2) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan <i>(Skill related fitness).</i> kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi; daya tahan jatung paru (kardiorespirasi), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Sedangkan yang berhudungan dengan keterampilan meliputi; kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengkuru kemampuan jasmani anak sd menggunakan tes kebugara anak Indonesia, di dalam TKSI (tes kebugaran jasmani Indonesia) untuk siswa sekolah dasar ada tiga fase yaitu faes A kelas 1 sd 2, fase B kelas 3 sd 4, dan fase C kelas 5 sd 6, sedangkan untuk fase D siswa tingkat SMP dan fase EF untuk tingkat SMA.</div><div style="text-align: justify;">Unsur-unsur yang diukur dalam tes kebugaran jasmani meliputi:</div><div style="text-align: justify;">1.<span style="white-space: pre;"> </span>Daya Ledak </div><div style="text-align: justify;">2.<span style="white-space: pre;"> </span>Daya Tahan Otot </div><div style="text-align: justify;">3.<span style="white-space: pre;"> </span>Daya Tahan Jantung </div><div style="text-align: justify;">4.<span style="white-space: pre;"> </span>Kekuatan Otot </div><div style="text-align: justify;">5.<span style="white-space: pre;"> </span>Kelentukan </div><div style="text-align: justify;">6.<span style="white-space: pre;"> </span>Kelincahan </div><div style="text-align: justify;">7.<span style="white-space: pre;"> </span>Keseimbangan </div><div style="text-align: justify;">8.<span style="white-space: pre;"> </span>Kordinasi </div><div style="text-align: justify;">9.<span style="white-space: pre;"> </span>Ketepatan </div><div style="text-align: justify;">10.<span style="white-space: pre;"> </span>Waktu Reaksi </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain instrumen tes TKSI, terdapat juga instrumen pendamping tes kebugaran siswa Indonesia yang telah menempuh uji validitas dan reliabilitas serta dapat digunakan sebagai alternatif pilihan atau dapat dijadikan pengganti untuk kepentingan sekolah masing masing/siswa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk mengukur ketermapilan kemampuan kebugaran jasmani siswa sekolah dasar yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Fase A Kelas 1 s.d 2</b></div><div style="text-align: justify;">Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item tes kebugaran siswa Indonesia bagi siswa SD/MI fase A, adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>a. Tes Kaku</b></i></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tes yang dilakukan dengan cara mendorong balok sejauh mungkin ke depan pada posisi duduk meluruskan dan merapatkan tungkai kedepan.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur tingkat kelentukan siswa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>b. Tes Lari Bolak-Balik</b></i></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tes lari 4 x 10 meter bolak balik sambil memindahkan balok kayu.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur kelincahan siswa.</div><p style="text-align: justify;"><i><b>c. Tes Lambung dan Tangkap<br /></b></i>Tes koordinasi tangan dan mata, dimana siswa melempar bola dilambungkan melewati kepala dan menangkap bola menggunakan kedua tangan selama 30 detik. Tes ini merupakan modifikasi dari tes Brian, 2015.<br />Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan koordinasi tangan-mata.</p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><i><b>d. Tes Berdiri Satu Kaki</b></i></div><div style="text-align: justify;">Tes keseimbangan dimana siswa akan ditempatkan berdiri statis di lantai dengan satu kaki ditekuk kebelakang membentuk sudut 90 dan mata terbuka. Tes ini merupakan modifikasi dari One-Leg Stance Test (Granada, n.d).</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur keseimbangan statis bawah dan atas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>e. Tes Jalan dan Lari</b></i></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tes kombinasi jalan dan lari yang dilakukan dengan jarak 40 (empat puluh) meter, dengan lintasan berbentuk segiempat. Ukuran lintasan adalah panjang 15 meter dan lebar 5 meter.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Mengukur daya tahan kardiovaskuler (jantung dan paru-paru).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Fase B Kelas 3 s.d 4</b></div><div style="text-align: justify;">Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item TKSI bagi siswa SD/MI fase B, adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>a. V Sit and Reasch Test</i></b></div><div style="text-align: justify;">Merupakan tes yang dilakukan dengan cara mendorong kedua tangan kedepan dari posisi duduk selunjur. Tes ini merupakan modifikasi dari V-Sit and Reach the Presidential Physical Fitness Test.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur kelentukan otot punggung bawah dan paha bagian belakang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>b.Half Up Tes</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes pengukuran yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot perut dengan cara menekukkan perut dengan mengikuti irama setiap 3 detik. Test ini modifikasi dari Half-Up Test.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>c. Hand and Eye Coordination Tes</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes koordinasi tangan dan mata, dimana siswa melempar bola ke arah tembok dengan satu tangan dan menangkap kembali bola dengan menggunakan tangan yang sama.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur kemampuan sistem penglihatan siswa dalam mengkoordinasikan informasi yang diterima melalui mata dan tangan dalam mengontrol, mengatur dan mengarahkan gerakan bola pantul untuk keberhasilan menangkap bola (koordinasi tangan-mata).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>d. T Tes</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes ini merupakan gerakan lari ke depan, bergeser ke samping, dan lari mundur (Multidirectional). Tes ini merupakan adopsi dari T? Drill Test Brian McKenzie.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur kelincahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>e. Tes Lari Keliling Bangku</i></b></div><div style="text-align: justify;">Salah satu bentuk pengukuran daya tahan melalui aktivitas lari dengan memindahkan bola dari kursi satu ke kursi lainnya. Jarak antar kursi sejauh 15 meter. Tes ini modifikasi dari Hoosier Endurance Suttle Run AU Physical Fitness Program.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Untuk mengukur dan mengetahui kapasitas daya tahan jantung paru (Cardiovascular).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Fase C Kelas 5 s.d 6</b></div><div style="text-align: justify;">Instrumen Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) merupakan satu paket rangkaian tes kebugaran siswa Indonesia yang harus dilakukan secara keseluruhan tanpa mengurangi dan menambahkan item tes lain, item tes kebugaran siswa Indonesia bagi siswa SD/MI fase C, adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>a. Child Ball</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes koordinasi mata dan tangan dengan cara melempar bola ke dinding menggunakan 1 tangan kemudian ditangkap dengan dua tangan, jarak lemparan ke dinding 2 m dengan ketinggian minimal 2 meter. Tes ini merupakan modifikasi dari Penelitian dengan judul <i>Measuring Physical Fitness in Children Who Are 5 to 12 Years Old with a Test Battery That Is Functional and Easy to Administer</i></div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan siswa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>b. Tok Tok Ball</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes yang dilakukan dengan melempar bola dari bawah menggunakan satu tangan sebanyak 10 bola tenis ke sasaran berupa lingkaran atau keranjang dengan diameter 30 cm. Modufikasi dari Ashok, C. (2008). Test your physical fitness. Gyan Publishing House.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Mengukur tingkat kemampuan akurasi siswa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>c. Shuttle Run 4x10m get ball</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes Kelincahan (Agility) dengan cara lari bolak balik menempuh jarak 10 meter antara dua garis paralel sambil memindahkan 4 bola dilakukan secepat-cepatnya. Tes ini diadopsi dari (adopsi dari Run 4 x10 m). dapat dilihat pada link berikut : <b><i><a href="https://www.topendsports.com/testing/tests/agility-10m-shuttle.htm" target="_blank">Klik </a></i></b></div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Tes ini digunakan untuk mengukur kelincahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>d. Move The Ball</b></i></div><div style="text-align: justify;">Tes Kekuatan Otot (otot perut) yang dilakukan dengan memindahkan bola yang diletakkan dalam ban motor diantara dua kaki selama 30 detik. Tes ini merupakan modifikasi dari MacKenzie, Brian. 2005. 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric Word plc.</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Tes ini digunakan untuk mengukur kekuatan otot perut .</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>e. Lari 600m</i></b></div><div style="text-align: justify;">Tes lari menempuh jarak 600 m. Tes ini diadopsi dari Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk umur 10-12 Tahun. Jakarta: Puskesjasrek, Depdiknas. (2004).</div><div style="text-align: justify;">Tujuan: Tes ini digunakan untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber: <b><i><a href="https://tksi.kemdikbud.go.id/tksi/home " target="_blank">Klik</a> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b>Pengukuran Ketrampilan Teknik Bulu Tangkis</b></div><div>Keterampilan bulutangkis adalah macam-macam tes bulutangkis, dimana dalam keterampilan bulutangkis ini dengan menggunakan tes kecakapan bermain bulutangkis. Keterampilan bulutangkis bertujuan untuk memahami dan dapat mengevaluasi keterampilan bermain bulutangkis yang mencakup keterampilan Teknik pukulan, kecakapan bermain dan bermainan menurut peraturan proses penilaian yang dilakukan.</div><div><br /></div><div>Tes keterampilan bulutangkis ini mempunyai dua bagian yang saling berkaitan yaitu: (1) pemahaman penguasaan teori dari permainan bulutangkis, proses penilaian inim encakup tentangp erkembangan sejarah bulutangkis peraturan permainan, peraturan fasilitas alat-alat dan perlengkapan, peraturan mengikuti pertandingan, peraturan pelaksanaan kejuaraan serta aturan-aturan yang harus dipahami tentang cara melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pemberian tugas dalam permainan bulutangkis, (2) menyangkut masalah penguasaan kecakapan yang harus dikuasai baik penguasaan teknik pukulan, pola pukulan maupun cara bermain bulutangkis (Tohar 1992). Dalam penelitian ini tesketerampilan bermain bulutangkis menggunakan penilaian yang ke dua, yaitu menyangkut masalah kecakapan yang harus dikuasai menggunakan tes kecakapan bulutangkis sebagai bahan banding menilai bermain bulutangkis, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecakapan bermain bulutangkis pada pemain merupakan tes bateri yang terdiri dari empat macam item (Tohar 1992), yaitu:</div><div><br /></div><div><b>1. Wally Volley</b></div><div>Terutama untuk mengukur ketang kasan shuttlecock dengan gerakan koordinasi yang mencakup unsur-unsur rekreasi, kelincahan, keluwesan dan kecepatan.</div><div><b><br /></b></div><div><b>2. Servis Pendek</b></div><div>Terutama digunakan untuk mengukur ketelitian dan kecepatan seseorang dalam memilih tempat pada waktu melakukan servis pendek.</div><div><br /></div><div><b>3. Servis Panjang</b></div><div>Juga ditujukan untuk mengukur ketelitian ketepatan shuttlecock kearah sasaran terutama dengan pukulan panjang atau servis tinggi.</div><div><br /></div><div><b>4.Clear Test</b></div><div>Digunakan untuk mengukur kekuatan memukul</div><div><br /></div><div>Sumber: <b><i><a href="https://docplayer.info/35612438-Pengukuran-keterampilan-dasar-bermain-bulu-tangkis-pada-mahasiswa-universitas-abulytama-oleh-amiruddin-1.html " target="_blank">Klik</a> </i></b></div><div><br /></div><div><div><i><b>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 8 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</b></i></div></div><div><br /></div></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-52672722352745594402023-09-11T11:56:00.002+07:002023-09-11T11:56:32.633+07:00Tingkat Kesukaran Butir Soal<p style="text-align: justify;">Untuk menentukan apakah soal-soal yang Anda susun telah berfungsi sebagaimana seharusnya maka Anda harus memperhatikan, antara lain; apakah tingkat kesukaran sudah Anda perhitungkan?. Ada berapa tingkat kesukaran suatu butir soal dan bagaimana maksud dari masing-masing tingkat kesukaran tersebut?</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0dcDSG0g8sJxw_8GCNlsGiMpC6jKpHI1eObdg92AUfkcwL7xUa_OnuQymb2869rXC4vsOF9P1fnVAjtF3RExM5DEGCZytThJUXvGtVYx95rC0HQ0Ng-XDPaaNpfEHOTskypXPt0QRu6kki4h2LvnbCRYcn_CyJH3Zo8h98pwLZsAjeYAoe2azOldpEz8/s960/tingkat%20kesukaran%20butir%20soal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tingkat kesukaran butir soal" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0dcDSG0g8sJxw_8GCNlsGiMpC6jKpHI1eObdg92AUfkcwL7xUa_OnuQymb2869rXC4vsOF9P1fnVAjtF3RExM5DEGCZytThJUXvGtVYx95rC0HQ0Ng-XDPaaNpfEHOTskypXPt0QRu6kki4h2LvnbCRYcn_CyJH3Zo8h98pwLZsAjeYAoe2azOldpEz8/w400-h300/tingkat%20kesukaran%20butir%20soal.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Tingkat Kesukaraan Butir Soal</b></p><p style="text-align: justify;">Tingkat kesukaran <i>(difficulty index)</i> atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai proporsi mahasiswa peserta tes yang menjawab benar. hal itu dapat dinyatakan dengan rumus dimana tingkat kesukaran (TK) adalah jumlah peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta.</p><p style="text-align: justify;">Saifudin Azwar (2006) mengatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi antara banyaknya peserta tes yang menjawabbutir soal dengan benar dengan banyaknya peserta tes. Hal ini berarti makin banyak peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar maka makin besar indeks tingkat kesukaran, yang berarti makin mudah butir soal itu. Sebaliknya makin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar maka soal tersebut makin sukar.</p><p style="text-align: justify;">Menurut Anastasi dan Susan Urbina (2007) tingkat kesukaran soal berkaitan dengan persentase peserta yang menjawab soal dengan benar. Semakin mudah butir soal, makin besarlah persentasenya. Jika tingkat kesukaran 70 % (p=0,70), soal tersebut dianggap lebih mudah dibandingkan jika tingkat kesukaran soalnya 15 % (p=0,15), yang paling baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran 0,50. Wayan Nurkancana (2002) mengemukakan tentang klasifikasi tingkat kesukaran soal yaitu jika nilai p (prosentase tingkat kesukaran soal) =0,81 – 1,00 butir soal mudah sekali, jika nilai p= 0,61- 0,80 butir soal mudah, jika nilai p= 0,41 – 0,60 butir soal sedang, jika nilai p= 0,21 – 0,40 butir soal sukar, jika nilai p= 0,00 – 0,20 butir soal sukar sekali.Nana </p><p style="text-align: justify;">Sujana (2002) mengatakan bahwa terdapat tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran yang baik adalah 0,25 sampai 0,75. Soal yang mempunyai tingkat kesukaran di bawah 0,25 berarti soal itu sukar, sebaliknya soal yang mempunyai tingkat kesukaran di atas 0,75 adalah soal itu terlalu mudah.</p><p style="text-align: justify;">Dari uraian diatas bahwasanya ada tiga tingkatan kesukaran soal yaitu: tingkat kesukaran soal mudah, sedang serta sukar atau sulit.</p><p style="text-align: justify;"><b>Daya Pembeda Butir Soal</b><br />Daya beda (discriminating power) butir atau disingkat DB adalah kemampuan butir soal tes membedakan mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah. DB berhubungan dengan derajat kemampuan butir membedakan dengan baik perilaku pengambil tes dalam tes yang dikembangkan. DB harus diusahakan positif dan tinggi berarti butir tersebut dapat membedakan dengan baik mahasiswa kelompok atas dan bawah.</p><p style="text-align: justify;">Fernandes (2004) mengatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan memisahkan siswa pandai dan siswa kurang. Sedangkan indeks daya pembeda soal adalah perbedaan persentase dari 27 % siswa yang mendapat nilai tinggi (kelompok atas) dan 27 % siswa yang mendapat nilairendah (kelompok bawah). Soal yang mempunyai indeks daya pembeda antara 0,15 sampai 0,20 atau lebih tinggi menunjukkan daya pembeda yang baik.</p><p style="text-align: justify;">Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan kelompok peserta tes berkemampuan tinggi dan kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. Nilai daya pembeda dinyatakan melalui indeks daya pembeda. Makin tinggi atau makin besar indeks daya pembeda soal, makin besar soal tersebut dapat membedakan antara kelompok tinggi dan kelompok rendah.</p><p style="text-align: justify;">Dalam menghitung daya pembeda soal mengambil dari 27 % kelompok tinggi dan 27 % dari kelompok rendah. Nilai indeks daya pembeda soal berkisar antara –1 sampai +1. Jika siswa kelompok tinggi dapat menjawab soal dengan benar lebih besar dari siswa kelompok rendah maka indeks daya pembeda positif. Jika siswa kelompok tinggi dan rendah sama-sama dapat menjawab soal dengan benar maka soal tersebut mempunyai daya pembeda nol. Jika siswa kelompok rendah dapat menjwab soal dengan benar lebih besar dari kelompok tinggi maka soal tersebut mempunyai daya pembeda negatif. Soal yang mempunyai indeks daya pembeda negatif dan nol, dibuang karena soal tersebut tidak dapat membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"><i><b>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 5 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</b></i></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-7275177801656590482023-09-06T06:09:00.014+07:002023-09-06T06:15:14.268+07:00Latihan Renang: Gerak Meluncur dan Gerakan Pukulan Kaki Pada Renang Gaya Bebas<p style="text-align: justify;"><b>Latihan Gerak Meluncur dan Pukulan Pada Kaki Renang gaya Bebas</b></p><p style="text-align: justify;">Mungkin kita semua sudah mengetahui bahwa untuk pembelajaran renang sangat sulit terlaksana karena terkendala dengan tempat (kolam renang), alat dan fasilitas. Kalau kita akan mengajar dasar-dasar gerakan renang, contohnya gerakan meluncur dan gerakan pukulan kaki pada renang gaya bebas tentu harus ada alat bantu yang kita buat memodifikasinya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMizQR7vdh6qUqZ1vRW5hWJx5G8kXbuK66IebbNLmh7fRPMqxibPuz16DUaoNKiXHgSrBOq6FVlZdpw831e2QWgOetH56rNmHZFKYio7dsaQydr-AzS6P5KF-jLR_lsU--mBY1YaCunvcrJ3a-HvOlu2S5UKO8nyvdrE9Y7aj1rzpvmUg-yGWFyKVm0Sk/s960/olahraga%20renang%20latihan%20gerak%20meluncur.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="latihan gerak meluncur" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMizQR7vdh6qUqZ1vRW5hWJx5G8kXbuK66IebbNLmh7fRPMqxibPuz16DUaoNKiXHgSrBOq6FVlZdpw831e2QWgOetH56rNmHZFKYio7dsaQydr-AzS6P5KF-jLR_lsU--mBY1YaCunvcrJ3a-HvOlu2S5UKO8nyvdrE9Y7aj1rzpvmUg-yGWFyKVm0Sk/w400-h300/olahraga%20renang%20latihan%20gerak%20meluncur.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;">Menurut Haller (1982) dasar dalam belajar berenang meliputi pengenalan terhadap air (masuk dan berada dibawah air), naik turun, mengapung, mendorong diri, meluncur dan berdiri lagi kemudian bergerak sambil mengapung dengan deskripsi sebagai berikut (masuk dalam air, posisi dibawah air, naik turun, mengapung, mendorong diri, meluncur dan berdiri lagi, bergerak sambal mengapung.</div><div style="text-align: justify;">Belajar berenang sebaiknya dimulai dengan mengenalkan terlebih dahulu sifat-sifat air terhadap tubuh, bahwa air pada prinsipnya mempunyai karakteristik tersendiri lebih-lebih pada waktu tubuh beraktivitas di air.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Gerakan Meluncur</b></div><div style="text-align: justify;">Setiap gaya renang didasarkan pada prinsip meluncur di atas permukaan air, dan selain keyakinan yang kuat, untuk dapat belajar berenang seseorang harus mampu meluncur. Meluncur merupakan dasar dari gerakan renang dan terapung di air, meluncur menjadi modal awal dalam belajar renang. Belajar renang dimulai dengan belajar meluncur. Tanpa dapat meluncur dengan baik, kita tidak dapat belajar dengan baik. Adapun Langkah-langkahnya dalam Latihan meluncur yaitu: berdiri di pinggir kolam dengan posisi membungkuk kea rah air, bungkukan badan ke dalam air, posisikan kedua lengan lurus kedepan, tekuk salah satu kaki hingga telapak menempel pada dinding kolam, dorong kaki sekuat mungkin hingga meluncur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Gerakan Pukulan Kaki</b></div><div style="text-align: justify;">Tendangan kaki itu biasanya disebut tendangan mengipas-ngipas, ketika kaki secara bergantian digerakan ke atas dan ke bawah. Gerakannya dimulai dari pangkal paha dan meneruskannya hingga kejari kaki. Lutut dan pergelangan kaki jangan membengkok terlalu besar, ia lebih merupakan bengkokan santai. Jari-jari kaki harus secara wajar mengarah ke dalam saling berhadapan. Tendangan mengibas-ngibas membantu perenang maju ke depan. Namun gerakan itu terutama membantu keseimbangan dan memantapkan tubuh yang cenderung berputar serta gerakan ayunan tangan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Alat Bantu Renang</b></div><div style="text-align: justify;">Alat bantu adalah benda yang dapat membantu sesuatu, sehingga tujuannya dapat dicapai dengan lebih mudah dan gampang, dengan demikian alat bantu pendidikan adalah benda atau alat yang dapat di gunakan untuk membantu pendidik dalam memenuhi segala tujuan pembelajaran (Hamid, 2011). Benda yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran renang crawl stroke adalah papan luncur (Apriliyanto dan Hartoto, 2017). Alat bantu papan seluncur dapat digunakan dengan cara dipegang ditangan untuk memudahkan siswa untuk melakukan meluncur dalam posisi yang steam line, dan memudahkan pengambilan pernapasan serta gerakan kaki.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Papan luncur merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran renang. Papan luncur terbuat dari plastik atau spon. Alat ini biasanya digunakan saat belajar meluncur sehingga terapung di air, dapat juga dengan sirip kaki katak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh latihanya dengan papan luncur yaitu pegang papan luncur di depan diatas permukaan air, Bersama dengan mengangkat kedua tungkai ke permukaan air hingga posisi tubuh terangkat ke permukaan iar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh dengan pelampung yaitu badan tiduran tengkurap diatas pelampung, tungkai menghempas-hempas air sehingga laju tubuh kedepan seperti meluncur.</div><p></p><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><i><b>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 6 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</b></i></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-40420089962195002772023-09-04T11:05:00.010+07:002023-09-04T11:05:00.137+07:00Cara Memegang Raket Pada Permaian Bulu Tangkis<p style="text-align: justify;"><b>3 Cara Memegang Raket Pada Permainan Bulu Tangkis</b></p><p style="text-align: justify;">Cara Memegang Raket bulu tangkis terbagi menjadi tiga cara yaitu;<i>Western</i> atau cara <i>forehand</i>, <i>Backhand</i>, dan Shakehand atau pegangan kombinasi. Dari ketiga cara ini tentu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3cxRtuU4u3XmpC3JN6UaiehreMN9hQ8UIy4s0eCGWPszK6SLb8ruaUj2FdEynNIf7pxIaIFK-oL0KbSwRM5UB5KcX3i5ZnkoytD77S6yQklvpWsasZB8qM6d14rHi7slRuVQ82yD451UQB1KaUHgL6o_7v6gF8fK_-SbuhEGhsR9gzbEgA7z7Z0pFGs/s960/Permainan%20Bulu%20Tangkis.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="permainan bulu tangkis" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3cxRtuU4u3XmpC3JN6UaiehreMN9hQ8UIy4s0eCGWPszK6SLb8ruaUj2FdEynNIf7pxIaIFK-oL0KbSwRM5UB5KcX3i5ZnkoytD77S6yQklvpWsasZB8qM6d14rHi7slRuVQ82yD451UQB1KaUHgL6o_7v6gF8fK_-SbuhEGhsR9gzbEgA7z7Z0pFGs/w400-h300/Permainan%20Bulu%20Tangkis.jpg" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Permainan bulu tangkis dikenal sebagai permainan yang banyak menggunakan pergelangan tanggan. Oleh karena itu untuk memulai belajar permainan bulu tangkis harus benar dahulu cara pengangnnya. Karena benar tidaknya cara memengang raket akan sangat menentukan hasil pukulan seseorang.</p><p style="text-align: justify;">Pada beberapa literatur dikenal beberapa cara pengangan raket yang dialkukan pemain, yaitu yang disebut pengangan western <i>(American grip)</i>, cara pengangan continental <i>(backhand grip)</i> dan cara shakehand grip (jaba tangan atau sering pula disebut pengangan <i>forehand</i>) serta kombinasi antara ketiga cara pengangan tersebut</p><p style="text-align: justify;"><b>1. <i>Western atau cara forehand</i></b><br />Dipegang dengan bagian tangan antara ibu jari dan teunjuk menempel pada bangian permukaan raket yang dipengang. Di kalangan masyarakat cara pengang ini disebut pengangan geblek Kasur. Para pebulutangkis top dunia tidak menggunakan cara pengangan ini<br /></p><p style="text-align: justify;">Kelebihan : Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket<br />Kekurangannya : Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net. <br /><b>2. <i>Backhand</i></b><br />Raket dipegang dalam posisi miring. Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.<br /></p><p style="text-align: justify;">Kelebihan : Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga. Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras<br /></p><p style="text-align: justify;">Kekurangan : Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras yang arahnya ke samping kanan badan. Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.<br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. <i>Shakehand</i> atau pegangan kombinasi</b><br />Raket yang dipegang dalam posisi miring. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah tangkai raket.<br /></p><p style="text-align: justify;">Keuntungan : Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah datangnya bola. Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.<br /></p><p style="text-align: justify;">Kelemahan dari pegangan combination grip adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya ke arah tubuhnya karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.</p><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 5 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</i></b></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-50907623281303194512023-08-21T09:42:00.002+07:002023-08-21T09:47:42.654+07:00Desain Latihan Dasar Keterampilan Bola Voli<p style="text-align: justify;"> <b>Bentuk Latihan Dasar Keterampilan Bola Voli</b></p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li style="text-align: justify;">Permainan bola voli dimainkan oleh enam orang dalam satu regunya. Untuk memainkannya dibutuhkan kerampilan, baik secara kelompok maupun perorangan (individu). Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam sesi latihannya harus didesain sedemikian rupa yang mengarah pada keterampilan individu atau kelompok (kerjasama). Bagaimana pendapat Anda?</li><li style="text-align: justify;">Ada bentuk latihan dasar keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan teknik bola voli, latihan teknik dilakukan secara sendiri dan juga dilakukan berpasangan. Berikan minimal satu contoh bentuk latihan teknik bola voli secara individu dan berpasangan</li></ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfRS_IdwBMulGNkIgk7DHLLdXyIcHDoVRcMyPcQZk6W0pqlA7Q_lAmgJ4M3ofGC50q7VIEJJ5EQmA7HiE9bDUP9KBGiMnH5_4NoscBWUpo-USaJq4vM5EVN8V7yO4GBC3wbqaQbgWWbR4OaRkTcaXNS5KH1ShUclxihmLlmfb4_FNAd1tZfupGqTSSqjc/s960/contoh%20desain%20permainan%20bola%20voli.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="bentuk latihan dasar permainan bola voli" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfRS_IdwBMulGNkIgk7DHLLdXyIcHDoVRcMyPcQZk6W0pqlA7Q_lAmgJ4M3ofGC50q7VIEJJ5EQmA7HiE9bDUP9KBGiMnH5_4NoscBWUpo-USaJq4vM5EVN8V7yO4GBC3wbqaQbgWWbR4OaRkTcaXNS5KH1ShUclxihmLlmfb4_FNAd1tZfupGqTSSqjc/w400-h300/contoh%20desain%20permainan%20bola%20voli.jpg" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Permainan bola voli adalah suatu jenis olah raga permainan. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati di atas jaring atau net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapanganny. Permainan bola voli menurut Sukintaka (1983) adalah memainkan bola dengan mem-voli dan menjatuhkan bola di dalam lapangan permainan lawan, dengan melewati bola di atas net dan mempertahankan agar bola tidak jatuh dalam lapangan permainan sendiri. Di dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik seperti: passing atas, passing bawah, servis, blok, smash.</p><p style="text-align: justify;">Dalam Latihan bola voli seorang pelatih harus medesain jenis Latihan permainan bola voli yang mengarah keketerampilan individu setiap permain, supaya pemain lebih terlatih dan mudah menguasai Teknik dalam permainan bola voli. Maka dari itu saya berpendapat Ketika seorang pelatih yang mendesain Latihan yang mengarah keketerampilan bermain bola voli baik secara individu ataupun kelompok, itu sangat baik karna berdampak positif bagi keterampilan soorang pemain bolavoli.</p><p style="text-align: justify;">Bentuk Latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan Teknik permainan bola voli bisa dilakukan dengan cara;</p><p style="text-align: justify;"><b>Passing bawah</b><br />Passing bawah adalah upaya pemain dalam permainan bola voli untuk menghalau bola menggunakan kedua tangan yang disatukan agar tidak jatuh. Cara melakukan passing bawah adalah dengan posisi jongkok, kedua tangan lurus ke depan dan disatukan membentuk sudut 45 derajat di depan dada, gerakan saat bola datang adalah meluruskan tangan menjadi 90 derajat dan mendorong bola membentuk parabola. Teknik dasar atau keterampilan gerak dasar passing bawah dikatakan sangat penting untuk dikuasai, passing bawah berguna untuk mengoper bola dengan benar ke teman sebagai fondasi untuk serangan awal menuru.</p><p style="text-align: justify;">Latihan ini dapat dilakukan secara individua tau berpasangan, contohnya yaitu:<br /></p><p style="text-align: justify;"><b><i>Secara berpasangan:</i></b><br /></p><ol><li>Formasi dapat dialkukan secara berhadapan.</li><li>Dapat dilakukan secara berpasangan atau secara kelompok sesuai jumlah bola dengan jarak siswa kurang lebih 3 meter.</li><li>Dapat dilakukan pasing dengan melewati net secara berpasangan.</li></ol><b><i>Secara individu:</i></b><br /><ol><li>Dapat dilakukan dengan passing mengahadap ke diding.</li><li>Pemain melambungkan bola keatas kemudian passing berulang-ulang.</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Passing atas</b><br />Passing atas merupakan Gerakan memberikan bola kepada rekan satu tim, ada beragam variasi atau kombinasi Gerakan passing yang bisa dilakukannya, satu diantara passing atas. Jenis Latihan yang bisa dilakukan secara individua tau berpasangan, yaitu:<b><i><br /></i></b></p><p style="text-align: justify;"><b><i>Secara berpasangan:</i></b><br /></p><ol><li>Dapat dilakukan dengan cara berpasangan dan kelompok sesuai jumlah bola dengan jarak siswa kurang lebih 3 meter.</li><li>Formasi dapat dilakukan secara berhadapan atau membentuk segiempat.</li><li>Dapat dilakukan passing dengan melewati net berpasangan.</li></ol><b><i>Latihan secara individu:</i></b><br /><ol><li>Pemain melambungkan bola keatas kemudian passing atau oper bola melewati net.</li><li>Lakukan setiap kagiatan tersebut6 smapai 8 kali pengulangan.</li></ol><b>Smash</b><br />Smash adalah suatu bentuk serangan yang digunakan pemain voli dalam upaya memperoleh nilai. Smash adalah bentuk serangan yang sering digunakan pada permainan bola voli untuk menyerang kepada lawan untuk memperoleh angka atau poin. Proses spike ini ada beberapa tahapan yaitu ada awalan, meloncat, memukul dan mendarat.<br /><p></p><p style="text-align: justify;">Latihan ini dapat dilakukan secara individua tau berpasangan, contoh latihanya yaitu:<br /><b><i>Secara berpasangan:</i></b><br /></p><ol><li>Formasi dapat dilakukan secara berhadap-hadapan.</li><li>Dapat dilakukan secara berpasangan dan berkelompok sesuai dengan jumlah bola yang ada dan dengan jarak antara kurang lebih 3 s.d 5 meter.</li></ol><b><i>Secara individu:</i></b><br /><ol><li>Pemain melambungkan bola keatas kemudian di smes bola melewati net</li></ol><b>Servis</b><br /><div style="text-align: justify;">Servis merupakan langkah awal dalam pembukaan permainan bola voli. Selain bertujuan sebagai pembuka permainan atau cara memulai permainan sekaligus merupakan usaha untuk mendapatkan angka oleh suatu regu, kegagalan atau kesalahan dalam servis berarti hilanglah kesempatan bagi regu itu untuk mendapatkan angka menurut pendapat. Terdapat dua servis yang paling umum untuk diketahui yaitu: 1. Servis atas , 2. Servis bawah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Latihan ini dapat dilakukan secara individu maupun berpasangan, contohnya yaitu:</div><div style="text-align: justify;">Secara berpasangan (formasi dapat dilakukan secara berhadapan), dapat dilakukan servis dengan melewati net secara berpasangan. Secara individu (pemain melambungkan bola keatas kemudian sevis bola melewati net.</div><p></p><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 4 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</i></b></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-82151944977016795452023-08-07T06:49:00.016+07:002023-08-07T07:58:24.283+07:00Pengertian Gerak Lokomotor, Non Lokomotor dan Manipulatif<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b style="text-align: left;">Pengertian Gerak Lokomotor, Non Lokomotor dan Manipulatif</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b style="text-align: left;"><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVIs1hRHrmq_bmlUWa6jxa6IGXFbQPZbQ3Bb1WFywtR8ds5Gj7MVF2iMmuQIK_WVB_9glWNczuMkh1nSyvZjBVcZVN0JwHWhTBs5Wt7TOGjxmw_UHNi1S5d4kI1CLPJ7QQGp88Otsr2d8lABDieUg6oT2G6lQhqbsrsxuBdlG0EpUrI6BQVk9uVK2w0BU/s960/pengertian%20gerak%20fundamental%20lokomotor%20manipulatif.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pengertian gerak fundamental lokomotor manipulatif" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVIs1hRHrmq_bmlUWa6jxa6IGXFbQPZbQ3Bb1WFywtR8ds5Gj7MVF2iMmuQIK_WVB_9glWNczuMkh1nSyvZjBVcZVN0JwHWhTBs5Wt7TOGjxmw_UHNi1S5d4kI1CLPJ7QQGp88Otsr2d8lABDieUg6oT2G6lQhqbsrsxuBdlG0EpUrI6BQVk9uVK2w0BU/w400-h300/pengertian%20gerak%20fundamental%20lokomotor%20manipulatif.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Menurut Lutan (2001) gerak lokomotor,manipulative dan nonlokomotor yaitu Gerak lokomotor yaitu merupakan aktivitas jasmani di mana keadaan tubuh berpindah dari posisinya kea rah mendatar (horizontal) atau ketas (vertical) dari satu titik ke titik lainnya dalam sebuah ruangan, sedangkan Gerakan Manipulatif merupakan aktivitas jasmani yang melibatkan Upaya pengerahan pada suatu objek, dan Upaya menerima daya dari objek, untuk gerak nonlokomotor itu sendiri yaitu merupakan aktivitas jasmani yang berupaya untuk menahan keseimbangan titik berat badan tetap jatuh pada bidang tumpu.</p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Gerak Lokomotor</b></div><div style="text-align: justify;">Gerak lokomotor, yaitu Gerakan yang ditandai dengan adanya perubahan posisi tubuh dari suatu titik ke titik yang lain atau Gerakan berpindah dari posisi tertentu ke arah tertentu. Pengelompokan gerak lokomotor dilakukan secara Bersama antara keseimbangan dengan pergerakan. Seseorang tidak akan dapat bergerak dengan baik tanpa memliki keseimbangan yang memadai. Oleh karena itu, setiap Gerakan lokomotor selalu membutuhkan nonlokomotor. Semakin baik nonlokomotornya, maka Gerakan tersebut semakin efisien.</div><p></p><p style="text-align: justify;">Contoh nya dasar gerak lokomotor (satu elemen) yaitu jalan, lari, jingkat, loncat sedangkan untuk kombinasi contohnya meluncur dan memanjat.</p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Gerak Non Lokomotor</b></div><div style="text-align: justify;">Gerak non lokomotor yaitu kemampuan untuk mempertahankan suatu keadaan dalam keadaan statis atau seimbang walaupun dalam posisi yang tidak sesuai.. Posisi stabil merupakan dasar gerak yang berkenaan dengan kemampuan untuk mempertahankan suatu keseimbangan dalam hubungannya dengan kekuatan dan daya Tarik bumi. Kesetabilan merupakan dasar gerak yang paling mendasar untuk melakukan Gerakan sebagai acuan untuk melakukan gerak lokomotor dan manipulative.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contohnya bergerak dalam poros (membungkuk, meregang, memutar, melintir, mengayun), poros tubuh statis dan dinamis (keseimbangan tegak, kesimbangan, sikap tubuh sungsang, berkelok-kelok, berguling, berhenti, bergerak cepat.</div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Gerakan Manipulatif</b><br />Gerakan manipulative merupakan Gerakan yang berkaitan dengan pemberian poin tanaga pada objek dan menarik tenaga dari objek dengan mempergunakan tangan atau kaki. Dengan demikian, beberapa bentuk permainan bola kecil, seperti melempar bola, menagkap, dan memukul, termasuk gerak manipulative. Dalam melakukan gerak manipulative tidak dapat lepas dari adanya pengontrolan atas gerak tersebut melalui stabilitas dan lokomotor.<br /></p><p style="text-align: justify;">Contohnya melempar/meluncurkan objek (melempar, menendang, memukul, memantul, memvoli, menggelundung), menyerap daya (menangkap).</p><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 3 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</b></i></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-62126991444086211532023-07-27T10:44:00.003+07:002023-08-07T08:12:38.510+07:00Pembelajaran Atletik Dalam Bentuk Permainan Untuk Siswa Sekolah Dasar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh8HUp18s3oLFLKk501Xjj3KAybzlDQ82hY0cWqHqQ3MJcfP82B84h_oRT_K9NXb7dYf4varGnHnm9_1YBpQpTb081HB5Mvs_SMs6kzI-_jqJSqoMYot9fP14MryH5FYjTzArtwu4eweuI3ym4g7EC29SwkSlo0MUigekx0_3nlSwkbG84S2hGWMNBzr8/s960/Pembelajaran%20Atletik%20Dalam%20Bentuk%20Permainan%20Untuk%20Siswa%20Sekolah%20Dasar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pembelajaran Atletik Dalam Bentuk Permainan Untuk Siswa Sekolah Dasar" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh8HUp18s3oLFLKk501Xjj3KAybzlDQ82hY0cWqHqQ3MJcfP82B84h_oRT_K9NXb7dYf4varGnHnm9_1YBpQpTb081HB5Mvs_SMs6kzI-_jqJSqoMYot9fP14MryH5FYjTzArtwu4eweuI3ym4g7EC29SwkSlo0MUigekx0_3nlSwkbG84S2hGWMNBzr8/w400-h300/Pembelajaran%20Atletik%20Dalam%20Bentuk%20Permainan%20Untuk%20Siswa%20Sekolah%20Dasar.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/07/pembelajaran-atletik-dalam-bentuk.html" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Berlari merupakan pengembangan dari gerak dasar berjalan, pada dasarnya kedua gerkan ini memiliki gerkan yang tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa hal yang membedakan antara berjalan dan lari. Materi Pelajaran Pendidikan Jasmani sangat di sukai oleh siswa akan tetapi siswa lebih cenderung dengan olahraga permainan seperti main bola, tidak dengan mata Pelajaran lari, disini peran guru sangat dibutuhkan dalam membuat Pelajaran lari yang menarik dan menyenangkan untuk siswa di sekolah dasar. Oleh karena itu guru sebaiknya membuat pada mata Pelajaran lari berdeminsi permainan karena salah satu karakteristik anak adalah senang bermain.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;">Guru dalam mengajar Pendidikan jasmani harus selalu memikirkan tentang bagaimana bagian dari materi Pelajaran lari dapat dibuat semenarik dan menyenangkan mungkin. Membuat bentuk lintasan kelompok, peralatan yang digunakan dan Gerakan larinya harus bervariasi. Berbagai Gerakan lari yang dapat dilakukan, misalnya lari maju, mundur, dan ke samping, pada lintasan berkelok-berkelok, cepat dan lambat, menajak atau menurun, menaiki atau menuruni tangga, dengan irama, sendirian, berpasangan, di bukit, di jalan, dan bentuk estafet, dan lain-lain.</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah beberapa contoh pemebalajaran jalan dan lari yang bisa diaplikasikan di sekolah.<br /><b>1. Berbagai bentuk gerak lari/jalan</b><br />a. Lari/jalan ke depan<br />b. Lari/jalan ke belakang<br />c. Lari angkat paha<br />d. Lari/jalan silang samping<br />e. Lari Langkah kuda<br />f. Lari/jalan membawa benda<br />g. Lari/jalan lintas berkelok-kelok<br />h. Lari/jalan naik/ turun tangga<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Anak bertemu satu dengan yang lain dengan Gerakan jalan/lari bersalaman</b><br />a. Menepuk satu tangan dengan lawan<br />b. Menepuk kedua tanggan dengan lawan<br />c. Bergandengan pada siku membuat satu putaran<br />d. Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran<br />e. Bergandengan dua tanggan membuat satu putaran<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. Contoh lari dalam bentuk permainan</b><br />Lari/jalan bebas mengikuti garis yang dibuat di lantai memungkinkan mereka bertemu satu dengan yang lain. Bila mereka bertemu harus melakukan tugas yang diperintahakan oleh guru. Misalnya, bertepuk satu/dua tanggan, bergandengan membuat lingkaran, dan sebagainya.<br /><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. Berlari memutari bangku</b><br />Bangku yang diatur berderet <i>(slalom)</i> dapat memberi berbagai kemungkinan. Para pelari di tugasi start Bersama dengan arah berlawanan, pada waktu dua pelari bertemu diberikan tugas gerak tertentu, misalnya bersalaman, dan lain-lain. Bangku bisa diganti dengan alat lain, misalkan dus/kotak yang diatur berderet, pancang tali atau kalua tidak cukup pakai garis saja.</p><p style="text-align: justify;"><br /><i><b>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 2 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</b></i></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-33764913840449307952023-07-27T10:25:00.009+07:002023-08-07T08:05:19.835+07:00Apa Yang Dimaksud Dengan Movement Product dan Movement Process<p style="text-align: justify;">Perkembangan Motorik Serta Sudut Pandang Movement Product dan Movement Process</p><p style="text-align: justify;">Perkembangan motorik adalah suatu proses kemasakan motoric atau gerakan yang langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya. Selama proses perkembangan motorik, selama 4 atau 5 tahun pasca kelahiran, anak akan tetap dapat mengendalikan gerakan yang kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan luas yang digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, berenang, dan sebagainya. Setelah berumur 5 tahun terjadi perkembangan yang besar dalam pengendalian koordinasi yang lebih baik yang melibatkan kelompok otot yang lebih kecil yang digunakan untuk menggenggam, melempar, melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsPXtIqtzG2Ok057qcfDGp5DuPMHAbYKmbS_7FmvDuqXUVIn8MEnni6Vr5nJtPDpg-qNyhInEI3xgPPU3yEv8ZSjtcN7eBezRuYY7l_x3zXW5Rn-MGpCe7WIv9l9lawywRgnXu2LTLneTj3YlbnDN2c_k0FNp7EZsmD5hGIO4OMvCbSWfNtsTp5dI7ERI/s960/Apa%20Yang%20Dimaksud%20Dengan%20Movement%20Product%20dan%20Movement%20Process.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apa Yang Dimaksud Dengan Movement Product dan Movement Process" border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsPXtIqtzG2Ok057qcfDGp5DuPMHAbYKmbS_7FmvDuqXUVIn8MEnni6Vr5nJtPDpg-qNyhInEI3xgPPU3yEv8ZSjtcN7eBezRuYY7l_x3zXW5Rn-MGpCe7WIv9l9lawywRgnXu2LTLneTj3YlbnDN2c_k0FNp7EZsmD5hGIO4OMvCbSWfNtsTp5dI7ERI/w400-h300/Apa%20Yang%20Dimaksud%20Dengan%20Movement%20Product%20dan%20Movement%20Process.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/07/apa-yang-dimaksud-dengan-movement.html" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Perkembangan gerak <i>(motor development)</i> suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan bersinambung Gerakan individu yang meningkat dari sederhana, tidak terorganisasi, tidak terampil-keterampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi enganbaik-penyesuaian keterampilan-proses penuaan.</p><p style="text-align: justify;">Pada manusia perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengeruhi satu sama lainnya. Perkembangan motoric merupakan sebuah bidang studi. Secara pasti apa yang kita pelajari dalam perkembangan motorik sesungguhnya sesuatu yang masih bersifat kontroversi. Kontroversi ini mulai muncul sejak awal tahun 1974 dimana enam orang ahli dalam bidang perkembangan motorik menemui apa yang disebut dengan menggambarkan fokus penelitian pada perkembangan motorik. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, sekelompok pakar. perkembangan motorik memunculkan sebuah definisi mengenai perkembangan motorik, yaitu: sebagai perubahan dalam perilaku gerak yang mereflekssikan interaksi dari kematangan organisme dan lingkungannya. Definisi ini diyakini masih melahirkan dua pandangan yang berbeda dimana yang satu kelompok memandang bahwa perkembangan motorik lebih memperhatikan pada gerak yang dihasilkan <i>(movement product)</i>. Kelompok lainnya memandang bahwa perkembangan motorik lebih menekankan pada proses gerak <i>(movement process)</i>.</p><p style="text-align: justify;">Dari berbagai pandangan itu maka muncullah seorang pakar perkembangan motorik yaitu Keogh dalam Payne (1996) yang menjelaskan bahwa perkembangan motorik dapat didefinisikan sebagai perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai masa bayi<i> (infancy)</i> sampai masa dewasa <i>(adulthood)</i> serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan motorik dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini mempengaruhi perkembangan motorik dan perkembangan motorik itu sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia. Akhirnya, pada tahun 1988 Roberton selanjutnya mengklarifikasi peranan dari para ahli perkembangan motorik melalui penjelasannya bahwa kita berupaya untuk meningkatkan pemahaman dalam tiga hal sebagai berikut:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Kita mencoba untuk memahami perilaku gerak <i>(motor behavior)</i>, apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi.</li><li style="text-align: justify;">Kita berusaha untuk mengerti apa perilaku sekarang sama dengan perilaku sebelumnya dan mengapa.</li><li style="text-align: justify;">Kita mencari tahu apa perilaku sekarang akan serupa dengan perilaku yang akan datang dan mengapa.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;"><b><i>Sumber: Hasil Diskusi Sesi 1 Tuton Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PDGK4208)</i></b></p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-33642467722061492152023-07-15T11:13:00.001+07:002023-07-15T11:13:00.130+07:00Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran<p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Peran TIK Dalam Pembelajaran di Sekolah</b></div><div style="text-align: justify;">Zaman semakin maju, semakin kompleks dan berubah secara sistematis. Perubahan ini mengakibatkan pengaruh bagi institusi pendidikan untuk melakukan pembaharuan pada teknologi pendidikan dan secara otomatis ikut berkembangnya lembaga pendidikan kearah yang lebih modern. Hal ini tidak terlepas dari produk-produk pendidikan itu sendiri, contohnya saja dari hasil pendidikan terciptanya sebuah alat yang canggih yang dapat membantu dan mempermudah proses pembelajaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengikuti kemajuan zaman teknologi akan terus berkembang, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini karena akan digunakan pada berbagai aspek kehidupan manusia pada berbagai macam bidang. Penerapan teknologi meliputi beberapa bidang kehidupan diantaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan diterapkan pada berbagai aspek pendidikan, yakni pada aspek pengembangan, penerapan, dan penilaian.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEcysPLzMzlCaDD2hmuxvVPOUBL5CLkt5fp3sXZHV5P7_b8xvscF8-FjiTRP9E3BzprV35VHleDubVBltIGONSQJNV3dCRmrlQw5WCWNXS7Hd9fxMVXYVUMERyEN_l9wzsBWUyxFpao_34Y_YFOhI7lXPQoNvN-ZbRpfKxLyW2dtiIYtyUXVn8dtwO4_0/s350/Peran%20TIK%20Dalam%20Pembelajaran%20di%20Sekolah.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Teknologi dalam pembelajaran" border="0" data-original-height="234" data-original-width="350" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEcysPLzMzlCaDD2hmuxvVPOUBL5CLkt5fp3sXZHV5P7_b8xvscF8-FjiTRP9E3BzprV35VHleDubVBltIGONSQJNV3dCRmrlQw5WCWNXS7Hd9fxMVXYVUMERyEN_l9wzsBWUyxFpao_34Y_YFOhI7lXPQoNvN-ZbRpfKxLyW2dtiIYtyUXVn8dtwO4_0/w400-h268/Peran%20TIK%20Dalam%20Pembelajaran%20di%20Sekolah.png" title="https://ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;">Penulis tertarik untuk membahas tentang peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, pengertian teknologi, pengertian teknologi komunikasi, pengertian pembelajaran, contoh teknologi dalam pembelajaran, manfaat teknologi dalam pembelajaran, serta hambatan dan manfaat teknologi dalam pembelajaran.</div><p></p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Tekonologi</b></div><div style="text-align: justify;">Sebelum membahas tentang teknologi komunikasi, akankah lebih baiknya bila kita mampu mengetahui pula pengertian dari “teknologi” itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi merupakan 1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan; 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan menurut Miarso, Teknologi adalah suatu proses yang nantinya akan meningkatkan nilai tambah, proses yang terjadi tersebut haruslah menggunakan atau nantinya akan menghasilkan suatu produk, produk yang akhirnya dihasilkan tidak dapat terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itulah maka menjadi bagian integral dari suatu sistem.</div><p></p><p style="text-align: justify;">Istilah teknologi yang akan atau sering kita pakai dan kita juga simpulkan adalah metode bersistem pada rangka untuk merencanakan, menggunakan dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang ada dengan memperhatikan baik dari segi sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga diharapkan akan mendapatkan suatu hasil bentuk pendidikan yang lebih efektif dan menarik.</p><p style="text-align: left;"><b>Pengertian Teknologi Komunikasi</b><br /></p><div style="text-align: justify;">Setelah kita mampu mengetahui pengertian dari teknologi, maka selanjutnya akan dijelaskan pula pengertian dari teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) yang ada di pada sebuah struktur organisasi yang di dalamnya mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mampu mengumpulkan, memproses, dan melakukan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknologi komunikasi ini lebih ditekankan pada bagaimana nantinya suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan. Menurut Rogers (1986), teknologi komunikasi adalah suatu peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang mana individu dapat mengumpulkan, memproses dan melakukan pertukaran informasi dengan individu lain guna menghasilkan hasil yang bermanfaat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Pembelajaran</b></div><div style="text-align: justify;">Menurut Darsono (2002) secara umum menjelaskan bahwa pengertian pembelajaran ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan cara sedemikian rupa sehingga diharapkan tingkah laku siswa akan berubah menuju ke arah yang lebih baik, sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi sosial antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dan pembelajaran.</div><div style="text-align: justify;">Pada penjabaran di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa teknologi komunikasi pada proses pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang meliputi interaksi antara guru dan siswa dengan cara menggunakan suatu peralatan perangkat keras yang memungkinkan setiap individu untuk mampu mengumpulkan, memproses, serta saling melakukan tukar menukar informasi.</div><p></p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Contoh Teknologi Komunikasi yang ada pada Pembelajaran</b></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah contoh-contoh teknologi komunikasi pada penerapannya di sekolah dasar.</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Telivisi merupakan alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual yang proses penyiaran videonya dilakukan secara broadcasting. Penerapannya, yaitu siswa menyimak berita yang ada di salah satu program di telivisi dan menuliskannya di buku tulis mereka. Pada konteks ini, siswa diharapkan mampu menyerap informasi yang disajikan di televisi, sehingga nantinya memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi ketika melihat tayangan lainnya. Proses ini dilakukan agar siswa merasa terbiasa untuk mencari informasi. Menonton televisi bukan hanya sekadar untuk kebutuhan kesenangan saja, melainkan juga sebagai kebutuhan akan informasi penting yang akan menunjang pada proses pembelajaran.</li><li>Komputer merupakan suatu peralatan elektronik yang diciptakan untuk membantu manusia pada proses kegiatan yang membutuhkan keterampilan yang cepat dan lengkap. Komputer digunakan untuk mengolah data yang dapat digunakan sesuai dengan perintah yang telah dirumuskan. Penerapannya, yaitu diharapkan siswa dapat menuliskan karangannya di Microsoft Office dengan menggunakan tanda baca yang tepat.</li><li><i>Liquid-crystal display</i> (LCD) merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari sebuah computer yang disambungkan pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok. Penerapannya, yaitu siswa diharapkan dapat menonton video, gambar, atau data mengenai suatu materi pelajaran atau bahan ajar bersama-sama dengan teman sekelasnya, guna memahami hal yang diajarkan tersebut.</li><li>Radio merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi atau yang dapat menyampaikan informasi. Penerapannya, yaitu siswa diharapkan dapat belajar atau malukan proses pembelajaran mengenai kebahasaan melalui radio. Saat proses pembelajaran bahasa Inggris, diharapkan pula guru dapat atau mampu memperdengarkan lagu berbahasa Inggris kepada siswa, yang nantinya diharapkan pula melalui nyanyian atau lagu-lagu yang diputar ini siswa dapat memperbanyak kosakatanya, atau mampu menggunakan pengucapan Bahasa Inggris (pronounsation) yang sebenarnya dan dengan sebaik-baiknya.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Manfaat Teknologi Komunikasi pada Pembelajaran di Sekolah</b></div><div style="text-align: justify;">Melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang telah dijabarkan sebelumnya, di pada proses pembelajaran di sekolah, diharapkan siswa mampu mengembangkan diri, yakni sebagai berikut. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang variatif. Dengan proses pembelajaran yang berbasis teknologi komunikasi, siswa nantinya diharapkan mampu mendapatkan atau memperoleh pengalaman belajar berbeda dari biasnaya.. Yang biasanya pembelajaran hanya disajikan secara tradisional (berceramah), pada artian hanya guru yang mendominasi proses pembelajarn, sekarang siswa mampu menggunakan teknologi yang memudahkan memahami pembelajaran, sehingga tidak hanya guru yang mendominasi, namun juga siswa dapat atau mampu mengekspresikan diri dengan adanya teknologi komunikasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak atau siswa. Gambar-gambar atau suara yang muncul pada teknologi komunikasi tersebut dapat membuat anak atau siswa tidak cepat bosan pada proses pembelajaran, sehingga dapat merangsang pengetahuan atau keinginan anak atau siswa untuk ingin lebih mengetahui lebih jauh mengenai isi suatu materi pelajaran dan atau pembelajaran, sehingga anak atau siswa menjadi lebih tekun dan semakin terpicu untuk belajar berkonsentrasi. Yang lebih penting lagi adalah anak atau siswa jadi mengetahui metode lain pada pembelajaran, sehingga menjadikannya siswa-siswa yang tidak gagap teknologi di masa mendatang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Membantu meningkatkan efektifitas serta efisiensi di pada proses belajar dan mengajar. Pembelajaran akan menjadi lebih dan sangat efektif dan efisien dikarenakan proses pembelajaran yang menyenangkan, sehingga tujuan dari proses pembelajaran itu dapat tercapai dengan baik. Tuntutan di zaman globalisasi. Anak atau siswa nyatanya dituntut untuk mampu menguasai teknologi komunikasi, karena anak atau siswa yang nyatanya nanti akan menjadi sebagai penerus bangsa harus bisa menggunakan teknologi dengan baik. Bangsa yang maju ialah bangsa yang bisa menggunakan teknologi, oleh karena itu guru harus membiasakan setiap siswanya dengan teknologi pada pembelajaran yang dilakukannya. Sehingga lagi-lagi siswa mampu melakukan pembelajaran dengan efektif dan tidak gagap teknologi. Di zaman globalisasi nanti, segala yang berkaitan akan dilakukan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Sehingga dengan dibiasakan dengan pembelejaran yang berbasis teknologi, diharapkan siswa mampu menjadi seorang yang lebih mengerti teknologi pada proses kegiatan di masa mendatang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Hambatan dan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi pada Pembelajaran </b></div><div style="text-align: justify;">Hambatan yang terjadi pada pemanfaatan teknologi komunikasi pada pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Penyalahgunaan pada pemanfaatan penggunaan Televisi pada sumber belajar.Penyalahgunaan disini adalah ketika guru meminta siswa mengerjakan tugas yang bersumberkan televisi untuk menyimak sebuah berita terkini atau menyimak wawancara secara live justru mereka menyimpang dari itu. Seperti kebablasan asik menonton film sinetron yang seharusnya tidak ia tonton. Atau melihat tontonan luar negeri yang sifatnya fighting. Juga menonton acara talk show yang kurang mendidik siswa. Juga yang termasuk hambatannya yaitu ketika fungsi televisi sebagai sumber belajar untuk menyimak sebuah berita untuk pemanfaatan komunikasi, kesulitannya adalah berita yang didengar tidak bisa putar ulang sama dengan berita yang ia dengar. Karena tanyangan di televisi sifatnya hanya sekali. Dengan ini guru diharapkan lebih mampu mengawasi proses pencarian informasi melalui televisi itu sendiri.</li><li>Kurangnya pengetahuan pada penggunaan computer, laptop atau notebook. Karena di sekolahnya pun masih banyak yang belum diajarkan atau mengetahui bagaimana cara mengoperasikan alat-alat yang disebutkan tadi. Jadi, jika atau ketika ada tugas yang harus dikerjakan menggunakan komputer atau yang lainnya, mereka mengalami kesulitan atau gagap teknologi. Kecuali dengan anak-anak yang memang diberikan perlengkapan laptop, notebook bahkan handphone tab oleh orang tuanya.</li><li>Untuk hambatan yang lainnya ialah pada pemanfaatan <i>Liquid-crystal display</i> (LCD) sebagai sarana pelengkap pada mempermudah jangkauan komunikasi terhadap seluruh siswa dipada kelas. Hal ini dikarenakan kurangnya ketersediaan LCD ini disetiap masing-masing kelas. Pengetahuan yang masih kurang (kuno) mengenai kegunaan alat ini menjadi factor penghambat di pada proses pembelajaran.</li><li>Pada penggunaan radio, sekarang ini sudah sangat jarang orang yang memakai radio Benar-benar dengan sebuah tape. Namun untuk anak-anak sekarang lebih sering menggunakan aplikasi yang berada di pada handphone mereka. Saluran yang berada di aplikasi handphone dengan di tape itu sangatlah berbeda. Di aplikasi handphone itu tidak semua saluran terdeteksi seperti di tape. Namun dengan perkembangan zaman anak-anak takut merasa dikatakan jadul (kuno) dengan teman-temannya, sehingga membatasi diri mereka dari proses pendapatan informasi dari radio.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Kesimpulan</b></div><div style="text-align: justify;">Pemanfaatan teknologi komunikasi pada pembelajaran di sekolah dasar, ialah mengenai pentingnya teknologi pada pembelajaran. Pendidikan yang baik adalah Pendidikan yang dinamis dan mengikuti perkembangan zaman, begitu juga pada teknologi dan komunikasi. Pendidikan yang menggunakan teknologi dan komunikasi memiliki banyak dampak positif bagi siswa, pembelajaran akan lebih variatif dan siswa dapat memiliki pengalaman belajar yang berbeda, <i>Information and Communication Technologies (ICT)</i> atau yang lebih dikenal dengan TIK merupakan media untuk melakukan kegiatan seperti pemrosesan, manipulasi, pengolahan dan pemindahan informasi.</div><p></p>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-90944045810387398722023-06-19T14:38:00.006+07:002023-06-19T14:40:43.589+07:00Pengertian Metode Pengajaran Kontekstual: Prinsip Pengajaran, Komponen, Karakteristik, Penerapan Serta Kelebihan dan Kekurangannya<p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Metode Pengajaran Kontekstual: Prinsip Pengajaran, Komponen, Karakteristik, Penerapan Serta Kelebihan dan Kekurangannya</b></p><p style="text-align: justify;">Salah satu strategi yang dapat dipergunakan guru untuk memperbaiki mutu serta kualitas proses pengajaran adalah dengan menerapkan strategi pengajaran <i>Contextual Teaching and Learning (CTL)</i>. Oleh karena itu pada artikel ini, penulis akan membahas Pengajaran Kontekstual.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbxy1lI6zYDcvImTSj6y25ZHrfS_w8Spf1Cicj6Nn3iMDXFTsuUN-IOrjOI6eoXVKQfN5VYqHIgWTXgZsa69Xrba6Gezj-B8Kx1gMaLhPzIkJSWIZrHZegXAx0Tp2Dk_SEEnemTUD1yiDOtm9eUNLDX5Meo77PXh9zEKtJaVSVCNUH4qyXLkwWF16aizE/s400/Metode%20pengajaran%20Contextual%20Teaching%20and%20Learning.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Metode Pengajaran Kontekstual: Prinsip Pengajaran, Komponen, Karakteristik, Penerapan Serta Kelebihan dan Kekurangannya" border="0" data-original-height="238" data-original-width="400" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbxy1lI6zYDcvImTSj6y25ZHrfS_w8Spf1Cicj6Nn3iMDXFTsuUN-IOrjOI6eoXVKQfN5VYqHIgWTXgZsa69Xrba6Gezj-B8Kx1gMaLhPzIkJSWIZrHZegXAx0Tp2Dk_SEEnemTUD1yiDOtm9eUNLDX5Meo77PXh9zEKtJaVSVCNUH4qyXLkwWF16aizE/w400-h238/Metode%20pengajaran%20Contextual%20Teaching%20and%20Learning.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Penulis tertarik untuk membahas tentang apa itu pengajaran kontektual, Pengertian Metode pengajaran kontekstual, prinsip pengajaran kontekstual, komponen-komponen pengajaran kontekstual, karakteristik pengajaran kontekstual, penerapan pengajaran kontekstual, serta kelebihan dan kekurangan dari pengajaran kontekstual itu sendiri.</span></div><p><b>Daftar Isi</b></p><div style="text-align: left;">1. Pengertian Metode pengajaran kontekstual<br />2. Prinsip pengajaran kontekstual<br />3. Komponen-komponen pengajaran kontekstual<br />4. Karakteristik pengajaran kontekstual<br />5. Penerapan pengajaran kontekstual<br />6. Kelebihan pengajaran kontekstual <br />7. Kekurangan dari pengajaran kontekstual </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><b>PENGERTIAN METODE PENGAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)</b></div><div style="text-align: justify;">Proses pengajaran kontekstual beraksentuasi pada pemrosesan informasi, idnividualisasi, serta interkasi sosial. Pemrosesan informasi menyatakan bahwa murid mengolah informasi, memonitornya, serta menyusun strategi berkaitan dengan informasi tersebut. Inti dari pemrosesan informasi adalah proses memori serta berpikir. Menurut Susdiyanto, Saat, serta Ahmad (2009:27), pengajaran kontekstual adalah proses pengajaran yang bertolak dari proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, pada arti bahwa apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, sehingga pengetahuan yang akan diperoleh murid adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Contextual Teaching and Learning (CTL)</i> merupakan proses pengajaran yang holistic. Serta bertujuan membantu murid agar mampu memahami makna materi yang diajarkan dengan menghubungkan kepada konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, social, serta kultural). Sehingga, murid memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis serta fleksibel untuk secara aktif membangun sendiri pemahamannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Senada dengan itu, Sumiati serta Asra (2009:14) mengemukakan pengajaran kontekstual merupakan upaya guru untuk membantu murid memahami relevansi materi pengajaran yang dipelajarinya, yakni dengan melakukan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas. Selanjutnya, pengajaran kontekstual hanya terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan murid, serta juga pemahamankontekstual murid tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinyaterhadap kehidupan nyata. Pengajaran akan bermakna jika guru lebihmenekankan agar murid mengerti hubungan isi pelajaran dengan kehidupan yang terjadi pada kebanyakan manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa pengajaran kontekstual lebih mengutamakan pengetahuan serta pengalaman atau dunia nyata, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada murid, murid aktif, kritis, kreatif, memecahkan masalah, murid belajar dengan caramenyenangkan, mengasyikkan, tidak membosankan, serta menggunakan berbagai sumber belajar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b>PRINSIP PENGAJARAN KONTEKSTUAL</b></div><div>Pengajaran kontekstual memiliki beberapa prinsip dasar. Adapun prinsip-prinsip pada pengajaran kontekstual menurut Suprijono (2011:80-81) adalah sebagai berikut:</div><div><ol><li><b>Pertama:</b> saling ketergantungan, artinya prinsip ketergantungan merumuskan bahwa kehidupan ini merupakan suatu sistem. Lingkungan belajar merupakan sistem yang mengitegrasikan berbagai komponen pengajaran serta komponen tersebut saling mempengaruhi secara fungsional.</li><li><b>Kedua:</b> diferensiasi, yakni merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas kehidupan di sekitar murid. Keanekaragaman mendorong berpikir kritis murid untuk menemukan hubungan di antara entitas-entitas yang beraneka ragam itu. Murid dapat memahami makna bahwa perbedaan itu rahmat.</li><li><b>Ketiga:</b> pengaturan diri, artinya prinsip ini mendorong pentingnya murid mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya. Ketika murid menghubungkan materi akademik dengan konteks keadaan pribadi mereka, murid terlibat pada kegiatan yang mengandung prinsippengaturan diri. </li></ol></div><div>Selanjutnya, Sumiati serta Asra (2009:18) menjelaskan secara rinci prinsip pengajaran kontekstual sebagai berikut:</div><div><ol><li>Menekankan pada pemecaham masalah.</li><li>Mengenal kegiatan mengajar terjadi pada berbagai konteks seperti rumah, masyarakat, serta tempat kerja.</li><li>Mengajar murid untuk memantau serta mengarahkan belajarnya sehingga menjadi pembelajar yang aktif serta terkendali.</li><li>Menekankan pengajaran pada konteks kehidupan murid.</li><li>Mendorong murid belajar satu dengan lainnya serta belajar bersamasama.</li><li>Menggunakan penilaian otentik.</li></ol></div><div>Lain halnya dengan Nurhadi, ia mengemukakan prinsip-prinsip pembelajara kontekstual yang perlu diperhatikan guru, yakni</div><div><ol><li>Merencanakan pengajaran sesuai dengan kewajaran mental sosial.</li><li>Membentuk kelompok yang saling bergantung.</li><li>Menyediakan lingkungan yang mendukung pengajaran yang mandiri.</li><li>Mempertimbangkan keragaman murid.</li><li>Mempertimbangkan multi intelegensi murid.</li><li>Menggunakan teknik-teknik bertanya untuk meningkatkan pengajaran murid, perkembangan masalah, serta ketrampilan berpikir tingkat tinggi.</li><li>Menerapkan penilaian autentik</li></ol></div></div></div><div><div style="text-align: justify;">Dari prinsip-prinsip yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengajaran kontekstual berupaya membantu murid agar mampu menguasai tiga ha, yakni diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Pengetahuan, adalah apa yang ada pada pikirannya membentuk konsep, batasan teori, serta fakta</li><li>Kompetensi atau keterampilan, adalah kemampuan yang dimuliki, untuk sesuatu yang bisa dilakukan</li><li>Pemahaman kontekstual, adalah mengetahui waktu serta cara yang tepat pada menggunakan pengetahuan serta keahliannya di kehidupan nyata.</li></ol></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>KOMPONEN- KOMPONEN PENGAJARAN KONTEKSTUAL</b></div><div style="text-align: justify;">Pada pengajaran kontekstual, ada beberapa komponen utama pengajaran efektif. Komponen-komponen itu merupakan sesuatu yang tak terpisahkan pada pengajaran kontekstul (Nurhadi pada Sagala, 2009: 88-91; Suprijono, 2011: 85). Komponen-komponen tersebut ialah :</div><div style="text-align: justify;"><ol><li><i><b>Konstruktivisme</b></i>, adalah mengembangkan pemikiran murid agar belajar dapat lebih bermakna adalah dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, serta membangun sendiri pengetahuan atau keterampilan barunya. Sumiati serta Asra (2009: 15) mengemukakan lima elemen belajar konstruktivisme, adalah: (1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada <i>(activiating knowledge)</i>, (2) Perolehan pengetahuan baru <i>(acquiring knowledge)</i>, (3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), (4) Mempraktekkan pengetahuan <i>(applyng knowledge)</i>, serta (5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut <i>(reflecting knowledge).</i></li><li><i><b>Bertanya</b></i>, yakni mengembangkan rasa ingin tahu dengan bertanya. Melalui proses bertanya, murid dapat menjadi pemikir yang handal serta mandiri. Pada sebuah pengajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk: (a) menggali informasi, baik administrasi maupun akademik; (b) mengecek pemahaman murid; (c) membangkitkan respon pada murid; (d) mengetahui sejauh mana keingintahuan murid; (e) mengetahui hal-hala yang sudah diketahui murid; (f) memfokuskan pengetahuan murid pada sesuatu yangdikehendaki guru; (g) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari murid; serta (h) menyegarkan kembali pengetahuan murid (Sagala, 2009: 88).</li><li><b><i>Menemukan</i></b>, merupakan bagian inti dari pengajaran kontekstual. Adalah Pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh murid diharapkan bukan hanya dihasilkan dari megingat seperangkat faktafakta saja, melainkan juga hasil dari menemukan sendiri.</li><li><b><i>Masyarakat belajar,</i></b> adalah menciptakan masyarakat belajar pada suatu kelompok</li><li>Hasil belajar diperoleh dari saling berbagi antar teman, antar kelompok, serta antara yang tahu ke yang belum tahu.</li><li><b><i>Permetodean</i></b>, menghadirkan metode sebagai contoh pengajaran. Dengan asertaya metode, murid akan lebih mudah meniru apa yang telah dicontohkan. Pemetode tidak hanya guru atau murid tetapi orang lain yang lebih mahir dapat pula bertindak sebagai metode.</li><li><b><i>Refleksi</i></b>, dilakukan pada akhir pengajaran. Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifikasi kembali, serta mengevaluasi kembali halhal yang telah dipelajari.</li><li><b><i>Penilaian sebenarnya</i></b>, adalah upaya mengumpulkan berbagai data yang bisa memberikan gambaran terhadap perkembangan belajar murid. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan murid pada saat melakukan pengajaran. Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi murid adalah proyek/kegiatan serta laporannya, PR, kuis, karya murid, presentasi atau penampilan murid, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis, serta karya tulis (Riyanto, 2010: 176).</li></ol></div></div><div style="text-align: justify;"><div><b>KARAKTERISTIK PENGAJARAN KONTEKSTUAL</b></div><div>Karakeristik pengajaran kontekstual diantaranya adalah sebagai berikut :</div><div><ol><li>Pengajaran dilaksanakan pada konteks autentik, adalah pengajaran yang diarahkan pada tercapainya keterampilan pada konteks kehidupan nyata atau pengajaran yang dilaksanakan pada lingkungan yang alamiah <i>(learning in real life setting).</i></li><li>Pengajaran memberikan kesempatan kepada murid untuk dapat mengerjakan tugas-tugas yang bermakna <i>(meaningful learnig)</i>.</li><li>Pengajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman yang bermakna kepada murid <i>(learning by doing).</i></li><li>Pengajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, serta saling mengoreksi antarteman <i>(learning in a group).</i></li><li>Pengajaran memberikan kesempatan kepada murid untuk menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, serta saling memahami antara satu dengan yang lain secara menpada <i>(learning to know each other deeply).</i></li><li>Pengajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, serta mementingkan kerjasama <i>(learning to ask, to inquiry, to work together).</i></li><li>Pengajaran dilaksanakan pada situasi yang menyenangkan <i>(learning as an enjoy activity).</i></li><li>Pengajaran yang kontekstual adalah proses belajar pada rangka memperoleh serta menambah pengetahuan baru.</li><li>Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.</li></ol></div><div><div>PENERAPAN PENGAJARAN KONTEKSTUAL</div><div>Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan pengajaran kontekstual jika menerapkan komponen utama pengajaran efektif seperti yang diuraikan di muka. Oleh karena itu, seorang guru perlu mengetahui serta memahami penerapan pembelajara kontekstual itu sendiri. Sagala (2009: 92) serta Riyanto (2010: 168-169) menguraikan langkah-langkah penerapan pengajaran kontekstual sebagai berikut:</div><div><br /></div><div>1. Pengajaran berbasis masalah: Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama,murid ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan.</div><div>2. Menggunakan konteks yang beragam: Pada CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh murid menjadi berkualitas.</div><div>3. Mempertimbangkan kebhinekaan murid: Guru mengayomi individu serta menyakini bahwa perbedaan individual serta social seyogianya dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati serta toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.</div><div>4. Memberdayakan murid untuk belajar sendiri: Pendidikan formal merupakan wadah bagi murid untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri dikemudian hari.</div><div>5. Belajar melalui kolaborasi: Pada setiap kolaborasi selalu ada murid yang menonjol dibandingkan dengan koleganya serta murid ini dapat dijadikan sebagai fasilitator pada kelompoknya.</div><div>6. Menggunakan penelitian autentik: Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu serta konstektual serta memberi kesempatan pada murid untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.</div><div>7. Mengejar standar tinggi: Setiap sekolah seyogianya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu terus ditingkatkan serta setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melakukan study banding keberbagai sekolah serta luar negeri.</div><div><br /></div><div>Di sisi lain, berdasarkan<i><b> Center for Occupational Research and Development (CORD)</b></i>, penerapan strategi pengajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut:</div><div><ol><li><i><b>Relating,</b></i> belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu murid agar yang dipelajari bermakna.</li><li><i><b>Experiencing,</b></i> belajar adalah kegiatan “mengalami”, murid berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari serta berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan serta menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.</li><li><b><i>Applying,</i></b> belajar menekankan pada proses pendemonstrasian pengetahuan yang dimiliki pada kenteks serta pemanfaatannya.</li><li><b><i>Cooperating,</i></b> belajar merupakan proses kolaboratif serta kooperatif melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal, atau hubungan intersubjektif.</li><li><b><i>Transferring,</i></b> belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan pada situasi atau konteks baru (Suprijono, 2011: 84). Ciri kelas yang menggunakan pendekatan konstektual: (1) Pengalaman nyata, (2) Kerja sama, saling menunjang, (3) Gembira, belajar dengan bergairah, (4) Pengajaran terintegrasi, (5) Menggunakan berbagai sumber, (6) Murid aktif serta kriti, (7) Menyenangkan, tidak membosankan, (8) Sharing dengan teman, (9) Guru kreatif.</li></ol><div><div><b>KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN PENGAJARAN KONTEKSTUAL</b></div><div>Suatu pendekatan pasti memiliki kelebihan serta kekurangan, untuk pengajaran kontektual sendiri, juga memiliki kelebihan serta kekurangan. Oleh karena itu, dibawah ini akan dijelaskan kelebihan serta kekurangan pengajaran kontekstual:</div><div><br /></div><div><b>1. Kelebihan Metode Pengajaran Kontekstual</b></div><div><ul><li>Memberikan kesempatan pada murid, untuk dapat terus maju sesuai potensi yang dimiliki sisiwa, sehingga murid terlibat aktif pada proses belajar mengajar.</li><li>Murid dapat berfikir kritis serta kreatif pada mengumpulkan data, memahami suatu isu serta memecahkan masalah.</li><li>Menyadarkan murid tentang apa yang mereka pelajari.</li><li>Memilih informasi berdasarkan kebutuhan murid.</li><li>Pengajaran dilakukan dengan cara menyenangkan serta tidak membosankan.</li><li>Membantu siwa bekerja dengan efektif pada kelompok.</li><li>Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.</li></ul></div><div><b>2. Kelemahan Dari Metode Pengajaran Kontekstual</b></div><div><ul><li>Pada pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan murid. Padahal pada kenyataannya tingkat kemampuan murid berbeda-beda, sehinnga hal tersebut akan menyulitkan guru pada menentukan materi pelajaran karena tingkat pencapaian murid yang tidak sama.</li><li>Tidak efisien, karena membutuhkan waktu yang relatif lebih lama pada proses belajar mengajar.</li><li>Pada proses pengajaran dengan metode pengajaran kontekstual akan nampak jelas antara murid yang memiliki kemampuan tinggi serta murid yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian akan menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi murid yang kurang kemampuannya.</li><li>Pada metode pengajaran kontekstual murid harus aktif serta berusaha dengan kemampuannya sendiri agar dapat dengan baik mengikuti setiap pengajaran dengan metode ini. Jika hal tersebut tidak dilakukan murid akan kesulitan serta tertinggal oleh murid lain yang dapat mengikuti metode pengajaran kontekstual ini dengan lancar.</li><li>Pada kenyataannya tidak semua murid dapat dengan mudah menyesuaikan diri serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan metode pengajaran kontekstual ini.</li><li>Metode pengajaran kontekstual ini lebih mengembangkan keterampilan serta kemampuan <i>soft skill</i> daripada kemampuan intelektualnya. Seorang murid yang memiliki kemampuan intelektual tinggi tetapi sulit untuk mengapresiasikan dirinya pada bentuk lisan maka akan mengalami kesulitan. Sebaliknya walaupun murid itu memiliki kemampuan intelektual yang biasa saja tetapi semangat pada mengapresiakan dirinya itu tinggi makan anak tersebut akan mudah pada menjalankan metode pengajaran kontekstual ini.</li><li>Tidak semua pengetahuan yang diberikan akan sampai secara sama serta rata kepada setiap murid, kemampuan setiap murid berbeda maka pengetahuan yang didapat oleh setiap murid jugaakan berbeda-beda.</li><li>Pada proses pengajaran murid dituntut untuk lebih aktif serta berusaha sendiri, seperti pada proses mencari informasi menemukan fakta, serta mendapat pengetahuan-pengetahuan yang baru dilapangan. Jadi peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena pada metode pengajaran kontekstual ini peran guru hanya sebagai pengarah serta pembimbing.</li></ul></div><div><b>KESIMPULAN</b></div><div>Pengajaran kontekstual merupakan pengajaran yang mengutamakanpada pengetahuan serta pengalaman atau dunia nyata, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada murid, murid aktif, kritis, kreatif, memecahkan masalah, murid belajar menyenangkan, mengasyikkan, tidakmembosankan, serta menggunakan berbagai sumber belajar. Untuk menerapkan pengajaran kontekstual, guru diharapkan untuk memperhatikan langkah-langkah penerapan pengajaran kontekstual sebagai berikut:</div><div>1. Pengajaran berbasis masalah.</div><div>2. Menggunakan konteks yang beragam.</div><div>3. Mempertimbangkan kebhinekaan murid.</div><div>4. Memberdayakan murid untuk belajar sendiri.</div><div>5. Belajar melalui kolaborasi.</div><div>6. Menggunakan penelitian autentik.</div><div>7. Mengejar standar tinggi.</div></div></div></div></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-84506556323607016612023-06-12T21:10:00.004+07:002023-06-13T07:20:05.023+07:00Pengertian Metode Suggestopedia: Sejarah, Prinsip, Teknik Pengajaran Serta Kelebihan dan Kekurangannya<p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Metode Suggestopedia: Sejarah, Prinsip, Teknik Pengajaran Serta Kelebihan dan Kekurangannya</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgTxzjIzAtS7OwjDnwQbp25X09AT2YEJxRMAjb0d5iv94S7jzVgwigeM1OOCLLPraGKQlBALyT2Qwr1MyiafYeZRFpBi-9XddDAOIdObpp_y1QmmOq5VC6Ewu0ARxwXBqzESx6Z8ZpJjNqjrH5Jqk4voxELvFD7nFbb8tNfh40xzqCZZkLiQ29CtjA/s313/Pengertian%20Metode%20Suggestopedia%20Sejarah,%20Prinsip,%20Teknik%20Pengajaran%20Serta%20Kelebihan%20dan%20Kekurangannya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Metode Suggestopedia Sejarah, Prinsip, Teknik Pengajaran Serta Kelebihan dan Kekurangannya" border="0" data-original-height="313" data-original-width="300" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgTxzjIzAtS7OwjDnwQbp25X09AT2YEJxRMAjb0d5iv94S7jzVgwigeM1OOCLLPraGKQlBALyT2Qwr1MyiafYeZRFpBi-9XddDAOIdObpp_y1QmmOq5VC6Ewu0ARxwXBqzESx6Z8ZpJjNqjrH5Jqk4voxELvFD7nFbb8tNfh40xzqCZZkLiQ29CtjA/w383-h400/Pengertian%20Metode%20Suggestopedia%20Sejarah,%20Prinsip,%20Teknik%20Pengajaran%20Serta%20Kelebihan%20dan%20Kekurangannya.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/06/pengertian-metode-suggestopedia.html" width="383" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Sejarah Metode Suggestopedia</b></div><div style="text-align: justify;">Metode suggestopedia mulai dirintis pada musim panas tahun 1975 di Bulgaria oleh sekelompok peminat bahasa di Institut Penelitian muridan mengenai pelajaran bahasa asing. Pada awal pertumbuhannya, suggestopedia hanya dicobakan di negara-negara Eropa Timur seperti Soviet, Rusia, Jerman Timur serta Hongaria.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode ini pertama kali dikembangkan oleh George Lazanov, seorang psikiater serta pendidik asal Bulgaria, sehingga metode ini biasa juga disebut “The Lazanov Method”. Dinamakan suggestopedia karena dianggap sebagai aplikasi dari suggestology, adalah suatu penerapan dari sugesti ke pada ilmu mendidik. Di Bulgaria serta di Uni Soviet telah terdapat institusi yang mengembangkan metode ini seperti pada Intitute of Suggestology, juga di Amerika yang didirikan The Society of Suggestive Accelarative Learning and Teaching oleh sekelompok peminat muridan bahasa asing yang dipimpin oleh Donald Scuhster, di Iowa State University.</div><p></p><div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Metode Suggestipedia</b></div><div style="text-align: justify;">Secara etimologi, Suggestopedia berasal dari kata suggestology, adalah ilmu tentang pengaruh-pengaruh nonrational serta/atau nonconscious pada manusia (Ricards, 1999: 142). Metode ini dikembangkan oleh Georgi Lozanov (1978), seorang ahli fisika serta psikoterapi dari Bulgaria. Oleh karena itu, suggestopedia juga dikenal dengan Metode Lozanov atau Belajar serta Mengajar Sugestif-Akseleratif (Suggestive-Accelerative Learning and Teaching). Lozanov percaya bahwa apabila diberikan kondisi yang tepat untuk belajar, maka otak manusia mampu memproses sejumlah banyak materi , diantaranya relaksasi serta pemberian kontrol serta otoritas pada guru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode ini memiliki ciri yaitu menciptakan suasana “sugestif”. Suatu contoh penerapannya menciptakan suasana adalah dengan cahaya yang lemah lembut, musik sayup-sayup, dekorasi-dekorasi ruangan yang ceria, tempat duduk yang menyenangkan serta teknik-teknik dramatik yang digunakan oleh guru pada penyajian bahan pelajaran. Metode ini memiliki tujuan adalah untuk membuat para murid santai (tidak tegang), yang memungkinkan mereka membuka hati mereka secara sadar untuk belajar (bahasa) dengan nyaman serta tidak tertekan. Musik digunakan sebagai alat untuk membantu murid relaks serta menjadi panduan pada penyajian materi.</div></div><div style="text-align: justify;"><p><b>Prinsip-prinsip Suggestopedia<br /><i>Tujuan</i></b><br />Mempelajari bahasa asing secara cepat untuk komunikasi sehari-hari dengan menggunakan kekuatan mental serta dengan mengatasi kendala-kendala psikologis.<br /></p><p><b><i>Peran Pengajar</i></b><br />Pengajar memiliki kewenangan, mempercayai serta menghargai murid. Pengajar menghilangkan perasaan negative murid serta kendala belajar, apabila pengajar berhasil, murid dapat bertindak spontan serta bebas.<br /></p><p><b><i>Proses Belajar Mengajar</i></b><br />Murid belajar pada situasi santai. Mereka memakai identitas pada bahasa serta budaya yang dipelajari, menggunakan teks dialog yang disertai terjemahan serta catatan pada bahasa pertama. Setiap penyajian dialog disertai musik. Pada malam hari murid mengulangi pelajaran. Belajar dapat ditingkatkan dengan penyajian materi baru melalui drama, permainan, nyanyian serta tanya jawab.<br /></p><p><b><i>Interaksi:</i></b> Murid serta Pengajar Serta Antar murid. Pengajar memulai interaksi serta murid menanggapi secara non-lisan atau dengan beberapa kata bahasa yang mereka pelajari. Kemudian murid memulai interaksi dengan murid lain di bawah pengarahan pengajar.<br /></p><p><b><i>Hubungan dengan Perasaan:</i></b> Mementingkan perasaan, kepercayaan diri murid, serta mengurangi kendala psikologis yang dihadapinya.<br /></p><p><b><i>Pansertagan tentang Bahasa serta Budaya:</i></b> Bahasa lisan berbeda dengan bahasa non-lisan serta kebudayaan mencakup kehidupan sehari-hari serta kesenian.<br /></p><p><b><i>Aspek Bahasa yang Ditekankan:</i></b> Kosa kata serta gramatika eksplisit ditekankan dengan memusatkan pada penggunaannya secara komunikatif, bukan bentuk. Membaca serta menulis juga mendapat perhatian.<br /></p><p><b><i>Peranan Bahasa Pertama murid:</i></b> Penerjemahan memperjelas makna dialog pengajar dapat menggunakan bahasa pertama pada tahap-tahap awalmuridan.<br /></p><p><b><i>Sarana untuk Evaluasi:</i></b> Perfomansi murid di kelas dievaluasi. Tidak ada tes, sebab tes dianggap merusakkan situasi santai. Tanggapan terhadap kesalahan murid: Kesalahan tidak segera dibetulkan,<br />metode pengajar untuk membetulkan kesalahan diberikan pada akhir pelajaran.</p></div><div><div style="text-align: justify;"><b>Teknik serta Komponen Metode muridan Suggestopedia</b></div><div style="text-align: justify;">Suggestopedia menggunakan teknik memorization. Akan tetapi, perlu ditegaskan di sini bahwa memorisasi yang dimaksud bukanlah <i>vocabulary memorization</i> tetapi <i>memorization of grammar rules</i> (Richards, 1999). Jadi, murid tidak diarahkan untuk menghafal kosa kata serta membiasakan ujaran, tetapi murid diarahkan pada tindakan komunikasi. Menurut Azhar Arsyad, pada dasarnya metode suggestopedia dimaksudkan untuk membasmi sugesti atau pengaruh negatif yang tidak disadari bersemi pada diri anak didik serta untuk menghilangkan perasaan takut (fear) yang menurut para ahli sangat menghambat proses belajar seperti perasaan tidak mampu <i>(feeling of incompotance)</i>, perasaan takut salah<i> (ear of makingmistakes)</i> serta keprihatinan serta ketakutan akan sesuatu yang baru serta belum familiar <i>(apprehension of that which is novel or unfamiliar)</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti yang telah dikemukakan, bahwa The Lazanov Method atau Suggestology menjadi landasan paling dasar dari suggestopedia, yakni suatu konsep yang menggambarkan bahwa manusia bisa diarahkan untukmelakukan sesuatu yang kita kehendaki dengan cara memberi sugesti. Untuk itu, pikiran harus dibuat setenang mungkin, santai, terbuka serta rileks, sehingga bahan-bahan yang merangsang saraf penerima bisa dengan mudah diterima serta dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Menurut Lazanov, muridan suggestopedia harus memenuhi tiga kriteria yang diinginkan jika menginginkan hasil yang diharapkan, adalah : 1) prinsip penekanan yang kuat pada penikmatan serta penganggapan betapa mudahnya belajar itu, 2) prinsip perpaduan yang mutlak antara faktor-faktor sadar serta di bawah sadar murid, 3) prinsip interaksi yang familiar serta hidup <i>(lively)</i> antara murid yang memberi kesan yang menpada pada hati mereka.</div></div><div style="text-align: left;"><h4 style="text-align: justify;">Menurut Richards (1999), ada enam komponen penting pada suggestopedia<span style="font-weight: normal;">, adalah :</span><br />1. Otoritas (Authority)<br /><span style="font-weight: normal;">Lozanov percaya bahwa manusia akan lebih ingat serta terpengaruh dengan informasi yang diperoleh dari sumber yang memiliki otoritas. Asertaya guru yang dapat dipercaya kemampuannya sehingga membuat murid yakin serta percaya pada diri sendiri (self confidence). Stevick (1979:380), salah </span><span style="font-weight: normal;">seorang pengagum metode ini menyatakan, kalau self confidence tercipta, maka rasa aman terpenuhi. Serta kalau rasa aman terpenuhi, maka murid akan terpancing untuk berani berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, padasuggestopedia guru harus memiliki otoritas yang tinggi.</span><span style="font-weight: normal;"><br /></span></h4><h4 style="text-align: justify;">2. Infantilization<br /><span style="font-weight: normal;">Infatilization adalah hubungan antara guru serta murid sebaiknya seperti hubungan antara orang tua dengan anaknya. Bushman(1176:26) menjelaskan bahwa belajar seperti anak-anak melepaskan murid dari kungkungan belajar yang lebih intuitif. Suatu misal adalah asertaya penggunaan role-play serta nyanyian pada metode ini akan mengurangi rasa tertekan sehingga murid dapat belajar secara alamiah. Ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.</span></h4><h4 style="text-align: justify;">3. Dual komunikasi (Double-planedness)<br /><span style="font-weight: normal;">Murid tidak hanya belajar dari instruksi yang diberikan oleh guru, tetapi juga dari lingkungan di mana instruksi itu diberikan. Komunikasi verbal serta nonverbal yang berupa rangsangan semangat dari keadaan ruangan serta dari kepribadian seorang guru. Misalkan murid duduk di kursi yang nyaman dengan tata ruang yang memberi semangat. Guru menghindari mimik yang menunjukkan ketidaksabaran, cemberut, sinis, kritik-kritik yang negatif, serta sebagainya.</span></h4><h4 style="text-align: justify;">4. Intonasi<br /><span style="font-weight: normal;">Intonasi adalah guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga intonasi yang berlainan. Dari intonasi mirip orang berbisik dengan suara tenang serta lembut, intonasi yang normal biasabiasa sampai kepada nada suara keras dramatis. Hal ini bertujuanuntuk mencegah kebosanan serta untuk mendramatisasi,mempengaruhi secara emosional, serta memberikan makna pada materi linguistik pada penyampaian materi.</span></h4><h4 style="text-align: justify;">5. Ritme (Rhythm)<br /><span style="font-weight: normal;">Fungsi ritme di sini sama dengan fungsi intonasi yang telah disebutkan sebelumnya, adalah pelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti sejenak di antara kata-kata serta rasa yang disesuaikan dengan napas irama dalam. Di sini murid diminta serta diajar untuk menarik napas selama dua detik, menahannya selama empat detik serta kemudian menghembuskannya selama dua detik.</span><br /><p>6. Keadaan Pseuda-passive ( Concert Pseudo-Passiveness)<br /><span style="font-weight: normal;">Intonasi serta ritme disesuaikan dengan musik latarnya, sehingga dapat membantu murid bersikap tenang. Kondisi inilah yang penting pada muridan, karena murid tidak tegang serta kemampuan konsentrasi meningkat.</span></p></h4></div><div style="text-align: justify;"><div><b>Kelebihan serta Kekurangan Metode muridan Suggestopedia</b></div><div><b><i>Kelebihan</i></b></div><div>Memberikan ketenangan serta kenyamanan</div><div>Menyenangkan</div><div>Mempercepat proses muridan</div><div>Memberikan penekanan pada perkembangan kecakapan berbahasa.</div><div><br /></div><div><b><i>Kelemahan</i></b></div><div>Hanya dapat digunakan pada kelompok kecil</div><div>Menjengkelkan serta menggelisahkan bagi orang tidak menyukai hayden serta penggubah lagu klasik lainnya</div><div>Biaya yang tidak murah</div><div>Belum ada ketentuan serta persiapan bagi tingkat menengah serta lanjutan Untuk pemahaman membaca serta menyimak terlalu terbatas</div><div>Bahan masukan secara pedagogis dipersiapan terlalu bersifat eksklusif</div><div><br /></div><div><i><b>Ada beberapa yang harus dipertimbangkan oleh guru pada penerapan metode muridan ini adalah :</b></i></div><div>Guru harus memahami tata cara bermain drama</div><div>Guru memahami nilai-nilai pendidikan karakter</div><div>Guru mampu mengontrol kondisi kelas</div><div>Guru mampu memberikan sugesti kepada murid</div><div>Guru harus memahami jalan cerita naskah darama yang</div><div>dipentaskan murid beserta karakter tokoh-tokohnya</div><div>Guru mampu mengontrol kapan ia harus masuk pada kerja kelompok.</div><div><p><b>Kegiatan pada Metode Suggestopedia</b><br />Ommagio (1986) menjelaskan bahwa rangkuman kegiatan KBM dengan metode Suggestopedia adalah sebagai berikut.</p><div>1. Diadakan tinjauan kembali atas bahan-bahan yang telah dipelajari sebelumnya, secara eksklusif pada bahasa baru. Permainan serta lakon pendek yang lucu seringkali digunakan dengan tujuan tertentu. Akan tetapi, praktek mekanistik tetap dihindari serta dijauhi.</div><div><br /></div><div>2. Bahan baru ditampilkan pada konteks dialog-dialog panjang, yang diperkenalkan atau dilanjutkan pada dua fase “konser”. Dialogdialog tersebut menggambarkan situasi-situasi pemakaian bahasa khas pada budaya sasaran. Dialog-dialog itu disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai kesinambungan pada alur serta hubungan, pada plot serta konteks di seluruh pelajaran.</div><div><br /></div><div>Para tokoh pada dialog diberi nama yang bersajak serta memiliki berbagai macam pribadi serta profesi yang menarik hati. Pada fase aktivasi para murid dapat meniru peranan para tokoh ini bagi kegiatan latihan/praktek bahasa. Pada “ konser aktif”, para murid mendengarkan musik pada saat guru membacakan baris-baris dialog, biasanya pada satu waktu para murid mengikuti dengan menyimak pada buku. Selanjutnya dengan “konser pasif”, para murid menyimak pada pembacaan teks kembali oleh guru dengan nada yang bervariasi serta diiringi dengan musik yang sayup-sayup. Kedua fase ini dirancang dengan tujuan murid dapat menyerap bahan-bahan pelajaran baru pada tingkat sadar serta tingkat bawah sadar.</div><div><br /></div><div>3. Fase aktivasi, fase ini mengikut sertakan peran murid serta kegiatan-kegiatan praktek untuk mengaplikasikan materi-materi yang telah dipelajari.</div><div>Menurut Richards serta Rodgers kegiatan pengajaran Bahasa dengan sugggestopedia terdiri atas tiga bagian.</div><div><ol><li>Diadakan tinjauan kembali atau mengulang bahan pelajaran hari sebelumnya. Ini dilakukan pada bentuk percakapan, permainan, sketsa, cerita lucu, serta acting. Bila murid membuat kesalahan, ia diberikan penjelasan terkait kesalahannya akan tetapi, dengan nada yang mendorong ke arah positif. Pada bagian ini, praktik yang memerlukan mekanisme harus dihindari.</li><li>Bahan baru dapat disajikan pada konteks melalui dialog-dialog panjang serta caranya tidak jauh berbeda dengan cara yang tradisional; bahan-bahan disajikan, serta diperagakan, diikuti dengan keterangan kata-kata baru, serta tata bahasa. Dialog yang dipergunakan sebagai bahan pengajaran, harus relevan, riil, menarik, serta dipergunakan sesuai dengan isinya.</li><li>Séance adalah pertemuan yang tujuannya untuk reinforcement bahan baru pada taraf bawah sadar. Kegiatan séance ini terdiri dari dua macam, yang aktif serta yang pasif. Kegiatan ini berlangsung selama satu jam.</li></ol></div><div>Agar metode ini dapat diaplikasikan secara efektif, menurut Bancroft (1978) serta Krashen (1986), ada 3 unsur yang harus terpenuhi, adalah diantaranya sebagai berikut:</div><div><br /></div><div><ol><li>buatlah ruang kelas yang menarik atau atraktif (dengan Cahaya lembut) serta suasana kelas yang menyenangkan;</li><li>guru yang berkepribadian dinamis yang mampu memerankan bahan serta dapat memberikan motivasi pada para murid untuk belajar; serta</li><li>para murid yang siap-siaga pada kesantaian.</li></ol></div><div>Biasanya, bahan pelajaran diberikan pada bentuk dialog yang sangat panjang. Dialog pada suggestopedia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) penekanan pada kosakata serta isi, b) dasar pembuatan dialog adalah keadaan atau peristiwa hidup yang yang benar-benar terjadi, c)sesuai secara emosional, d) sertakata-kata yang digaris bawahi dengan disertai transkripsi fonetis untuk</div><div>pengucapannya.</div><div><br /></div><div>Metode ini meliputi suasana sugestif di tempat penerapannya, dengan cahaya yang lemah lembut, musik yang sayup-sayup, dekorasi ruangan yang ceria, tempat duduk yang menyenangkan, serta teknik-teknik dramatik yang digunakan oleh seorang guru pada penyajian bahan pengajaran. Secara keseluruhan, semua itu bertujuan untuk membuat para murid yang belajar menjadi santai, sehingga memungkinkan mereka untuk membuka hati serta pikiran pada saat pelajaran bahasa berlangsung, sehingga pelajaran tidak menjadi suatu beban yang perlu ditakuti.</div><div><br /></div><div><div style="text-align: center;"><b>Langkah-Langkah Pengajaran Berbasis Suggestopedia</b></div><div style="text-align: center;"><b>(Rambu-Rambu Penyusunan RPP serta Pelaksanaan Pengajaran Sugestopedia</b>)</div><table>
<thead>
<tr>
<th> <br />SUGGESTOPEDIA ASLI </th>
<th> <br />SUGGESTOPEDIA ADAPTASI </th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td style="text-align: justify;">Presentation A preparatory stage (anak dibantu untuk santai serta menuju frame positif) (mind and feeling) bahwa belajar akan dibuat lebih mudah & menyenangkan. </td>
<td> <br /><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Persiapan Ice-breaking, motivasi, penjelasan secara sugestif, tujuan, serta metode. Secara fisik, kelas dibuat lebih berwarna, lebih segar.</span></div> <br /> </td>
</tr>
<tr>
<td>First Concert “Active Concert” Presentasi aktif dari materi yang diajarkan, misal: membacakan teks drama yang disertai musik klasik.<br /> <br /> </td>
<td> <br /><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Konser awal Kegiatan menyimak materi langsung dari guru (media berbasis manusia), dari radio, dari rekaman, atau dari metode. Suara dibuat jelas, jeda pas, volume sesuai, serta suara bulat serta kuat. Musik terdengar secara samar. Anak-anak diperbolehkan menyimak dengan perhatian menggunakan seluruh indera, boleh dengan memejamkan mata, atau boleh dengan membentuk peta konsep yang imajinatif.</span></div> <br /> </td>
</tr>
<tr>
<td style="text-align: justify;">Second Concert “Passive Review” Anak diajak santai dengan mendengarkan musik atau dengan teks yang dibacakan dengan sangat pelan. Musik yang dipilih mampu menghantarkan murid kepada kerja mental yang sangat baik agar mampu memahami materi pengajaran dengan lebih mudah. </td>
<td style="text-align: justify;">Konser akhir Kegiatan menyimak dilakukan kembali dengan muusik yang sedikit dikeraskan serta materi menyimak yang lebih sedikit. Anak berada pada posisi santai serta sangat dianjurkan menutup mata </td>
</tr>
<tr>
<td> <br /><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Practice Dapat menggunakan permainan berupa puzzle, Untuk menguatkan serta mereview kembali apa yang sudah dipelajari. </span></div></td>
<td> <br /><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Praktik Anak membuat mind-map, menjawab pertanyaan dari hasil, atau menceritakan kembali, atau membuat ulasan terhadap bahan materi yang telah disimak </span></div></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: center;"><b><br /></b></div></div></div><div style="text-align: center;"><b>Pedoman Observasi pada penyusunan RPP</b>
<table>
<thead>
<tr>
<th> <br />KEGIATAN AKHIR PADA<br />SUGGESTOPEDIA </th>
<th> <br />DESKRIPSI INSTRUMEN </th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>Mind-Map </td>
<td> <br /><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Guru membuat peraturan diawal serta dijelaskan pada saat konser secara suggestif.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Guru menyiapkan bahan simakan lalu membuat </span><span style="text-align: center;">peta-konsep yang baku. Guru mengevaluasi peta konsep yang dibuat murid dengan suatu teknik tertentu, langsung guru atau kooperatif </span></div></td>
</tr>
<tr>
<td><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Menjawab Pertanyaan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"> </span></div></td>
<td><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Guru menyiapkan materi simakan lalu membuat </span><span style="text-align: center;">pertanyaan dengan tingkat kognisi berjenjang. Tes dibuat pada bentuk yang objektif.</span><span style="text-align: center;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Guru memberikan tes pada saat anak-anak selesai konser kedua.</span><span style="text-align: center;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Guru memberikan nilai.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">Tes diujikan terlebih dahulu di kelas lain untuk </span><span style="text-align: center;">kemudian dilakukan validitas serta uji reliabilitas.</span></div>Tes menggunakan rumus tertentu </td>
</tr>
<tr>
<td> <br />Menceritakan Kembali </td>
<td> <br />Guru menyiapkan bahan simakan lalu membuat poin-poin yang kemudian dikembangkan menjadi ringkasan serta poin penilaian.<br />Guru meminta ahli untuk memvalidasi poin penilaian<br />Guru mengujikan point serta ringkasannya kepada kelas lain<br />Guru memberikan tugas kepada murid pada sesi praktik<br />Guru menilai tugas yang dikerjakan murid dengan menggunakan instrumen yang dibuat </td>
</tr>
<tr>
<td><br />Membuat ulasan </td>
<td><br />Guru menyiapkan bahan simakan lalu membuat contoh ulasan serta poin-poin penilaian.<br />Guru meminta ahli untuk memvalidasi poin penilaian. <br />Guru memberikan peraturan untu cara pembuatan ulasan saat konser kedua.<br />Guru memberikan tugas membuat ulasan pada sesi praktik<br />Guru menilai tugas murid dengan berpedoman pada ulasan guru serta poin-point penilaian </td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div><div><br /></div><div><b><br /></b></div><div><div><b>Kesimpulan</b></div><div>Metode Pengajaran suggestopedia adalah metode pengajaran yang menekankan pada penciptaan suasana adalah dengan cara membuat suasana nyaman serta menyenangkan pada saat guru menyajikan materi pengajaran. Musik adalah salah satu alat yang dapat membantu murid merasa relaks serta juga menjadi panduan pada penyajian materi. Musik yang dimainkan adalah musik sayupsayup (musik klasik), pada teknik metode pengajaran suggestopedia murid tidak diarahkan untuk menghafal kosakata serta membiasakan ujaran tetapi diarahkan pada tindakan yang komunikatif.</div><div><br /></div><div>Pengajaran suggestopedia, walaupun terdengar menyenangkan serta membawa suasana baru di pada atmosfer pengajaran, namun metode pengajaran ini belum dapat diterapkan pada setiap tingkat pendidikan, serta juga belum dapat diterapkan di semua subjek pengajaran. Penulis belum mengetahui apakah nantiakan ada perubahan revolusioner mengenai citra pengajaran suggestopedia, sehingga metode ini dapat diterapkan di semua tingkat pendidikan serta semua mata pelajaran. Namun bagi guru yang mengajar mata pelajaran umum, serta memiliki target audiens anak-anak, sebaiknya lebih hati-hati pada memilih subjek pengajaran yang akan disampaikan dengan menggunakan metode suggestopedia ini.</div><div><br /></div><div>Begitu juga halnya dengan guru yang telah memiliki materi serta target yang pas dengan metode ini, sebaiknya guru perlumemperhatikan unsur-unsur yang menunjang metode ini, agar berdampak maksimal seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sehingga pengajaran berjalan efektif, efisien, menyenangkan, serta bermakna bagi murid.</div></div></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-16239160422786187502023-06-10T22:03:00.003+07:002023-06-13T07:12:15.169+07:00Pengertian Metode Kemampuan Berpikir: Karakteristik, Unsur-unsur, serta Kelebihan dan Kekuranganya<p style="text-align: justify;"><b>Pengertian Pengajaran Kemampuan Berpikir: Karakteristik, Unsur-unsur, serta Kelebihan dan Kekuranganya</b></p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;">Hallo teman-teman, sampai berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com, pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting dalam proses pengajaran yaitu metode pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Pada metode pengajaran berpikir, pengetahuan tidak diperoleh sebagai transfer dari orang lain, akan tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi murid dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan yang ada.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXj8rEmO4YGjV7yLboCBfXBb1trunoyxXyPDPF9LdTemkXuJqwEAGE9ZFkzMTEH0XgmzxL42GGiRfk0TTQ0vqpvR5w81qO-htpdkWSaEf3PdBD6R0JJ_ndR57asjhCIdp5GEDz1eriy0RNM8eoRaY5kiaJJDTv0y_E0F8hT0p3JY2lSRJri-6G6YdP/s200/Pengertian%20Metode%20Kemampuan%20Berpikir%20Karakteristik,%20Unsur-unsur,%20serta%20Kelebihan%20dan%20Kekuranganya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Metode Kemampuan Berpikir Karakteristik, Unsur-unsur, serta Kelebihan dan Kekuranganya" border="0" data-original-height="199" data-original-width="200" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXj8rEmO4YGjV7yLboCBfXBb1trunoyxXyPDPF9LdTemkXuJqwEAGE9ZFkzMTEH0XgmzxL42GGiRfk0TTQ0vqpvR5w81qO-htpdkWSaEf3PdBD6R0JJ_ndR57asjhCIdp5GEDz1eriy0RNM8eoRaY5kiaJJDTv0y_E0F8hT0p3JY2lSRJri-6G6YdP/w400-h398/Pengertian%20Metode%20Kemampuan%20Berpikir%20Karakteristik,%20Unsur-unsur,%20serta%20Kelebihan%20dan%20Kekuranganya.png" title="https://www.ublikpendidikan.com/2023/06/pengertian-kemampuan-berpikir.html" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">Sumber: https://www.pngwing.com/</span></i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang metode pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Pengertian pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Karakteristik pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Unsur-unsur metode pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Kelebihan serta kekurangan dari metode pengajaran peningkatan kemampuan berpikir? Mari kita bahas satu persatu</div><p></p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-align: justify;"><b>Metode Pengajaran Peningkatan Kemampuan Beripikir</b></div><div style="text-align: justify;">Metode pengajaran merupakan sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Sesertagkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), berpikir adalah proses menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan serta memutuskan sesuatu. Kemampuan berpikir memerlukan kemampuan mengingat serta memahami, oleh sebab itu kemampuan mengingat adalah bagian terpenting pada mengembangkan kemampuan berpikir. Pada metode pengajaran berpikir, pengetahuan tidak diperoleh sebagai transfer dari orang lain, akan tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi murid dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan yang ada.</div><p></p><div style="text-align: justify;">Kesimpulan yang didapatkan dari pengertian diatas bahwa metode pengajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah metode muridan yang mengutamakan interaksi dengan murid lainnya untuk mendapatkan pengetahuan. Pada metode ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada murid, tetapi murid dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang dilakukan terus-menerus dengan memanfaatkan pengalaman murid.</div><div style="text-align: justify;"><div><br /></div><div>Konstruktivisme adalah asas yang dipakai oleh metode muridan peningkatan kemampuan berpikir. Menurut Piaget (Sanjaya, 2005) pengetahuan itu terbentuk bukan dari objek saja, tetapi bagaimana kemampuan individu sebagai subjek menangkap setiap objek yang diamati. Pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi di bangun lagi oleh serta dari pada diri individu.</div><div><br /></div><div>Maka pada proses muridan tidak hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru kepada seorang murid, tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman serta lingkungan yang ada di sekitar mereka. Menurut aliran kontruktivisme pengetahuan tidak dapat ditrasnfer begitu saja kepada orang lain, tetapi harus diartikan sendiri oleh setiap individu.</div><div><br /></div><div><div><b>Karakteristik Metode Peningkatan Kemampuan Beripikir</b></div><div>Karakteristik yang ada pada metode muridan peningkatan kemampuan berpikir adalah sebagai berikut:</div><div><ul><li>Proses muridan pada metode peningkatan kemampuan berpikir menekankan pada proses mental murid secara maksimal. Metode peningkatan kemampuan berpikir dibangun dengan berdialog serta proses tanya jawab secara terus-menerus.</li><li>Metode peningkatan kemampuan berpikir adalah metode muridan yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, adalah proses serta hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sesertagkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan.</li></ul></div></div><div><div><b>Unsur-unsur pada Metode Peningkatan Kemampuan Beripikir</b></div><div><b>Sintakmatik (tahapan)</b></div><div><b><i>Kegiatan Awal</i></b></div><div><b><i>1. Tahap Orientasi</i></b></div><div>Guru berusaha mengkondisikan murid agar siap untuk belajar dengan baik. Tahap orientasi dilakukan dengan dua tahap, adalah: Penjelasan tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses muridan atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki oleh murid.</div><div><br /></div><div>Penjelasan proses muridan yang harus dilakukan murid, adalah penjelasan tentang apa yang harus dilakukan murid pada setiap tahapan proses muridan. Pemahaman murid terhadap arah serta tujuan yang harus dicapai pada proses muridan sangat menentukan keberhasilan metode ini. Pemahaman yang baik akan membuat murid tahu kemana mereka akan dibawa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka.</div><div><br /></div><div><b><i>2. Tahap Pelacakan</i></b></div><div>Tahap pelacakan adalah tahapan menyelidiki serta mencari tau pengalaman serta kemampuan dasar murid sesuai dengan tema. Melalui tahap inilah guru mengembangkan dialog serta tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki murid yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog serta tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.</div></div><div><br /></div><div><div><b><i>Kegiatan inti</i></b></div><div><b><i>1. Tahap Konfrontasi</i></b></div><div>Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian masalah yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan serta pengalaman murid. Untuk merangsang peningkatan kemampuan murid pada tahapan ini guru dapat memberikan masalah-masalah yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. masalah yang diberikan sesuai dengan tema atau topik itu tentu saja masalah yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman murid seperti yang diperoleh pada tahap kedua. </div><div>Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar murid benar-benar memahami masalah yang harus dipecahkan sehingga bisa mendorong murid untuk berpikir. Oleh sebab itu, keberhasilan muridan pada tahap selanjutnya akan ditentukan oleh tahapan ini.</div><div><b><i><br /></i></b></div><div><b><i>2. Tahap Inkuiri</i></b></div><div>Pada tahap inilah murid belajar berpikir yang sebenarnya. Melalui tahap inkuiri, murid diajak untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh sebab itu, pada tahapan ini guru harus memberikan ruang serta kesempatan kepada murid untuk mengembangkan gagasan pada upaya pemecahan masalah. Melalui berbagai teknik bertanya guru harus dapat menumbuhkan keberanian murid agar mereka dapat menjelaskan, mengungkapkan fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan, serta lain sebagainya.</div><div><br /></div></div><div><div><b><i>Kegiatan akhir</i></b></div><div><b><i>1. Tahap Akomodasi</i></b></div><div>Tahap akomodasi adalah tahapan membentuk pengetahuan baru dengan cara menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. Pada tahap ini murid dituntut untuk dapat menemukan katakata kunci sesuai dengan topik atau tema muridan. Pada tahap ini melalui dialog, guru membimbing agar murid dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan serta mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan. </div><div>Tahap akomodasi bisa juga dikatakan sebagai tahap pemantapan hasil belajar, sebab pada tahap ini murid diarahkan untuk mampu mengungkapkan kembali pembahasan yang dianggap penting pada proses muridan.</div><div><br /></div><div><b><i>2. Tahap Treatment</i></b></div><div>Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada murid yang belum bisa memberikan kesimpulan hasil kegiatan inkuiri</div><div><br /></div><div><b><i>3. Tahap Transfer</i></b></div><div>Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepaserta dengan masalah yang disajikan. Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembahasan.</div><div><br /></div><div><b>Sistem Sosial</b></div><div>Sistem sosial yang terjadi adalah suasana muridan yang bersifat terbuka serta<i> fleksibel</i> sehingga bebas untuk berinteraksi pada lingkungan yang responsif, yang mudah untuk memusatkan perhatian serta kondisi yang bebas dari tekanan sehingga memungkinkan murid untuk berdiskusi.</div><div><br /></div><div><b>Prinsip Reaksi</b></div><div>Proses muridan metode ini menekankan pada proses mentalmurid secara maksimal. Setiap kegiatan belajar disebabkan tidak hanya peristiwa hubungan stimulus-respon saja, tetapi juga disebabkan karena asertaya dorongan mental yang diatur oleh otaknya sendiri.</div><div><br /></div><div><b>Sistem Pendukung</b></div><div>Tersedianya sarana serta prasarana yang dibutuhkan, misalnya berupa buku-buku pelajaran serta media yang lengkap sesuai dengan materi yang ada.</div><div><br /></div><div><b>Dampak Intruksional</b></div><div>Metode peningkatan kemampuan berpikir dibangun pada berdialog serta proses tanya jawab secara terus-menerus. Proses muridan melalui dialog serta tanya jawab itu diarahkan untuk memperbaiki serta meningkatkan kemampuan berpikir murid, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan.</div><div><br /></div><div><b>Dampak Pengiring</b></div><div>Metode peningkatan kemampuan berpikir adalah metode muridan yang menyandarkan kepada dua sisi yang samapentingnya, adalah sisi proses serta hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sesertagkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan atau penguasaan materi muridan baru.</div><div><br /></div><div><b>Kelebihan dan Kekurangan Metode Peningkatan Kemampuan Beripikir</b></div><div><b><i>Kelebihan dari metode meningkatan kemampuan berpikir</i></b> ini, adalah :</div><div><ul><li>Murid lebih siap menghadapi setiap contoh masalah yang disajikan oleh guru.</li><li>Prioritas muridan menekankan pada keterampilan murid</li><li>Murid bebas untuk mengeksplor kemampuannya.</li></ul></div><div><br /></div><div><b><i>Kelemahan meningkatan kemampuan berpikir</i></b>, adalah :</div><div><ul><li>Hanya sekolah yang sesuai dengan karakteristik Metode peningkatan kemampuan berpikir yang dapat melaksanakan metode strategi ini dengan baik</li><li>Kelemahan strategi ini bukan kelemahan dari metode muridan itu sendiri, tetapi karena faktor di luar metode muridan. Faktor tersebut berkenaan den gan kesiapan guru, murid serta kondisi murid.</li><li>Faktor waktu belajar yang tersedia tidak cukup dengan muridan metode peningkatan kemampuan berpikir yang membutuhkan waktu relatif banyak.</li><li>Murid yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata sulit mengikuti strategi muridan peningkatan kemampuan berpikir ini.</li></ul></div></div><div><div><b>Kesimpulan</b></div><div>Metode pengajaran merupakan sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Pada metode pengajaran berpikir, pengetahuan tidak diperoleh sebagai transfer dari orang lain, akan tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi murid dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan yang ada. metode peningkatan kemampuan berpikir menekankan pada proses mental murid secara maksimal.</div><div><br /></div><div>Metode peningkatan kemampuan berpikir unsur-unsur pada metode peningkatan kemampuan berpikir yaitu sintakmatik (tahap orientasi dan tahap pelacakan), kegiatan inti (tahap konfrontasi dan tahap inkuiri), tahap akhir meliputi (tahap akomodasi, treatment, dan transfer).</div><div><br /></div><div>Kelebihan dari metode peningkatan kemampuan berpikir yaitu Murid lebih siap menghadapi setiap contoh masalah yang disajikan oleh guru, dan kekurangannya yaitu Murid yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata sulit mengikuti strategi muridan peningkatan kemampuan berpikir ini.</div></div><div><br /></div></div><div><br /></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1631127729816891167.post-65945628341905353322023-06-06T09:27:00.003+07:002023-06-06T09:32:12.385+07:00Pengertian Metode Pengajaran Ekspositori: Karakteristik, Prinsip, Strategi, serta Keunggulan dan Kelemahannya<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Arial",sans-serif">Pengertian Metode Pengajaran Ekspositori:
Karakteristik, Prinsip, Strategi, serta Keunggulan
dan Kelemahannya<br /></span></b><br /></div><div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Hallo teman-teman, sampai berjumpa lagi dengan saya ublikpendidikan.com, pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk membahas topik yang sangat penting dalam proses pengajaran yaitu metode pengajaran ekspositori? Dilihat dari perspektif teknologi pengajaran, biserta strategi pengajaran termasuk pada kawasan perancangan pengajaran serta padapengajaran tersebut otomatis ada tujuan yang harus dicapai, serta untuk sampai kepada tujuan yang harus dicapai atau tujuan yang sebelumnya direncanakan, maka ada strategi yang dipilih oleh seseorang yang ingin mengajar. Pada aplikasinya, strategi biasanya menjadi pola umum pengajaran yang dibuat oleh guru. Salah satunya strateginya adalah menggunakan metode ekspositori.<br /><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7RX-qvxK4sLjOQVho_V6ReXz5tCW75kjz79aSYQcy0JrRyGxG0vfLzKMbXYuEYzjekMXNbYREGUNjS93N4X9KvV7rDVN9ci1jfAuPcHfBTTpWtRbDMXIfLLByrgbG9QLh6Xt-gQ_sxr9QXgwgObJUzex46wy189veIb_r7rrNKMey-9iiK3CqvANU/s415/Pengertian%20Metode%20Pengajaran%20Ekspositori.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="https://ublikpendidikan.com/" border="0" data-original-height="290" data-original-width="415" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7RX-qvxK4sLjOQVho_V6ReXz5tCW75kjz79aSYQcy0JrRyGxG0vfLzKMbXYuEYzjekMXNbYREGUNjS93N4X9KvV7rDVN9ci1jfAuPcHfBTTpWtRbDMXIfLLByrgbG9QLh6Xt-gQ_sxr9QXgwgObJUzex46wy189veIb_r7rrNKMey-9iiK3CqvANU/w400-h280/Pengertian%20Metode%20Pengajaran%20Ekspositori.jpg" title="Pengertian Metode Pengajaran Ekspositori: Karakteristik, Prinsip, Strategi, serta Keunggulan dan Kelemahannya" width="400" /></a></div><br /><div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang metode ekspositori? Pengertian metode pengajaran ekspositori? Karakteristik pengajaran ekspositori? Prinsip serta prosedur pengajaran ekspositori? Langkah-langkah pengajarannya serta keunggulan dan kekurangnya? Mari kita bahas satu persatu.<br /><br /></div><div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b>Daftar Isi</b><br />Metode Ekspositori<br />pengertian Pengajaran Ekspositori<br />Karakteristik Pengajaran Ekspositori<br />Prinsip Metode Pengajaran Ekspositori<br />Prosedur Strategi Ekspositori<br /> a. Rumuskan Tujuan yang Ingin Dicapai<br /> b. Kuasai Materi dengan Baik<br />c. Kenali Peserta <br />Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori<br /> 1. Persiapan <i>(Preparation)</i><br /> 2. Penyajian <i>(Presentation)</i><br /> 3. Korelasi <i>(Correlation)</i><br /> 4. Mnyimpulkan <i>(Generalization)</i><br /> 5. Mengaplikasikan <i>(Application)</i><br />Keunggulan serta Kekurangan Metode Ekspositori<br />Kesimpulan</div><div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></div><div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0cm;"><b>Metode Ekspositori</b></div><div style="margin-bottom: 0cm;">Pendidikan merupakan usaha suatu kelompok masyarakat atau bangsa untuk mengembangkan kemampuan generasi muda mengenali serta menghayati nilai-nilai kebaikan serta kemajuan hidup melalui pembinaan potensi serta transformasi budaya masyarakat. Bloom (1967:7) menjelaskan bahwa sekolah diciptakan untuk memeberikan bagian penting pendidikan generasi muda. Di sekolah diberikan materi pengajaran oleh guru kepada sekelompok pelajar.</div><div style="margin-bottom: 0cm;"><br /></div><div style="margin-bottom: 0cm;">Metode ekspositori adalah metode pengajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip, serta konsep materi pelajaran, serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah pada bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab, serta penugasan. Murid mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pengajaran mengarah tersampaikannya isi pelajaran kepada murid secara langsung.</div><div style="margin-bottom: 0cm;"><br /></div><div style="margin-bottom: 0cm;"><b>Pengertian Metode Pengajaran Ekspositori</b></div><div style="margin-bottom: 0cm;">Istilah ekspositori berasal dari konsep ‘eksposisi’ yang berarti memberi penjelasan. Pada konteks pengajaran, ekspositori merupakan strategi yang dilakukan guru/pengajar untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan serta informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Metode ekspositori adalah metode pengajaran yang digunakan dengan memberikan keteranganberupa definisi, prinsip serta konsep materi pelajaran, serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah pada bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab serta penugasan. Murid akanmengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pengajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada murid secara langsung.</div><div style="margin-bottom: 0cm;"><br /></div><div><div><b><i>Beberapa pendapat para ahli mengenai strategi ekspositori</i></b>, antara lain :</div><div><ol><li>Wina Sanjaya, “Strategi pengajaran ekspositori adalah salah satu diantara strategi pengajaran yang menekankankan kepada proses bertutur. Materi pengajaran sengaja diberikan secara langsung,peran murid pada strategi ini adalah menyimakserta mendengarkan materi yang disampaikan guru.</li><li>Direktorat Tenaga Kependidikan “Strategi pengajaran ekspositoriadalah strategi pengajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok murid dengan maksud murid dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Pada strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Murid tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada prosesbertutur, maka sering juga dinamakan strategi <i>”chalk and talk”</i>.</li><li>Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pengajaran langsung (direct insruction). Pada sistem ini, guru menyajikan bahan ajaran pada bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik serta lengkap sehingga muridtinggal menyimak serta mencernanya secara teratur serta tertib. Murid juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.</li></ol></div><div>Dari beberapa defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pengajaran ekspositori adalah strategi pengajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok muriddengan maksud agar murid dapat menguasai materi pengajaran secara optimal.</div><div><br /></div><div>Metode pengajaran ekspositori merupakan cara kerja pendidik atau subjek pada memproses objek hingga mencapai tujuan pengajaran. Pada menggunakan metode pengajaran, dipengaruhi oleh beberapa faktor, adalah:</div><div> • Pelajar, atau petatar (berbagai tingkat kematanganya),</div><div> • Tujuan (berbagai jenis serta fungsinya),</div><div> • Situasi (berbagai keadaannya),</div><div> • Fasilitas (berbagai kualitas serta kuantitasnya),</div><div> • Pengajar, petatar, atau guru (pribadi serta kemampuan profesionalnya berbeda-beda).</div><div><br /></div><div>Faktor-faktor tersebut, harus diperhatikan untuk pencapaian tujuan yang diharapkan serta lancarnya proses belajar mengajar, faktorfaktor diatas merupakan sebuah sistem, dimana satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan pada kerjanya.</div><div><br /></div><div>Metode mengajar bersifat fleksibel serta sangat tergantung dengan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan, dengan kata lain <i>“No single method is the best”</i>, tidak ada satu metode yang terbaik, yang ada ialah metode yang sesuai. Pada sebuah materi bukan hanya dapat menggunakan sebuah metode saja, namun dapat menggunakan dua buah metode bahkan lebih, dengan cara dikombinasikan ataupun dengan cara digunakan secara berurutan satu persatu.</div><div><br /></div><div>Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dengan pendekatan ekspositori (expository approach) bersifat menerima, baik pada tahap perencanaan maupun pada waktu pelaksanaan prosesbelajar mengajar, pada pendekatan ini guru/pengajar berperan lebih aktif, banyak melakukan aktivitas bila dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan oleh murid. </div><div><br /></div><div>Gurulah yang mengelola serta mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas lalu menyampaikan kepada murid. Sebaliknya, para murid berperan lebih pasif tanpa banyakmelakukan kegiatan pengolahan bahan, karena hanya menerima bahan ajaran yang diberikan oleh guru.</div><div><br /></div><div>Metode pengajaran ekspositori bertujuan memindahkan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai kepada murid. Strategi pengajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pengajaran yang berorientasi kepada guru <i>(teacher centered approach)</i>. Dikatakandemikian, sebab pada strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pengajaransecara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikanitu dapat dikuasai murid dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) murid. bentuk strategi ekspositori adalah :</div><div> • Menyusun program pengajaran,</div><div> • Memberi informasi yang benar,</div><div> • Pemberi fasilitas yang baik,</div><div> • Pembimbing murid pada perolehan informasi yang benar,</div><div> • Penilai prolehan informasi.</div></div><div><br /></div></div><div style="text-align: left;"><div><b>Karakteristik Pengajaran Ekspositori</b></div><div>Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori, diantaranya:</div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama pada melakukan metode ini. Sering disebut dengan metode ceramah.</li><li style="text-align: justify;">Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal, sehinga tidak menuntut murid untuk bertutur ulang.</li><li style="text-align: justify;">Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pengajaran berakhir murid diharapkan dapat memahaminya secara benar dengan dapat tidaknya mengungkapkan kembali materi yang sudah diuraikan.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode ekspositori dapat dilakukan dengan cara yang tidak efektif jika kita tidak mengetahui bagaimana cara metode ekspositori dengan baik serta benar. Penulis akan kemukakan cara efektif menggunakan metode ekspositori, diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan serta harus dipelajari murid.</li><li>Murid mempunyai gaya metode intelektual tertentu, misalnya murid bisa mengingat bahan pelajaran, sehingga ia akan dapat mengungangkapkannya kembali saat diperlukan.</li><li>Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipansertag dari sifat serta jenis materi pelajaran memang materi itu hanya dapat dipahami oleh murid manakala disampaikan oleh guru, misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.</li><li>Ingin membangkitkan keingintahuan murid tentang topik tertentu.</li><li>Guru mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur, biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.</li><li>Apabila seluruh murid memiliki tingkat kesulitan yang sama, guru perlu menjelaskan untuk seluruh murid.</li><li>Guru akan mengajar pada sekelompok murid yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.</li><li>Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada murid, misalnya tidak asertaya sarana serta prasarana yang dibutuhkan.</li><li>Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada murid.</li></ul></div><div><div><b>Prinsip Metode Pengajaran Ekspositori</b></div><div style="text-align: justify;">Tidak ada satu metode pengajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan metode pengajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pengajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut pada mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian,</div><div style="text-align: justify;">pertimbangan pertama penggunaan metode pengajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Pada penggunaan strategi pengajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, antara lain:</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>1. Berorientasi pada Tujuan</i></b></div><div style="text-align: justify;">Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama pada strategi pengajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pengajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama pada penggunaan strategi ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>2. Prinsip Komunikasi</i></b></div><div style="text-align: justify;">Proses pengajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (guru) kepada seseorang atau sekelompok orang (murid). Pesan yang ingin disampaikan pada hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir serta disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>3. Prinsip Kesiapan</i></b></div><div style="text-align: justify;">Murid dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka pada keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>4. Prinsip Berkelanjutan</i></b></div><div style="text-align: justify;">Proses pengajaran ekspositori harus dapat mendorong murid untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pengajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa murid pada situasi ketidakseimbangan <i>(disequilibrium)</i>, sehingga mendorong mereka untuk mencari serta menemukan, atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Prosedur Strategi Ekspositori</b></div><div style="text-align: justify;">Sebelum diuraikan tahapan penggunaan strategi ekspositori terlebih dahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ini, antara lain sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><b><i><br /></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i>a. Rumuskan Tujuan yang Ingin Dicapai</i></b></div><div style="text-align: justify;">Merumuskan tujuan yang ingin dicapai merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan pada bentuk tingkah laku yang spesifik serta berorientasi dari hasil belajar. Pengajaran dengan cara ceramah menyebabkan guru terlena dengan pembahasan yang dilakukan sehingga materi pelajaran melebar, tidak fokus pada permasalahan. Dengan rumusan tujuan yang jelas maka tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor yang mengikat bagi guru pada menyampaikan bahan pelajaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>b. Kuasai Materi dengan Baik</i></b></div><div style="text-align: justify;">Penguasaan materi dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan membuat kepercayaan diri guru meningkat sehingga guru akan mudah mengelola kelas, ia akan bebeas bergerak, berani menatap murid, tidak takut dengan perilaku murid yang mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Agar guru dapat menguasai materi pelajaran maka yang dilakukan adalah:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pelajari sumber belajar yang muktahir.</li><li>Persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi pelajaran dengan detail.</li><li>Buat garis besar materi yang disampaikan untuk memandu pada penyajian.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>c. Kenali Peserta serta Berbagai Hal yang dapat Mempengaruhi Proses Penyampaian</i></b></div><div style="text-align: justify;">Mengenali lapangan atau meserta merupakan hal penting pada persiapan. Pengenalan meserta yang baik memungkinkan guru untuk mengantisipasi kemungkinan yang mengganggu penyajian materi pelajaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal-hal yang berhubungan dengan meserta yang harus dikenali adalah:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Latar belakang audiens/ murid yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar, pengalaman belajar sesuai dengan materi, minat serta gaya belajar murid.</li><li>Kondisi ruangan. Keluasan sebuah ruangan, pencahayaan, posisi tempat duduk, kelengkapan ruangan. Pemahaman kondisi ruangan diperlukan untuk mengatur tempat duduk serta menempatkan media yang digunakan.</li></ul></div></div><div style="text-align: justify;"><div><b>Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori</b></div><div>Ada beberapa langkah pada penerapan Metode ekspositori, adalah:</div><div><b>1. Persiapan</b> <b><i>(Preparation)</i></b></div><div>Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan murid untuk menerima pelajaran. Pada strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.</div><div><br /></div><div>Beberapa hal yang harus dilakukan pada langkah persiapan di antaranya adalah: (1) memberikan sugesti yang positif serta hindari sugesti yang negative, (2) mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai, (3) bukalah file pada otak murid.</div><div><br /></div><div>Pada tahap persiapan, memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai pada melakukan persiapan, antara lain :</div><div> • Mengajak murid keluar dari kondisi mental yang pasif,</div><div> • Membangkitkan motivasi serta minat murid untuk belajar,</div><div> • Merangsang serta menggugah rasa ingin tahu murid,</div><div> • Menciptakan suasana serta iklim pengajaran yang terbuka.</div><div><br /></div><div><b>2. Penyajian <i>(Presentation)</i></b></div><div>Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, yang harus dipikirkan gurupada penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat denganmudah ditangkap serta dipahami oleh murid. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pelaksanaan langkah ini, adalah: (1) penggunaan bahasa, (2) intonasi suara, (3) menjaga kontak mata dengan murid, serta (4) menambahkan hiburan-hiburan yang menyegarkan.</div><div><br /></div><div><b>3. Korelasi <i>(Correlation)</i></b></div><div>Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajarandengan pengalaman murid atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan murid dapat menangkap keterkaitannya pada struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.</div><div><br /></div><div><b>4. Mnyimpulkan <i>(Generalization)</i></b></div><div>Menyimpulkan adalah tahapan untuk memaham inti <i>(core) </i>dari materi pelajaran yang telah disajikan.</div><div><br /></div><div><b>5. Mengaplikasikan <i>(Application)</i></b></div><div>Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan murid setelah mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru akan dapatmengumpulkan informasi tentang penguasaan serta pemahaman materi pelajaran oleh murid. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini, di antaranya: (1) dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan, (2) dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.</div><div><br /></div><div><div><b>Keunggulan serta Kekurangan Metode Ekspositori</b></div><div>Baik teori belajar ataupun metode pengajaran pastilah mempunyai keunggulan serta kelebihannya dibandingkan teori ataupun metode lainnya. Akan tetapi dibalik itu semua setiap metode pengajaran akan menghadapi serta mengalami beberapa kesulitan yang berdampak pada kelemahan metode tersebut.</div><div><br /></div><div><b>Keunggulan Metode Pengajaran Ekspositori</b></div><div><ol><li>Guru bisa mengontrol urutan serta keluasan materi pengajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana murid menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.</li><li>Metode pengajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai murid cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.</li><li>Melalui strategi pengajaran ekspositori selain murid dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus murid bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).</li><li>Dapat digunakan untuk jumlah murid serta ukuran kelas yang besar.</li></ol></div><div><b>Kelemahan Metode Pengajaran Ekspositori</b></div><div><ol><li>Hanya mungkin dapat dilakukan terhadap murid yang memiliki kemampuan mendengar serta menyimak secara baik. Untuk murid yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.</li><li>Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, serta bakat, serta perbedaan gaya belajar.</li><li>Sulit mengembangkan kemampuan murid pada hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.</li><li>Keberhasilan metode pengajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, serta berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), serta kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pengajaran tidak mungkin berhasil.</li><li>Kesempatan untuk mengontrol pemahaman murid akan materi pengajaran akan sangat terbatas.</li></ol></div><div><br /></div><div><b>Kesimpulan</b></div><div>Metode pengajaran ekspositori adalah suatu metode pengajaran yang cara penyampaian materinya secara langsung oleh guru kepada murid dengan tujuan murid dapat menguasai materi secara optimal.</div><div>Materi yang pelajaran yang disampaikan oleh guru pada metodepengajaran ekspositori biasanya materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehinga tidak menuntut murid untuk bertutur ulang.</div><div><br /></div><div>Beberapa prinsip pada metode ekspositori adalah: (1) berorientasi pada tujuan, (2) prinsip komunikasi, (3) prinsip kesiapan, serta (4) prinsip berkelanjutan. Selain prinsip pada pengajaran ekspositori ini terdapat prosedur strategi ekspositori adalah; (1) rumuskan tujuan yang ingin di capai, (2) kuasai materi dengan baik, (3) kenali meserta serta berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian.</div><div><br /></div><div>Pada metode pengajaran ekspositori juga terdapat beberapa Langkah penerapannya, adalah: (1) persiapan, (2) penyajian, (3) korelasi, (4) menyimpulkan, serta (5) mengaplikasikan.</div></div><div><br /></div></div></div>Ublik Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05672719580326780236noreply@blogger.com0